60 likes | 393 Views
1. Data dari internet Pengenalan tokoh Teuku Nyak Arief adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir di Ulhee lhee pada tanggal 17 Juli 1899 dan meninggal di Takengon pada tanggal 4 Mei 1946, dan dimakamkan di Banda Aceh.
E N D
1. Data dari internet Pengenalan tokoh Teuku Nyak Arief adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir di Ulhee lhee pada tanggal 17 Juli 1899 dan meninggal di Takengon pada tanggal 4 Mei 1946, dan dimakamkan di Banda Aceh. Pada masa perjuanagan kemerdekaan Indonesia, saat Volksraad (parlemen) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh. Nyak Arif lalu dilantik sebagai Gubernur Aceh pertama (1945-1946) oleh gubernur Sumatra pertama, Moehammad Hasan. Sumber : www.wikipedia.com-T.NyakArief 2. Survey Area Darussalam,termasuk kampus UNSYIAH dahulu adalah milik T.Nyak Arief, berupa kebun kelapa seluas +30 Ha. Menurut pengurus,tanah milik T>Nyak Arief dapat seluas itu dikarenakan orang – orang kurang mampu dulu banyak yang mau menukar lahannya dengan beras atau sembako pada orang – orang yang lebih berada. Rumah T. Nyak Arief sekarang dimiliki oleh anak dari T. Nyak Arief sendiri. Namun pemiliknya tidak menempati rumah tersebut, karena mereka bekerja di luar kota Banda Aceh. T.Nyak Arief sendiri memiliki 3 orang anak, 2 laki – laki dan 1 perempuan yang bungsu. Pemilik kadang mengunjungi Banda Aceh dan tinggal di rumahnya saat ada keperluan tugas di Banda Aceh, atau saat Hari Raya umat Islam. Pangurus rumah berupa seorang pria paruh baya dengan beberapa orang mahasiswa UNSYIAH. Mereka tinggal di rumah kecil di belakang rumah T. Nyak Arief. Pengurus bertugas menjaga dan merawat rumah T. Nyak Arief. Sebagian besar komponen rumah masih sama dengan saat pertama dibangun. Namun menurut salah seorang pengurus rumah, dulunya Fakultas Hukum UNSYIAH pernah mennggunakan rumah tersebut sebagai ruang kuliah Jurusan Hukum Adat selama + 20 tahun, dan mengganti kayu – kayu dinding rumah yang lama dengan yang baru, namun dengan warna dan bentuk yang sama. Ada juga beberapa pihak yang hendak membeli rumah tersebut, namun tidak diijinkan oleh sang pemilik karena takut bentuk rumah diubah.
Keunggulan bangunan : 1. Tempat tinggal salah satu Pahlawan Nasional Indonesia 2. Pernah menjadi tempat berkumpul para pemimpin – pemimpin perjuangan dan tokoh tokoh masyarakat guna membahas dan mematangkan langkah - langkah untuk melawan Belanda. 3. Markas perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda 4. Sasaran gempur serdadu – serdadu Belanda yang hendak menangkap T. Nyak Arief. Pada tahun 1942.
RUMAH T.NYAK ARIEF Rumah T. Nyak Arief adalah salah satu rumah peninggalan kolonial belanda yang berada di Banda Aceh. Rumah ini merupakan rumah panggung yang berkonstruksikan kayu di tiap elemennya. LANTAI Material : kayu Kontruksi : dipaku ke balok kayu Warna :merah Warna merah pada lantai bukan merupakan asli dari rumah, melainkan pemintaan anak kedua T. Nyak Arief, yaitu T. Syamsul Bahri, SH. Di cat merah dengan menggunakan cat minyak. Kondisi cat lantai sekarang sudah banyak yang mengelupas. DINDING Material : kayu Dinding kayu rumah T.Nyak Arief sekarang telah mengalami perbaikan dan pergantian kayu. Hal ini dilakukan oleh UNSYIAH saat rumah ini digunakan oleh Fakultas Hukumnya. Dinding diganti karena kayu – kayunya sudah lapuk dan berlubang. Kontruksi : dipaku ke kolom kayu Warna :putih ( cat tembok ) PINTU DEPAN Material : kayu Pintu depan rumah yang ada saat ini memakai kaca, menurut pengurus rumah dulunya kaca tersebut tidak ada. Kontruksi : penguncian besi Kunci pintu saat ini juga bukan merupakan kunci asli rumah tersebut, namun telah diganti dengan model kunci saat ini. Hal ini terjadi di semua pintu. Warna :putih ( pintu depan )
PINTU KAMAR Material :Kayu Warna :Merah Memiliki model ventilasi yang berbeda – beda. Daun pintu ada yang sudah diganti / atau bukan lagi aslinya. Daun pintu yang asli memiliki jerjak – jerjak udara, namun daunpintu yang baru tidak. Bila kita lihat sekarang justru daun pintu yang memilki jerjak hanya tinggal 1 pintu. JENDELA Material :Kayu Konstruksi : sama seperti pintu, daun jendela dikunci ke kusen dengan menggunakan kunci masa kini, bukan lagi asli peninggalan kolonial. Warna :Putih
PENGUNCIAN Pegangan pintu dan kunci jendela seluruhnya telah diganti yang baru. Tidak ada lagi peninggalan kolonial yang asli. ANALISA Beberapa bentuk elemen dari rumah T. Nyak Arief ini sama dengan rumah –rumah peninggalan kolonial lain di Banda Aceh. Bagian rumah yang terbuat dari beton ialah tangga. Hal ini berbeda dengan rumah – rumah peninggalan kolonial lainnya. Namun terdapat satu tangga kayu yang mengarah ke salah satu kamar, mungkin tangga kayu, tangga ini menghubungkan langsung kamar dengan belakang rumah
Pondasi batu di atas tanah seperti konstruksi rumah Aceh Lampu di dalam ruangan telah modern bukan peninggalan Belanda. Lampu teras yang berbeda mungkin peninggalan Belanda.