310 likes | 536 Views
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. TIM WI LPMP BALI. BIODATA. NAMA : Drs. I NYOMAN SUDIANA TMPT/TGL LHR : DERNPASAR 7 JUNI 1960 NIP : 130897167 PANGKAT/GOL. : PEMBINA/IVa JABATAN : GURU PEMBINA ALAMAT : KANTOR : SMPN 8 DENPASAR JLN. MEDURI NO 2 DENPASAR
E N D
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TIM WI LPMP BALI
BIODATA NAMA : Drs. I NYOMAN SUDIANA TMPT/TGL LHR : DERNPASAR 7 JUNI 1960 NIP : 130897167 PANGKAT/GOL. : PEMBINA/IVa JABATAN : GURU PEMBINA ALAMAT : KANTOR : SMPN 8 DENPASAR JLN. MEDURI NO 2 DENPASAR RUMAH : PERUM DALUNG PERMAI BLOK QQ 13 DALUNG KUTA UTARA MOBILE 08123955134/03617871699 EMAIL dian7660@ yahoo.com
PENGERTIAN CTL • KONSEP BELAJAR DAN MENGAJAR YANG MEBANTU GURU MENGHUBUNG KEGIATAN DAN BAHAN AJAR DENGAN SITUASI NYATA YANG DAPAT MEMOTIVASI SISWA UNTUK DAPAT MENGHUBUNGKAN PENGETAHUAN DAN TERAPANNYA DENGAN KEHUDUPAN SEHARI-HARI
CTL : AN APPROACH OF TEACHING THAT RELATED THE MATERIALS AND THE CLASSROOM ACTIVITIES TO REAL SITUATION AND ACTUAL EXPERIENCE FOCUSING ON LEARNING PROCESS LEADING TO CREATIVITY, CRITICALLY THINKING, PROBLEM SOLVING AND BEING ABLE TO APPLY THEIR KNOWLEDGE IN THEIR DAILY LIVES
CTL : AN APPROACH OF TEACHING AND LEARNING WHICH HELPS THE TEACHER RELATE HIS TEACHING MATERIALS AND ACTIVITIES SO THAT THESTUDENTS CONNECT THEIR KNOWLEDGE AND EXPERIENCE TO THEIR DAILY LIVES AS MEMBERS OF SOCIETY
Apa ciri-ciri umum CTL?Blanchard, 2001: • Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah • Kegiatan belajar dilakukan dalam berbagai konteks • Kegiatan belajar dipantau dan diarahkan agar siswa dapat belajar mandiri • Mendorong siswa untuk belajar dengan temannya dalam kelompok atau secara mandiri • Pelajaran menekankan pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda • Menggunakan penilaian otentik
Apakah Landasan Filosofi Pengembangan CTL ? Landasan filosofi CTL adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghapal.Siswa harus mengkontruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Bahwa pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan. Kontruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada awal abad 20 yang lalu
Apakah ciri kelas yang menggunakan pendekatan CTL ? Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika telah menerapkan ketujuh komponen CTL, yaitu filosofi belajarnya adalah kontruktivisme, selalu ada unsur bertanya, pengetahuan dan pengalaman diperoleh dari kegiatan menemukan, terbentuk masyarakat belajar, ada model yang ditiru (pemodelan) dan dilakukan penialan sebenarnya.
Mengapa CTL menjadi alternatif ? Sudah cukup lama kita menyadari bahwa kelas-kelas kita tidak produktif. Sehari-hari diisi dengan ceramah, sementara siswa ‘dipaksa’ menerima dan menghafal. Harus segera ada pilihan strategi pembelajaran yang lebih berpihak dan meberdayakan siswa!
Bukan!!! Filosofi yang mendasari pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan, yaitu oleh John Dewey pada tahun 1916, yaitu sebuah filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa. Apakah CTL itu pendekatan yang sama sekali baru ?
Darimana CTL berasal dan siapa yang mengembangkannya ? CTL dikembangkan oleh The Washington State Concortium for Contextual Teaching and Learning, yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunai pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika Serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas
Apakah penerapan CTL harus mengubah kurikulum ? CTL hanya sebuah strategi belajar. Tidak perlu mengubah kurikulum untuk menerapkannya. CTL sangat sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Apakah Selama ini guru belum pernah menerapkan CTL ? Jika Seorang guru dalam kelasnya selama ini melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengutamakan kegiatan “siswa menemukan sendiri”, pada prinsipnya telah menerapkan CTL
KONTRUKTIVISME Inkuiri Questioning Learning Community Reflection Modeling Autentic Assesment
INKUIRI Siklus yang terdiri dari mengamati, bertanya, menganalisis dan merumuskan teori baik perorangan maupun kelompok Diawali dengan pengamatan dan berkembang untuk memahami konsep / fenomena Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berfikir kritis
Mengamati Menarik Kesimpulan Bertanya Proses Inkuiri Menganalisis Data Hipotesis Mengumpulkan Data
Norma dalam Brainstroming • Fleksibelitas dan kelancaran berpikir merupakan hal yang menumbuhkan keberanian • Bertujuan untuk memperoleh sejumlah ide, dan semua ide yang muncul dicatat • Diperlukan sikap terbuka untuk menerima setiap ide yang disampaikan • Menolak untuk memberikan pertimbangan, baik memuji atau pertimbangan kritis
LEARNING COMMUNITY • Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain • Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dibadingkan dengan belajar sendiri
PEMODELAN • Membahasakan gagasan yang anda pikirkan • Mendemonstrasikan bagaimana anda menginginkan para siswa untuk belajar • Melakukan apa yang anda inginkan agar siswa melakukan
BERTANYA • Mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu • Mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi • Digunakan untuk menilai kemampuan berfikir kritis siswa • Melatih siswa untuk berfikir kritis
Refleksi • Cara-cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari • Menelaah dan merespon terhadap kejadian, aktifitas dan pengalaman • Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan, ide-ide baru • Dapat berupa : jurnal, diskusi dan karya seni
AUTHENTIC ASSESSMENT • Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa • Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau pengalaman • Penilaian produk atau kinerja • Tugas-tugas yang konstekstual dan relevan • Proses dan produk kedua-duanya dapat diukur
RENUNGAN : Sistem yang ada Menghasilkan Sesuatu yang ada bila ingin hasil yang berbeda maka sistem harus diubah
MODELING (PEMODELAN) • MENDEMONSTRASIKAN TENTANG BAGAIMANA CARA BELAJAR • MELAKUKAN APA YANG AKAN DILAKUKAN SISWA
NEIGHBOURHOOD WALK (NW) • NW YANG PALING SEDERHANA contoh : Tujuan : menulis teks deskripsi singkat Tugas : 1. mengamati objek yang menarik dalam perjalanan pulang atau pergi ke sekolah 2. menulis teks deskriftif sederhana 3. mendeskripsikan secara lisan di depan kelas 4. memajang hasil karya 5. wise walk: kunjungan siswa lain untuk memberi masukan. 6. umpan balik oleh guru 7. revisi menyimpan dalam file fortofolio
NW SINGKAT • Tujuan : Mendeskripsikan benda secara lisan dan tulis. • Tugas : untuk mengaitkan pelajaran di kelas 1. siswa melakukan pengamatan diluar kelas selama 10-15 menit dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan 2. Siswa mendeskripsikan objek yang diamati secara lisan. 3. Menulis teks deskriptif 4. umpan balik dari guru
NW SEHARI sebagai bagian dari Study tour • Menyiapkan lembar tugas pengamatan • Pembagian kelompok • Melakukan observasi di tempat yang telah ditentukan • Mengumpulkan data/informasi sesuai dengan lembar observasi yang telah disediakan • Menyusun draf laporan sesuai dengan tujuan tugas • Mendiskusikan draf laporan dengan guru • Menyusun draf akhir
NW sebagai Project : Service Learning • Dalam service learning siswa tidak hanya mengamati dan melaporkan tetapi juga menindaklanjuti denga nusulan perbaikan, bahkan ikut terlibat dalamperbaikan. Misalnya: Siswa mengamati nama toko/usaha, sepanduk, plank, iklan yang menggunakan bhasa Inggris, Siswa mengidentifikasi kesalahan penggunaan bahasa Inggris dan mencoba mengoreksinya. Hasil ini dilapor di kelas. Kemudian mereka menindaklanjuti dengan membuat usulan perbaikan.