280 likes | 843 Views
1. PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH BERKELANJUTAN DI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIA. Syekhfani Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. MANUSIA SEDIKIT. LAHAN LUAS AIR CUKUP TANAH SUBUR. TRADISIONAL/SUBSISTEN NENEK-MOYANG (SISTEM ALAMI). TANAMAN BERAGAM TERNAK, IKAN TIDAK BUTUH PUPUK
E N D
1 PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH BERKELANJUTANDI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIA Syekhfani Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
MANUSIA SEDIKIT • LAHAN LUAS • AIR CUKUP • TANAH SUBUR TRADISIONAL/SUBSISTEN NENEK-MOYANG (SISTEM ALAMI) • TANAMAN BERAGAM • TERNAK, IKAN • TIDAK BUTUH PUPUK • /PESTISIDA • Produktivitas rendah • Berkelanjutan 3 PERTANIAN IDEAL
MANUSIA BANYAK • LAHAN SEMPIT • AIR KURANG • TANAH MARGINAL • TERCEMAR KONVENSIONAL/KOMERSIAL MASA-KINI (MASUKAN TEKNOLOGI) • TANAMAN MONOKULTUR • PERLU PUPUK/PESTISIDA • Produktivitas Tinggi • MUTU RENDAH • “LEVELLING OFF” • TIDAK BERKELANJUTAN 4 PERTANIAN MODERN
TRADISIONAL (ALAMI) MODERN (TEKNOLOGI) 5 “KEMBALI KE ALAM DENGAN TEKNOLOGI” PERPADUAN ALAMI + TEKNOLOGI
MANUSIA BANYAK • LAHAN SEMPIT, • AIR CUKUP, • TANAH SUBUR/ • SEHAT KOMERSIAL/GLOBALISASI MASA-DEPAN (MASUKAN TEKNOLOGI) • TANAMAN BERAGAM • PUPUK BERIMBANG • OPT TERKENDALI • Produktivitas tinggi • MUTU BAIK • DITERIMA PASAR • Berkelanjutan 6 PERTANIAN MENJAJIKAN
ALTERNATIFSOLUSI 7 1 PERTANIAN ORGANIK SISTEM TERPADU POLA PERTANIAN IFS POLA PERHARAAN IPNS POLA PENGENDALIAN HAMA-PENYAKIT IPMS
8 INTENSIFIKASI YANG RASIONAL 2 SISTEM INPUT TEKNOLOGI INPUT TINGGI HEIA (konvensional) BERIMBANG EEISA (intermediet) BAHAN ORGANIK PUPUK ANORGANIK INPUT RENDAH LEISA (final) PERTANIAN ORGANIK GOAL…
DAUR ULANG: SISA PANEN P. HIJAU GULMA Pengomposan INPUT B.O: P. KANDANG KOMPOS KOTA P.HIJAU Pengomposan UNSUR MASUK = HILANG Berimbang 9 STRATEGI INPUT BAHAN ORGANIK: 1 INPUT PUPUK ANORGANIK: 2
Hutan Alami(Sistem Tertutup: Sustainable) 11 Pohon Karet Durian Kayu Bakar Damar
12 Ladang Berpindah(Sistem Terbuka: Tidak Sustainable) • KADAR BO(%) • Zone Tanah Asli Budidaya • Coklat 3-4 2-3 • Coklat tua 4-5 3-4 • Hitam 6-10 4-6 • Abu-abu tua 4-5 2-3 • Abu-abu 1-2 1-2 Tebang Bakar Tanpa Konservasi (erosi)
13 Intensifikasi(Tidak Sustainable) Pencegahan Erosi Sisa Panen Dibakar Bakar Pencemaran Air
Agroforestri(Sistem Alternatif) Sun light Pohon Pohon a Tanaman c c a Seresah Seresah Seresah Seresah b d d d 14 Pengaruh positif: c = Seresah d = Perakaran pohon bersifat ‘jaringan penyelamat’ hara Pengaruh negatif: a = Naungan b = Kompetisi Akar
15 Agroforestri(Sistem Alternatif) Pendekatan Sistim Alam
Sistem Pertanian Terpadu: Rotasi Tanaman Multiple cropping Inter cropping Alley cropping Wanatani SALT (Sloping Agriculture Land Technology) Rotasi: Pergant. dg tan. polong/lorong Tan. penambat Nitrogen Pupuk hijau & penutup tanah Tan. akar dalamxakar dangkal Mengganti tan. rakus makanan Tan. alelopati & pengakumulasi unsur Diversifikasi famili tanaman Pupuk Hayati Pupuk Hijau Pupuk Kandang Jerami Sisa Panen Kompos Sampah tradisional Night Soil Limbah Industri/Pabrik 16 INTEGRATED PLANT NUTRIENT SYSTEM INTEGRATED FARMING SYSTEM INTEGRATED PEST MANAGEMENT SYSTEM • Mekanik • Kultural • Biologis
17 PENGATURAN ROTASI TANAM (Sistem Organik) Padi Legum Non Legum
19 BUDIDAYA AZOLA DI PETAK SAWAH (Sistem Organik)
·Pengelolaan mengacu pd sistem alami yg bersifat seimbang (natural equilibrium) dg bantuan bioteknologi. ·Pengaturan pola tanam dlm sistem budidaya dilakukan dg cara tumpang-sari, tumpang-gilir, pemilihan jenis tan. yg pd prinsipnya mampu menghasilkan produksi & biomas sisa yg berkualitas. Pd sistim ini, semua sisa panen harus kembali ke lahan. ·Unsur hara yg hilang melalui panen, erosi, run-off, perkolasi & penguapan, hrs dikembalikan melalui pemberian pupuk. Masukan BO diutamakan selama ia mampu mengimbangi kebutuhan hara tanaman. Pemberian ppk anorganik bersifat sbg tambahan dg tujuan keseimbangan & dalam jumlah tidak berlebihan. 20 PENUTUP
21 Selesai