170 likes | 467 Views
Misi Kelahiran Islam. Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung. Objectives. Memahami dan dapat menjelaskan bagaimana Rasulullah mengubah masyarakat jahiliah melalui dakwah Islam ( pada fase makkah dan madinah ). Point of View.
E N D
MisiKelahiran Islam Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung
Objectives • MemahamidandapatmenjelaskanbagaimanaRasulullahmengubahmasyarakatjahiliah melalui dakwah Islam (padafasemakkahdanmadinah)
Point of View • Masyarakat Arab (kondisi geo-politik, geo-ekonomidanbudaya) pra Islam • Esensiperiodekenabian Muhammad dankarakterdakwahnya (padafaseMakkahdanmadinah)
Geo-Politik, Ekonomi & Budaya • Terletakdiantara 2 kerajaanbesar yang salingberperang; Byzantium (Romawi Timur) dan Persia (dinasti Sassanid) • Relatiftertutupdantidakterlibatdengandunialuarsecara aktif (kecuali bisnis) • Memiliki rute perdagangan tetap (musim dingin ke Syam, musim panas ke Yaman) • Memilikikhazanahbudayasendiri, terutamasastra (syair, puisi & prosa) • Tradisikesukuan yang dominan
AliflaamMiim. Telahdikalahkanbangsa Rumawi[1161], Di negeri yang terdekat[1162] danmerekasesudahdikalahkanituakan menang[1163] . Dalambeberapatahun lagi[1164]. bagi Allah-lahurusansebelumdansesudah (merekamenang). dandihari (kemenanganbangsaRumawi) itubergembiralahorang-orang yang beriman, Karenapertolongan Allah. Diamenolongsiapa yang dikehendakiNya. danDialahMaha Perkasa lagiPenyayang. (sebagai) janji yang sebenarnyadari Allah. Allah tidakakanmenyalahijanjinya, tetapikebanyakanmanusiatidakmengetahui. (QS Ar Rum 1-6) [1161] Maksudnya: Rumawi timur yang berpusat di Konstantinopel. [1162] Maksudnya: terdekat ke negeri Arab Yaitu Syria dan Palestina sewaktu menjadi jajahan kerajaan Rumawi Timur. [1163] Bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama Nasrani yang mempunyai kitab suci sedang bangsa Persia adalah beragama Majusi, menyembah api dan berhala (musyrik). kedua bangsa itu saling perang memerangi. ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, Maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang musyrikin Persia. sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. kemudian turunlah ayat ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. hal itu benar-benar terjadi. beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan kalahlah bangsa Persia. dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah. [1164] Ialah antara tiga sampai sembilan tahun. waktu antara kekalahan bangsa Rumawi (tahun 614-615) dengan kemenangannya (tahun 622 M.) bangsa Rumawi adalah kira-kira tujuh tahun.
161. Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah Termasuk orang-orang musyrik". 162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al An’am)
Fase Makkah • Da’wah pada keluarga dekat masyarakat Quraisy • Tarbiyah (pembinaan) pada aspek aqidah & ibadah • Sabar dalam menghadapi ujian & non-konfrontatif • Menggunakan sarana politik jahiliyah untuk melindungi da’wah • Memanfaatkan unsur2 persamaan Islam dengan ideologi lain • Aktivitas diplomatik dan suaka ke negeri lain (Habasyah)
Fase Madinah • Membangun basis yang kokoh • Deklarasi negara islam Piagam Madinah (lihat Siroh Ibnu Hisyam) • Konfrontasi fisik • Menghadapi tribulasi da’wah • Ekspansi da’wah / Futuhat
Karakteristik Da’wah Rasul • Ar Rabbaniyah orientasi pada Allah saja • Al Manhajiyah sistematis & terarah • Al-Marhaliyah bertahap • Al-Awlawiyah menentukan prioritas • Al-Waaqi’iyah melihat kondisi kekinian • Al-Mutawaazinah seimbang
Referensi Siroh Nabawiyah; • Syaikh Ramadhan Al-Buthy • Al Mubarakfuri • Ibnu Hisyam • Abu Hasan Ali An-Nadwi (Ketua Jama’at Islami, Pakistan) • Syaikh Munir Ghadhban – Manhaj Haraki