440 likes | 1.4k Views
Enterobius vermicularis Trichinella spiralis Cutaneus larva migrans = creeping eruption Visceral larva migrans. Enterobius vermicularis. Enterobius vermicularis (Oxyuris vermicularis). Nama lain : Cacing kremi = pinworm = seatworm Nama penyakit : Enterobiasis = Oxyuriasis
E N D
Enterobius vermicularisTrichinella spiralisCutaneus larva migrans = creeping eruptionVisceral larva migrans
Enterobius vermicularis(Oxyuris vermicularis) • Nama lain : Cacing kremi = pinworm = seatworm • Nama penyakit : Enterobiasis = Oxyuriasis • Distribusi geografis : - Kosmopolitan - Dingin > panas
Morfologi Telur - Lonjong, asimetris, salah satu sisinya datar - 10 X 30 mikron
Morfologi cacing dewasa • Berwarna putih, bagian leher melebar (cervical alae) • Jantan (2-5 X 0,2 mm) < betina (8-13 X 0,5 mm) • Habitat : cecum ; Definitive host : manusia • Oesophagus bulbus • Betina menghasilkan 11-15 ribu telur diletakkan pada perianal / perineal
Cara penularan • Autoinfeksi (melalui mulut) • Pernapasan • Retrofeksi
Siklus Hidup • Melalui mulut Telur infektif tertelan duodenum larva caecum dws • Retrofeksi Telur infektif perianal larva caecum dws
Gejala Klinis • Pruritus ani iritasi perdarahan • Rectal colic • Wanita salphingitis • Insomnia • Nafsu makan menurun
Diagnosa • Perianal swab ditemukan telur • Tinja cacing dewasa
Pengobatan • Pyrantel pamoat: 11 mg/kg BB/po dosis tunggal; max pemberian 1 gram • Piperazin : 65 mg/kg BB/ po dosis tunggal; max 2,5 gram • Pyrvinium pamoat : 5 mg/kg BB/oral/max 250 mg/ dosis tunggal
Pencegahan • Kebersihan perorangan • Cuci tangan sebelum makan
Trichinella spiralis Nama lain : Trichina worm Nama penyakit : • Trichiniosis • Trichinelosis Distribusi geografis : -kosmopolitan -Amerika Utara, Eropa
Morfologi larva Waktu menetas 80-120 X 5,6 mikron Waktu encyst 900-1300 X35-40 mikron
Morfologi cacing dewasa • Halus mirip rambut • Ujung anterior langsing • Jantan1,5 X 0,04 mm (mati setelah kopulasi) • Betina 3,5 X 0,06 mm ; Vulva 1/3 anterior tubuh ; Larvipar 1500 larva Betina Jantan
Host / Hospes & predileksi / habitat • Host yg sama berperan sbg Intermediate Host (IM) & Definitive Host (DH) yaitu : manusia , babi , anjing , kucing , tikus & beruang • Predileksi : - Larva : pada otot diafragma, intercostal, lingua, masseter, deltoid, & bicep - Dewasa : pada mukosa duodenum dan jejunum
SIKLUS HIDUP • Cara penularan : Kista larva po • SH : Kista larva (stadium infektif) Usus halus ekskistasi dewasa kopulasi larva menembus mucosa usus aliran darah dan lymphe ke tempat predileksi enkistasi enkapsulasi pengapuran • Catatan : • Enkapsulasi 3 bulan • Pengapuran 6 bulan • Kista 10 – 20 tahun
Gejala Klinis • Disebabkan Oleh Cacing dewasa : - Kejang perut, mual, malaise dan diare • Disebabkan oleh Larva : - Nyeri otot, nyeri persendian, oedema periorbital - Kelemahan tubuh pada umumnya - Gangguan mengunyah, menelan & nafas
Diagnosa • Biopsi otot larva • Tes serologi (CFT) • Tes kulit minggu ke 3-4 benjolan putih dengan diameter 5 mm • Pemeriksaan radiologi • Pemeriksaan darah: eosinophilia
Pengobatan • Simptomatis analgesik • Thiabendazol : 25 mg /kg BB / 2dd / 5-7 hari
Epidemiologi & Pencegahan • Memasak daging secara sempurna Larva mati pada suhu 60-70 °C • Perhatian : Larva tidak mati (tahan hidup ) pada daging asap/asin
Larva Migrans • Larva cacing nematoda hewan yang melakukan migrasi di dalam tubuh manusia tetapi tidak berkembang lebih lanjut menjadi bentuk dewasa • Dua jenis larva migrans yang terjadi pada manusia: • Cutaneous larva migrans • Visceral larva migrans
Cutaneous Larva Migrans(Creeping Eruption) • Terjadi karena larva cacing masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit atau mulut lalu larva mengadakan migrasi hanya di dalam jaringan kulit. • Penyebab : larva cacing tambang anjing / kucing 1. Larva Ancylostoma braziliensis 2. Larva Ancylostoma caninum 3. Larva Gnathostoma spinigerum • Distribusi Geografis Sub Tropik & Tropik (Indonesia)
Morfologi 1. Ancylostoma braziliense - jantan 4,7-8,5 X 0,3 mm - betina 6,1–10,5 X 0,4 mm - 2 pasang gigi yang tidak sama ukurannya - bursa kopulatriks kecil dengan rays yang pendek 2. Ancylostoma caninum - jantan 10 X 0,4 mm - betina 14 X 0,6 mm - 3 pasang gigi di ventral - bursa kopulatriks besar dengan rays panjang dan langsing
Morfologi 3.Gnathostoma spinigerum - cacing dewasa 31 mm - bibir besar, berlobus tiga dengan permukaan medialnya bergerigi - bulbus kepala mempunyai 4 rongga submedian yang dilengkapi 6-11 baris kait yang melintang - 2/3 anterior mempunyai spina-spina kutikula yang besar dan pipih, tepi posterior bergerigi - di bagian caudal cacing jantan terdapat spina-spina kecil dan 4 pasang papil besar bertangkai, mempunyai spikulum yang tidak sama panjang - telur lonjong mirip Ascaris dan mempunyai sumbat di salah satu kutubnya
Siklus hidup : Penularan melalui kulit Siklus Hidup • Pada kucing/anjing (Natural host) Larva infektif kulit peredaran darah lung migrasi trachea lambung usus halus dewasa • Pada manusia (un-natural host) Larva infektif kulit epidermis 2-3 hari membentuk terowongan yang ber- liku-liku (creeping eruption) minggu /bulan
Gejala Klinis - Creeping eruption - gatal - kulit garis merah - Dermatitis infeksi sekunder
Diagnosa - Berdasarkan Gambaran klinis yang khas pada kulit creeping eruption - Biopsi
Pengobatan : • Freezing dengan Chlorethyl • Thiabendazole 25 mg /kg BB / 2 dd / 2-5 hari • Antibiotik bila ada infeksi sekunder
Pencegahan • Pengobatan pada anjing & kucing peliharaan secara berkala & teratur. • Menghindari kontak langsung dengan larva cacing infektif di tanah
Visceral Larva Migrans • Telur cacing masuk melalui mulut penderita dan larva cacing yang menetas melakukan migrasi di dalam organ –organ atau jaringan visceral penderita. • Penyebab : 1. Larva Toxocara canis (cacing gelang anjing) 2. Larva Toxocara cati (cacing gelang kucing ) 3. Larva nematoda lainnya
Morfologi Telur mirip Ascaris lumbricoides (pada manusia) 75 X 85 mikron Ekor cacing jantan mempunyai tonjolan terminal dan sayap caudal Toxocara canis: - panjang cacing dewasa dapat mencapai 18 cm - mempunyai sayap leher yang sempit memanjang Toxocara cati: - panjang cacing dewasa dapatmencapai 10 cm - mempunyai sayap leher yang pendek melebar
Siklus Hidup Penularan Cara infeksi : PO 1. Pada anjing/kucing (natural host) Telur infektif usus halus larva menembus mucosa usus peredaran darah lung migrasi trachea lambung usus halus dewasa 2. Pada manusia (un -natural host) Telur infektif manusia usus halus larva menembus mucosa usus halus peredaran darah/pembuluh limfe organ extra intestinal (hepar, pulmo, limpa/lien, mata dll) lesi
Gejala klinis 1. Eosinofilia 2. Hepatomegali 3. Hiperglobulinemia 4. Demam 5. Splenomegali 6. Koroiditis 7. Iritis 8. Perdarahan bolamata
Diagnosa • Biopsi hepar menemukan larva • Reaksi serologis tes kulit dengan antigen yang dibuat dari berbagai macam nematoda
Pengobatan • Prednisone 20 -40 mg • Thiabendazole 25 mg /kg BB / 2 dd /5 Hr
Pencegahan • Pengobatan pada anjing & kucing peliharaan secara berkala • Hindari kontak dengan telur infektif yang ada di tanah • Biasakan cuci tangan sebelum makan • Memasak makanan dan minuman dengan baik