420 likes | 1.06k Views
Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia. Kurikulum Tahun 1968. Bersifat correlated subject curriculum . Jumlah mata pelajaran untuk SD 10 bidang studi , SMP 18 bidang studi SMA jurusan A 18 bidang studi , SMA jurusan B 20 bidang studi , SMA jurusan C 19 bidang studi .
E N D
KurikulumTahun 1968 • Bersifatcorrelated subject curriculum. • Jumlahmatapelajaranuntuk SD 10 bidangstudi, SMP 18 bidangstudi SMA jurusan A 18 bidangstudi, SMA jurusan B 20 bidangstudi, SMA jurusan C 19 bidangstudi. • JurusanSMA dilakukandikelas II.
pendidikanmatematikapadakurikulumtahun 1968 • DalampengajaranGeometri, penekananlebihpadaketerampilanberhitung. Misalnyamenghitungluasbangungeometridataratau volume bangungeometriruangbukanpadapenngertianbagaimanarumus-rumusuntukperhitunganitudiperoleh.
Lebihmengutamakanhafalan yang sifatnyamekanisdaripadapengertian. • Program berhitungkurangmemperhatikanaspekkontinuitasdenganmateripadajenjangberikutnya, sertakurangterkaitdengandunia. • Penyajianmaterikurangmemberikanpeluanguntuktumbuhnyamotivasiserta rasa ingintahuanak .
kurikulummatematikatahun 1968 lebihmenekankanpadaperhitungandanhasildariperhitungan, tidakpadapemahamankonsepdarisuatumaterisehinggahanyamenggunakansistemhafalan
KurikulumTahun 1975 • Bersifat integrated curriculum organization. • SD mempunyaisatustruktur program terdiriatas 9 bidangstudi. • Pelajaranilmualamdanilmuhayatmenjadipelajaranilmupengetahuanalam.
Pelajaranilmualjabardanilmuukurmenjadipelajaranmatematika • Jumlahmatapelajaran SMP dan SMA menjadi 11 bidangstudi • Penjurusan SMA dibagitiga: IPA, IPS dan BAHASA dimulaipadapermulaan semester II
Perbedaan 1968 dengan 1975 adanyapenguranganjumlahbidangstudipadasetiapjenjangpendidikandanpemisahanmaterisepertiilmuhayat, ilmuukurdanilmualjabar.
pengajaranmatematikapadakurikulum 1975 • Terdapattopik-topikbaru yang diperkenalkanyaituhimpunan, geometri, bidangdanruang, statistikadanprobalitas, relasi, sistemnumerasikuno,danpenulisanlambangbilangan non desimal. Selainitudiperkenalkannya pula konsep-konsepbarusepertipenggunaanhimpunan, pendekatanpengajaranmatematikasecara spiral , danpengajarangeometridimulaidenganlengkungan.
Terjadipergeserandaripengajaran yang lebihmenekankanpadahafalankepengajaran yang bersifatrutin. • Soal-soal yang diberikanlebihdiutamakan yang bersifatpemecahanmasalahdaripada yang bersifatrutin. • Adanyakesinambungandalampenyajianbahan ajar antaraSekolahDasardanSekolahlanjutan.
Terdapatpenekananpadastruktur. • Program pengajaranpadamatematika modern lebihmemperhatikanadanyakeberagamanantarsiswa. • Terdapatupaya-upayapenggunaanistilah yang tepat. • Adapergeserandaripengajaran yang berpusatpada guru kepengajaran yang berpusatpadasiswa.
Sebagaiakibatdaripengajaran yang berpusatpadasiswa, makametodepengajaranbanyakdigunakanpenemuandanpemecahanmasalahdenganteknikdiskusi. • Terdapatupaya agar pengajaranmatematikadilakukandengancaramenarik,misalnyamelaluipermainan, teka-tekiataukegiatanlapangan
Kemajuan 1975 sistem pembelajaran yang berpusatpada guru menjadiberpusatpadasiswasertaadanyapengenalandenganmaterimatematika yang selamainitidakdimasukkankedalamkurikulumsebelumnya.
alasan KurikulumTahun 1984 • Terdapatbeberapaunsurdalam GBHN yang belumtertampungkedalamkurikulumpendidikandasardanmenengah. • Terdapatketidakselarasanantaramaterikurikulumberbagaibidangstudidengankemampuananakdidik. • Terdapatkesenjanganantara program kurikulumdanpelaksananyadisekolah.
Terlalupadatnyaisikurikulum yang harusdiajarkanhampirdisetiapjenjang. • Pelaksanaanpendidikansejarahperjuanganbangsasebagaibidangpendidikan yang berdirisendirimulaidaritingkatkanak-kanaksampaisekolahmenengahtingkatatastermasukpendidikanluarsekolah.
Pengadaan program studibaru (sepertidi SMA) untukmemenuhikebutuhanperkembanganlapangankerja.
ketentuan KurikulumTahun 1984 • Bersifat content based curriculum. • Program pelajaranmencakup 11 bidangstudi • Jumlahmatapelajaran SMP menjadi 12 bidangstudi • Jumlahmatapelajaran SMA 15 bidangstudiuntuk program inti, 4 bidangstudiuntul program pilihan.
Penjurusan SMA dibagi 5 :ilmufisika, ilmubiologi, ilmu social, ilmubudaya, danilmu agama. • Penjurusandilakukandikelas 2.
ciri-ciri KurikulumTahun 1984 • Berorientasipadatujuaninstruksional. • Pendekatanpengajarannyaberpusatpadaanakdidikmelalui Cara BelajarSiswaAktif (CBSA). • Materipelajarandikemasdenganmenggunakanpendekatan spiral. • Menanamkanpengertianterlebihdahulusebelumdiberikanlatihan.
Materidisajikanberdasarkantingkatkesiapanataukematangansiswa.Materidisajikanberdasarkantingkatkesiapanataukematangansiswa. • Menggunakanpendekatanketerampilanproses.
Kurikulum 1994 Konsep CBSA yang eloksecarateoritisdanbagushasilnyadisekolah-sekolah yang diujicobakan, mengalamibanyakdeviasidanreduksisaatditerapkansecaranasional. Sayangnya, banyaksekolahkurangmampumenafsirkan CBSA. Yang terlihatadalahsuasanagaduhdiruangkelaslantaransiswaberdiskusi, disana-siniadatempelangambar, dan yang menyolok guru taklagimengajar model berceramah
kemudahan Kurikulum 1994 • Kurikuluminisangatmemudahkan guru dalammembuatbahanpembelajaranmaupunmelaksanakannyadikelaskarenamaterisudahdisiapkandalamdokumenkurikulum. • Bahanpembelajaranmudahdiubahkarenamasing-masingmatapelajaranberdirisendiri. • Penilaianhasilbelajarsiswasangatmudahdilakukan guru karenaberbasismateripengetahuan.
kelemahan Kurikulum 1994 • Materibahan ajar, dari hamper semuamatapelajaranterlalusarat, kurangsesuaidenganwaktubelajar yang disediakan. • Materikurikulum yang seragamuntuksetiaplokasitidakmembantumasyarakatsekitarnyauntukmemanfaatkanhasilbelajarsiswabagikepentinganpengembanganpotensidaerahnya. • Padabeberapamatapelajaran, tidakjelasaplikasinyadalamkehidupansehari-hari.
Dari segipendekatanpembelajaranataupemilihanmetodepembelajaranataupemilihanmetodepembelajarankurangmengembangkankemampuanberpikir. • Meskipunsifatkurikuluminiseharusnyamempunyaiurutan yang logisdansistematistetapimasihadadbeberapabahan ajar yang tidaksistematisdantidaklogissehinggaterjadipemborosanwaktubelajar.
Interpedensiantarpokokbahasanantarmatapelajaranseringtidakterjadi.Interpedensiantarpokokbahasanantarmatapelajaranseringtidakterjadi. • Padabeberapamatapelajarantertentuadamateriesensial yang kurangdadisisilainkelebihanmateri yang kurangesensial.
KurikulumBerbasisKompetensi (KBK) Tahun 2004 Ciri-ciri • Karenakurikuluminidikembangkanberdasarkankompetensitertentu, makakurikulum 2004 diberinamaKurikulumBerbasisKompetensi. • Berpusatpadaanaksebagaipengembangpengetahuan. • Terdapatpenekananpadapengembangankemampuanpemecahanmasalah; kemampuanberpikirlogis,kritis, ertapenalarandankomunikasi.d.
Cakupanmateriuntuk SD meliputi: bilangan, geometridanpengukuran, pengolahan data, pemecahanmasalah, sertapenalarandankomunikasi. • Cakupanmateriuntuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometridanpengukuran, peluangdanstatistika, pemecahanmasalah, sertapenalarandankomunikasi.
Cakupanmateriuntuk SMU meliputialjabar,geometridanpengukuran, trigonometri, peluangdanstatistika, kalkulus, logikamatematika, pemecahanmasalahsertapenalarandankomunikasi. • Kurikulumberbasiskompetensiinisecaragarisbesarnyamencakuptigakompenenyaitukompetensidasar, materipokok, danindikatorpencapaianhasilbelajar.
Kemampuanpemecahanmasalahsertapenalarandankomunikasibukanmerupakanpokokbahasantersendiri, melainkanharusdicapaimelaluiprosesbelajardenganmengintegrasikantopik-topiktertentu yang sesuai.
Prinsip-prinsip KBK • Keimanan, nilai, danbudipekertiluhur • Penguatanintegritasnasional • Keseimbanganetika, logika, estetika, dankinestetika • Kesamaanmemperolehkesempatan • Abad pengetahuandanteknologiinformasi • Pengembanganketerampilanuntukhidup • Belajarsepanjanghayat • Berpusatpadaanakdenganpenilaian yang berkelanjutandankomperhensif • Pendekatanmenyeluruhdankemitraan