260 likes | 455 Views
Overview. TOKSIKOLOGI DAN TANAMAN OBAT. Kode / SKS : PKH4504/ 2 SKS Prasyarat : Farmakologi Veteriner (PKH4401) Status Mata Kuliah: Wajib. KONTRAK PERKULIAHAN :. RPKPS. Koordinator MK : Prof. Dr. drh. Aulanni’am,DES Tim Dosen : Dr. Edi Priyo Utoma , M.S Dr. Herawati, MS
E N D
Overview TOKSIKOLOGI DAN TANAMAN OBAT • Kode / SKS : PKH4504/ 2 SKS • Prasyarat : Farmakologi Veteriner • (PKH4401) • Status Mata Kuliah: Wajib
KONTRAK PERKULIAHAN : • RPKPS • Koordinator MK : Prof. Dr. drh. Aulanni’am,DES • Tim Dosen : Dr. Edi Priyo Utoma , M.S • Dr. Herawati, MS • drh. I Dewa P. Anom, M.Vet • Evaluasi : - Tugas terstruktur/Keaktifan individual - Presentasi - Quis - UTS - UAS
Syarat mengikuti UTS dan UAS : Kehadiran > 80% • Kecurangan dalam evaluasi : “TIDAK DITOLERIR”
TOXICOLOGY POISON * CHARACTERISTIC * ACTION OF DAMAGE * CLINICAL SIGN * THERAPEUTIC MANNER SUBSTANCE INDIVIDUAL PHYSIOLOGY LIFEABILITY PATOLOGY DAMAGE OF ACTIONS LOCAL SYSTHEMIC DAMAGEOF LOCAL CEL ABSORPTION CIRCULATION (SKIN, MUCOUS) ORGAN S/SPESIFIC LOCAL PAIN CYANIDA RESPIRATION S/ SYSTEMIC INSECTISIDE CNS TOXEMIA STRYCHNIN .SPINAL CHORD
KINETIC OF POISON ABSORBTION : DEPEND ON : * FAT SOLUBLELITY * PARTICLE SIZE * BROAD OF SURFACE ABSORBTION * CONTACT MANNER * BLOOD CIRCULATION PLACE OF ABSORBTION * SKIN * RESPIRATION * G.I. TRACT DISTRIBUTION : DOSE Vd = ------------------------ PLASMA CONCENTRATION * RATE OF DETOXIFICATION * CHARACTERISTIC PIOSON * PROTEIN TISSUE / PLASMA BINDING
KINETIC OF POISON CONT.... EXCRETION : * FAECES * URINE * BILE * LUNG * THE MILK ECT.
MECHANISM OF DETOXIFICATION PHASE I : * OXIDATION MAO, COMT * REDUCTION ENZIM MIKROSOMAL - DECHLORINATION - DEHALOGENATION * HYDROLISIS * HYDRATION PHASE II : * SULFATION SULFOTRANSFERASE * GLUCORONIDATION GLUKOROSIL TRNSFERASE * CONYUGATION AS.GLUKORONAT * ACETYLATION * METYLATION
FACTORS TO INFLUENCE FOR ACTION OF POISON • DIFFERENCE OT THE SPESIES • CAT SENSITIF PHENOL & ORGANOCHLORIN • MORPHIN (STIMULATION) • 2. AGE DETOXIFIKASI AND EXCRETION • 3. CHARACTERISTIC OF POISON INSECTISIDE, LOGAM BERAT, GAS • 4. DOSE OF POISON • 5. CONTACT MANNER (LOKAL. SISTEMATIK) • 6. CUMULATIVE EFFECT (DTT,GLIKOSIDA) • 7. CONDITION (RESISTENSI) & SEX
FACTORS TO INFLUENCE FOR ACTION OF POISON...CONT • POISONING PROCESS • ACUTE 24 HOURS • SUBCHRONIC REPEATE UNTIL 90 DAYS • CRONIC Up than 6 mounth
EFFECT AND ACTION OF POISON • LIVER AND REN DAMAGE • - CCL4 • - SULFONAMIDE, ANAESTHETIC • - INSECTISIDE • 2. BONE MARROW DAMAGE • - CHLORAMPHENICOL • - INSECTISIDE, POISON OF THE SNAKE • 3. BLOOD CEL DAMAGE • - SULFONAMIDE, CHLORAMPHENICOLE • - ICHTYOTOXIN, INSECTISIDE • 4. NEURON CEL DAMAGE • - AMINOGLYCOSIDE, POISON OF THE SNAKE, FROG POISON, • INSECTISIDE.
EFFECT AND ACTION OF POISON • 5. TERATOGENIC EFFECT • MAIN DRUGS EFFECT TO BE MORE • WRONG IN DRUG APPLICATION • 8. HYPERSENSITIF REACTION • 9. ENZYM DAMAGE • - INSECTISIDE, METAL POISON
PATOLOGIC MOLECULAR CHANGE • Congestive • Degeneration • Necrosis • Apoptosis
PENANGANAN KERACUNAN : • PRINSIP : HENTIKAN KONTAK RACUN PENDERITA • RACUN KONTAK (ASAM/BASA KUAT) KULIT / MUKOSA CUCI AIR BERSIH • RACUN GAS UDARA SEGAR (OXIGEN) • RACUN LAMBUNG TERGANTUNG KEJADIAN • BELUM TERABSORBSI DIRANGSANG VOMIT (OBAT EMETIKA): • APOMORFIN : 0,1-0,3 mg/kgbb/sc • STUPOR • RACUN KOROSIF EMETIKA KONTRAINDIKASI • RACUN TERABSORBSI • BILA TIDAK BERHASIL CEGAH ABSORBSI RACUN : • * SUSU + KAOLIN • * ADSORBEN (NORIT + AKTIVATED CARCOAL)
PENANGANAN KERACUNAN : • BILA TIDAK BERHASIL CEGAH ABSORBSI RACUN : • * SUSU + KAOLIN • * ADSORBEN (NORIT + AKTIVATED CARCOAL) • TELAH TERABSORBSI ANTAGONIS SPESIFIK • - INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT, CARBAMAT ATROPIN SULFAT • - ARSEN, MERKURI, TIMAH HITAM,CHROMAT DIMERCAPROL (BAL) • - CUPRUM, MERKURI PENICILINAMIN • - MORFIN NALOXON • - BISA ULAR ANTIVENIN
DRUG TOXICITY TESTA. PRACLINIC TOXICITY TEST :1. GENERAL TOXICITY TEST a. Acute toxicity test b. Subacute toxicity test c. Chronic toxicity 2. SPECIFIC TOXICITY TEST : a. Teratogenic Test b. Carcinogenic Test c. Mutagenic Test B. CLINIC TOXICITY TEST 4 Phase
UJI TOKSISITAS : Ujikeamanansuatuobat yang dilakukanpadahewancobasebelumobattersebutdigunakanpadamanusiaataupadahewan yang mempunyainilaiekonomislebihtinggisepertihewanternakmaupunhewanpeliharaan.
KETENTUAN UJI TOKSISITAS AKUT : • Menggunakan dosis tunggal, atau berulang tidak lebih dari 24 jam • Route bahan uji : 2 route, sesuai yang disarankan, salah satunya diberi Intravena (bila memungkinkan) untuk mengetahuikeamanan efek sistemik obat. • Penentuan LD50 yakni dosis yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan untuk dibadingkan dengan obat lain. • Penentuan dosis maksimum yang tidak menyebabkan kematian. • Pengamatan dilakukan dalam waktu 14 hari, • Semua hewan coba di korbankan pengamatan makroskopis dan mikroskpis thd. organ vital.
PelaksanaanUjiToksisitasAkut : • Hewancoba : • Duaspesiesmamalia, termasuk non rodent (bilamemungkinkan) jantan & betina. • Dosis : maksimum yang tidakmematikan. • Pengamatandilakukandalam 24 jam • Hewancobaseparodikorbankandiamati perubahan2 makroskopisdanmikroskopis • Separohewancoba lain diamatisetiaphariselama 14 hariterhadap : Perub. BB danPerubahanmakroskopis. • Setelahharike 14 semuahewancobadikorbankan diamatiperub.Makroskopisdanmikroskopispadajantung, paru2, hati, ginjal, limpadanjaringanlainya. • Dibuatkurvadosis – respon.
PENENTUAN LD50 LD50 = Anti log ( log A + (B x log C) Keterangan : A = Dosisdibawah 50% B = JarakProporsionalyakni : 50% kematian-% kematiandibawahnya % kematiandiatas 50% - % dibawah 50% C = PenambahanDosisyakni : Dosisdiatas LD50% Dosisdibawah LD50%
PengujianToksisitasBerulang (Sub akutdankronis) : Tujuan : Menentukantoksisitaskumulatifdanperubahanfisiologisdanpatologishewancoba. Hewancoba : minimal 2 spesieshewanberbeda Dose : maximal effect tidakmematikan. Cara pemberian : sepertidipakaidiklinik. Lama pengujian : Untukpemakaianklinik 1-3 hari lama pengujian 14 hari. Untukpemakaianklinik 7 hari lama pengujian 28 hari. Untukpemakaianklinik 4 minggu lama pengujian 90 hari. Untukpemakaian 1 bulan lama pengujian 6 bulan.
Uji Karsinogenik : 1. Untuk obat-obat yang digunakan jangka lama atau terapi penyakit kronis. 2. Zat kimia yang potensial menimbulkan karsinogenik. Dosis yang dipakai : Dosis tinggi (100x dosis terapi) Lama Uji : pada tikus 24 bulan pada mencit 18 bulan.
Uji Karsinogenik : FDA per kelompok minimal 25 ekor per jenis kelamin, dan harus hidup sampai akhir percobaan. Kematian tak lebih 50% bukan karena kanker. Dosis yang dipakai adalah dosis tertinggi yang tidak menyebabkan kematian. Evaluasi : adanya Neoplasma dibandingkan kontrol.
Uji Toksisitas pada Reproduksi Pengamatan uji meliputi pengaruh pada : 1. Gametogenesis 2. Embriogenesis 3. Implantasi 4. Organogenesis 5. Pertumbuhan fetus 6. Kelahiran
PEMBAHASAN TOXICOLOGI : • TOXICOLOGI OBAT-OBATAN • TOXICOLOGI PESTISIDA • TOXICOLOGI LINGKUNGAN • TOXICOLOGI HEWAN BERACUN • TOXICOLOGI TANAMAN BERACUN • TOXICOLOGI LOGAM BERAT