480 likes | 2.68k Views
BAB 5 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN DI INDONESIA. TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan organisasi pergerakan yang bersifat etnik kedaerahan; mendeskripsikan organisasi pergerakan yang bersifat keagamaan;
E N D
BAB 5 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: • mendeskripsikan organisasi pergerakan yang bersifat etnik kedaerahan; • mendeskripsikan organisasi pergerakan yang bersifat keagamaan; • mendeskripsikan organisasi pergerakan yang bersifat nasional; • mengidentifikasi aktivitas organisasi pergerakan kebangsaan Indonesia.
BUDI UTOMO • Organisasi pergerakan yang bersifat etnik kedaerahan antara lain Budi Utomo. • Soetomo, Wahidin Sudirohusodo, dan M. Soeradji. Mereka adalah para pendiri Budi Utomo yang dikenal sebagai organisasi modern pertama di Indonesia. Bertujuan untuk memajukan kepentingan-kepentingan priyayi rendah.
TRI KORO DARMO • Karena Budi Utomo cenderung didominasi oleh golongan tua, maka golongan muda mendirikan Tri Koro Darmo. • Tri Koro Darmo kemudian diubah namanya menjadi Jong Java.
ORGANISASI PERGERAKAN BERSIFAT ETNIK KEDAERAHAN • Di beberapa daerah terdapat beberapa perkumpulan pemuda. • Pelajar Sumatra di bawah pimpinan Moh. Hatta dan Moh. Yamin pada 9 Desember 1917 membentuk Jong Sumatranen Bond (JSB). • Pada awal tahun 1918, di berbagai daerah juga dibentuk Studerenden Vereniging Minahasa, Jong Ambon, Jong Pasundan, Jong Celebes, Jong Borneo (Kalimantan), dan Timorees Verband. • Sejak tahun 1920 berbagai perkumpulan yang masih bersifat kedaerahan itu lambat laun mulai bergabung dan bersifat nasional. • Puncak dari penggabungan perkumpulan pemuda itu terjadi pada tahun 1927, yaitu dengan dibentuknya Jong Indonesia yang bersifat nasional.
SAREKAT DAGANG ISLAM • Tiga tahun setelah berdirinya Budi Utomo, di Surakarta didirikan Sarekat Dagang Islam (SDI). • Pendirinya adalah H. Samanhoedi. SDI memiliki ciri keislaman dan ekonomis.
SAREKAT ISLAM • Pada tahun 1911 di Solo, berdiri Sarekat Islam (SI) oleh H.O.S. Tjokroaminoto sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam. • Dalam waktu singkat SI tumbuh menjadi organisasi massa yang besar. • Salah satu alasannya karena keanggotaannya terbuka untuk umum.
SAREKAT ISLAM • Dalam perkembangannya, Sarekat Islam mengalami perpecahan. Tahun 1916, • SI disusupi ideologi komunisme lewat cabangnya di Semarang yang dipimpin oleh Semaun dan Darsono. • Akhirnya, SI pecah menjadi SI yang dipimpin Tjokroaminoto, H. Agus Salim, dan Abdul Muis (sering disebut SI Putih) dan SI yang sosialis/komunis pimpinan Semaun, Darsono, dan Tan Malaka (sering disebut SI Merah). • Dalam kongresnya di Madiun, SI berubah menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). • Pada tahun 1927, berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). • SI sosialis kemudian berganti nama menjadi Sarekat Rakyat. • Sarekat Rakyat ini kemudian menjadi pendukung kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).
MUHAMMADIYAH • SDI dan SI didirikan dengan alasan utama kerja sama ekonomi di kalangan umat Islam. • K.H. Ahmad Dahlan melihat dari segi lain yang harus diperbaharui dalam Islam. • Segi itu adalah modernisasi serta pemurnian agama Islam dari unsur-unsur non-Islam.
NAHDATUL ULAMA (NU) • NU didirikan oleh Kyai Haji Hasjim Asjari pada tahun 1926. • Tujuan pendirian organisasi ini adalah untuk mempertahankan kepentingan kaum muslim tradisional. • Untuk itu, organisasi ini mendukung kemajuan sekolah-sekolah Islam tradisional, pemeliharaan kaum fakir miskin, dan usaha-usaha ekonomi.
ORGANISASI PERGERAKAN YANG BERSIFAT NASIONAL • Disebut organisasi pergerakan yang bersifat nasional karena organisasi-organisasi ini lebih berani dan terang-terangan memperjuangkan kemerdekaan seluruh bangsa Indonesia. • Nama Indonesia juga dipakai sebagai pengganti nama Hindia. • Keanggotaan organisasi-organisasi ini tidak lagi dibatasi oleh sekat perbedaan daerah dan agama, tetapi bersifat nasional. • Perjuangannya juga tidak saja dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya, tetapi tegas-tegas memperjuangkan kepentingan politik dan kadang diperjuangkan dengan melawan pemerintah Belanda.
INDISCHE PARTIJ • Tingginya rasa kesadaran nasional, melahirkan sebuah organisasi yang mempunyai tujuan menghapuskan diskriminasi orang Belanda murni dan kaum Indo. • Indische Partij (IP) didirikan pada tanggal 25 Desember 1912, atas prakarsa E.F.E. Douwes Dekker (Danudirdjo Setyaboedhi). Kemudian mendapat dukungan dari R.M. Suwardi Soerjaningrat dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.
PERHIMPUNAN INDONESIA • Pada 1908, sejumlah mahasiswa Indonesia di negeri Belanda, seperti Sutan Kasayangan, dan R.N. Noto Soeroto mendirikan perkumpulan yang mereka beri nama Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia). • Nama Indische ini dipakai sesuai dengan nama resmi untuk tanah jajahan Belanda di Nusantara. • Di bawah pimpinan Moh. Hatta dan A. Soebardjo, pada tahun 1922 mereka mengubah nama perkumpulan menjadi Perhimpunan Indonesia. • Sejak tahun 1925, mereka memakai nama Belanda, yaitu Indonesische Vereeniging dan juga nama Perhimpunan Indonesia. • Dengan memakai nama Indonesia, organisasi ini makin tegas berjuang dalam bidang politik untuk kemerdekaan Indonesia.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA • Paham komunisme masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Belanda yang bernama H.J.F.M. Sneevliet di Semarang. • Sneevliet bersama dengan J.A. Brandsteder dan P. Bergsma mendirikan organisasi yang bernama Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) (Perkumpulan Sosial Demokrat India) di Semarang.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA • Pada tahun 1916, para anggota ISDV masuk dan mempengaruhi Sarekat Islam di Semarang. • Akibatnya, para anggota SI terpecah antara kelompok H.O.S Tjokroaminoto yang anti komunis dan kelompok Semaun dan Darsono yang komunis. • Semaun dan Darsono kemudian mengubah ISDV menjadi Partai Komunis Indonesia. Semaun menjadi ketua, Darsono menjadi wakil ketua, Bergsma sekretaris, dan H.W. Dekker bendahara. • Setelah berhasil menghimpun kekuatan, serta PKI merasa menjadi partai terbesar. PKI mulai melancarkan pemberontakan pada tanggal 13 November 1926. • Namun, pemberontakan yang dilakukan PKI dalam waktu singkat ini dapat dengan mudah ditumpas oleh pemerintah Belanda.
PARTAI NASIONAL INDONESIA • Ir. Soekarno dengan sejumlah temannya mendirikan partai politik yang bernama Partai Nasional Indonesia. • Berdirinya Partai Nasional Indonesia bermula dari Algemene Studie Club (Kelompok Studi Umum). • Rapat pembentukan Perserikatan Nasional Indonesia dihadiri oleh Soekarno, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo, Mr. Moediarto dan Mr. Soenarjo (ketiganya bekas anggota PI). • PNI bersifat nonkooperatif. Artinya, PNI tidak mau bekerja sama dengan Belanda. PNI tidak mau duduk dalam dewan-dewan yang diadakan oleh pemerintah Belanda. • Dalam kongres pertama PNI yang diadakan di Surabaya, diputuskan untuk mengganti kata perserikatan menjadi partai, sehingga menjadi Partai Nasional Indonesia.
PARTAI NASIONAL INDONESIA • Pemerintah Belanda sangat kuatir bahwa pengaruh Soekarno akan mendorong rakyat menuntut kemerdekaan. • Dalam rapat di Yogyakarta tanggal 29 Desember 1929, Soekarno dan teman-temannya ditangkap dan dibawa ke pengadilan Bandung. • Dalam sidang pengadilan itu, Soekarno menyampaikan pidato pembelaan yang terkenal dengan sebutan “Indonesia Menggugat.”
AKTIVITAS ORGANISASI PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA • Walaupun pusat kegiatan organisasi-organisasi ini berada pada suatu daerah tertentu, pada umumnya mereka juga memiliki cabang-cabang di daerah lain. • Melalui cabang-cabang ini, organisasi-organisasi pergerakan menyebarkan ide-idenya tentang kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa kepada masyarakat. • Lambat laun kesadaran berbangsa di kalangan masyarakat Indonesia semakin berkembang dan melunturkan sekat-sekat kedaerahan dan agama. • Dari kesadaran inilah muncul perjuangan bersama untuk memerdekaan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
KARAKTERISTIK PERIODE PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA • Periode Awal Perkembangan. Gerakan nasionalisme di Indonesia diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. (Budi Utomo, Sarekat Dagang Islam, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah). • Periode Nasionalisme Politik. Gerakan nasionalisme di Indonesia telah mulai menyinggung bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. (Indische Partij dan Gerakan Pemuda). • Periode Radikal. Gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan. Namun, dengan cara nonkooperasi atau tidak mau bekerja sama dengan kaum penjajah. (Perhimpunan Indonesia, PKI, dan PNI). • Periode Bertahan. Gerakan nasionalisme di Indonesia lebih moderat dan penuh perhitungan. Pada periode ini, diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda.