E N D
SIFAT ASPAL YANG DIHARAPKAN • Fungsi aspal dalam perkerasan beraspal adalah sebagai bahan pengikat agar agregat tidak mudah lepas akibat lalu lintas dan lingkungan. Selain itu aspal juga berfungsi sebagai lapis kedap yang melindungi agregat dan material lain di bawahnya dari pengaruh air. • Agar aspal dapat berfungsi seperti yang diharapkan maka aspal diantaranya harus memiliki karakteristik sebagai berikut: • Aspal harus dapat melapisi agregat dan mengisi rongga antar agregat hingga perkerasan cukup rapat dan kedap dari air • Aspal harus memberikan lapisan yang elastis sehingga perkerasan tidak mudah retak • Aspal tidak peka terhadap perubahan suhu di lapangan • Aspal mempunyai adhesi yang baik terhadap agregat yang dilapisi • Aspal mempunyai kohesi yang baik • Aspal tidak cepat rapuh atau lapuk • Aspal mudah dikerjakan • Aspal aman saat pengerjaan • Aspal homogen dan tidak berubah selama penyimpanan • Aspal memberikan kinerja yang baik terhadap campuran,
JENIS ASPAL TERDIARI ATAS ASPAL BUATAN DAN ASPAL ALAM ASPAL BUATAN • Aspal Buatan adalah aspal yang diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi • Jenis Aspal Buatan mencakup Aspal Keras (Pen), Aspal Cair (Cut Back) dan Aspal Emulsi ASPAL ALAM • Batuan (Rock Asphalt) • Plastis (Trinidad) • Cair (Bermuda Lake Asphalt)
LOKASI DEPOSIT ASPAL BUTON ASPAL ALAM ATAU ASBUTON
DEPOSIT ASBUTON Deposit Asbuton di Kabungka Deposit Asbuton di Lawele
Tipikal Hasil Analisa Kimia Bitumen Asbuton dan Aspal Minyak
JENIS ASBUTON YANG DIMANFAATKAN • ASBUTON BUTIR (Buton Granural Asphalt) Sumber Deposit: • Kabungka • Lawele • Gabungan antara Kabungka dan Lawele • SEMI EKSTRAKSI (Asbuton Modifikasi/Pra-campur) Sumber Deposit dari Kabungka • FULL EKSTRAKSI (Bitumen Asbuton Murni) Sumber Deposit dari Lawele
PENGGUNAAN JENIS ASBUTON UNTUK CAMPURAN • ASBUTON BUTIR • Campuran Panas • Campuran Hangat • Campuran Dingin • Asbuton Semi dan Full Ekstraksi : • Campuran Panas
Aspal Buatan Skema Pembuatan Aspal Minyak
Dalam perkerasan beraspal, pembagian jenis aspal keras dapat berdasarkan nilai penetrasi (Penetration Grade), nilai viskositas (Viscosity Grade) atau temperatur maksium dan minimum perkerasan rencana (Performance Grade). Aspal Keras • Di Indonesia, untuk keperluan perkerasan beraspal, telah dikeluarkan SNI (Berdasarkan nilai penetrasi). Berdasarkan SNI tersebut aspal keras dibagi menjadi Aspal Pen 60/70 dan Aspal Pen 80/100. • Aspal Keras
Aspal Cair (Cutback Asphalt) adalah aspal keras yang dilarutkan dalam pelarut tertentu. Sampai saat ini terdapat tiga jenis aspal cair berdasarkan jenis pelarutnya yaitu Rapid Curring (Mengering Cepat) atau RC yang pelarutnya adalah premium, Medium Curring (Mengering Sedang) atau MC yang pelarutnya adalah kerosin, dan Slow Curring (Mengering Lambat) atau SC yang pelarutnya adalah solar. • Masing-masing jenis aspal cair ini dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan viskositasnya yaitu misalnya RC-70, RC-250, MC-30, C-70 dst • Aspal Cair
Aspal emulsi adalah aspal keras yang didispersikan secara merata ke dalam air. Untuk dapat mendispersikan aspal yang bersifat nonpolar ke dalam air yang bersifat polar diperlukan bahan emulsifier yang molekulnya memiliki bagian nonpolar dan bagian polar. Bagian nonpolar dari emulsifier akan larut atau masuk ke dalam aspal sedangkan bagian polar akan larut atau berada dalam air Aspal Keras • Ada tiga jenis emulsifier berdasarkan muatan listriknya yaitu jenis kationik (bermuatan listrik positif), jenis anionik (bermuatan listrik negatif) dan nonionik (tidak bermuatan listrik). Jenis yang sudah biasa digunakan untuk aspal emulsi adalah jenis kationik untuk apal emulsi jenis kationik dan jenis anionik untuk aspal emulsi jenis anionik • Aspal Emulsi
Jenis aspal emulsi selain berdasarkan muatan listriknya juga dibedakan berdasarkan kecepatan mantap, viskositas, nilai penetrasi residu dan konsistensi apung. Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi terdiri dari aspal emulsi kationik (partikel aspal bermuatan positif dan tata nama diawali huruf “C” contoh CSS-1) dan aspal emulsi anionik (partikel aspal bermuatan negatif dan tata nama tidak diawali huruf “C” contoh SS). Berdasarkan kecepatan mantapnya (setting) aspal emulsi dibedakan menjadi memantap cepat (Rapid Setting, tata nama ditandai denga huruf “RS”), memantap sedang (Medium Setting, tata nama ditandai dengan huruf “MS”) dan memantap lambat (Slow Settig, tata nama ditandai dengan huruf “SS”)
SPESIFIKASI ASPAL UNTUK PERKERASAN JALAN • Persyaratan Asbuton Butir
SEKIAN & TERIMA KASIH