390 likes | 1.54k Views
TEKNIK OTOPSI & VISUM ET REPERTUM. d r . BUDIYANTO, Sp.F SMF KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FK UNS/ RSUD . Dr. MOEWARDI. Pendahuluan. TIU : Mahasiswa dapat : Mengetahui prosedur pemeriksaan bedah jenazah Mengetahui cara pembuatan laporan VER TIK : Mahasiswa dapat :
E N D
TEKNIK OTOPSI & VISUM ET REPERTUM dr. BUDIYANTO, Sp.F SMF KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FK UNS/ RSUD. Dr. MOEWARDI
Pendahuluan • TIU : Mahasiswa dapat : • Mengetahui prosedur pemeriksaan bedah jenazah • Mengetahui cara pembuatan laporan VER • TIK : Mahasiswa dapat : • Melakukan pemeriksaan luar jenazah secara simpatik • Melakukan pemeriksaan luar dalam jenazah secara simpatik • Melakukan pemeriksaan khusus pd kasus tertentu • Menarik kesimpulan atas hasil pemeriksaan • Membuat laporan VER
Prosedur pemeriksaan otopsi Harus ada : • Surat Permintaan Visum (SPV) dari penyidik • Ijin Keluarga (KUHAP pasal 134) Dalam OTOPSI, diperlukan pemeriksaan meliputi : • Pemeriksaan Luar (PL) • Pemeriksaan Luar Dalam (PLPD) • Sering juga ditambah pemeriksaan penunjang. (mikroskopis, laboratorium, konsultasi)
Tanda-tanda kematian (Thanatologi) untuk memastikan kematian & saat kematian, catat waktu saat pemeriksaan. Meliputi : • Lebam Mayat • Kaku Mayat • Suhu Tubuh Mayat • Pembusukan • Tanda lain-lain
PemeriksaanLUAR Dilakukan dengan cermat (yg terlihat, tercium, teraba) baik pada asesories maupun tubuh jenazah. Sistematika pemeriksaan : • Label mayat • Tutup mayat • Bungkus mayat • Pakaian • Perhiasan • Benda-benda di samping mayat
Identifikasi Umum : tanda-tanda umum yg menunjukkan identitas mayat (sex, nation, age, skin, gizi, TB/BB, penis : M, striae albicans : F) Identifikasi Khusus : • Rajah/ tattoo • Jaringan parut • Kapalan (callus) • Kelainan-kelainan pada kulit • Anomali & cacat tubuh
Pemeriksaan rambut-rambut • Dilakukan untuk membantu pemeriksaan • Catat : • Distribusi, warna, keadaan tumbuh serta sifat rambut (halus/ kasar, lurus/ikal) • Bila pada tubuh mayat ditemukan rambut yg bukan dari rambut mayat ambil, simpan, beri label pemeriksaan laboratorium lanjutan
Pemeriksaan mata Periksa : • Kelopak mata terbuka/ tertutup, perhatikan tanda-tanda kekerasan serta kelainan lainnya • Selaput lendir kelopak mata, warna, pembuluh darah melebar, bintik perdarahan/ bercak perdarahan • Bola mata, periksa tanda-tanda kekerasan, kelainan-kelainan pthysis bulbi, mata palsu • Selaput lendir bola mata, pelebaran pembulu darah, bintik perdarahan, kelainan lain • Kornea (selaput bening), jernih, kelainan fisiologis/patologis • Iris (tirai mata) warna identifikasi • Pupil (teleng mata) catat ukurannya, ka-ki
Pemeriksaan daun telinga dan hidung Periksa : • Bentuk daun telinga dan hidung identifikasi • Kelainan-kelainan serta tanda kekerasan yg ditemukan • Keadaan rongga mulut, kemungkinan ada benda asing (kasus penyumbatan) Gigi Geligi, periksa dan catat : Jumlah, gigi geligi yg hilang/ patah/ tambalan/ bungkus logam, gigi palsu, kelainan letak, pewarnaan (staining), dll Fungsi identifikasi bila terdapat data pembanding
Pemeriksaan alat kelamin dan lubang pelepasan Perika dan catat : • Kelainan-kelainan / tanda kekerasan. Mayat laki-laki Periksa : • Alat kelamin (penis) sudah sirkumsisi atau belum • Adakah kelainan bawaan ( epsipadia, hipospodia, phymosis, dll) Mayat Wanita Periksa : • Selaput dara dan komisura posterior, adakah tanda kekerasan • Lakukan pemeriksaan laboratorium thd cairan vagina/ sekret liang senggama Lubang Pelepasan : korban sodomi anus bentuk corong, selaput lendir lapisan epitel gepeng
Pemeriksaan terhadap tanda kekerasan/ luka Catat : • Letak luka : regio anatomis • Jenis luka : lecet/ memar/ robek • Bentuk luka : bulat/ persegi/ oval • Arah luka : melintang/ membujur/ miring • Tepi luka : rata/ teratur/ tidak beraturan • Sudut luka : runcing/ membulat/ bentuk lain • Dasar luka : jaringan bawah kulit/ otot/ rongga tubuh • Sekitar luka : kotor/ bersih, luka/ tanda kekerasan • Ukuran luka : ukur dengan teliti, • Saluran luka : pada luka tembakan/ tusukan
Pemeriksaan terhadap patah tulang Tentukan letak patah tulang yang ditemukan, catat sifat/ jenis masing-masing patah tulang Lain-Lain Tanda-tanda ikterik, warna kebiruan pada ujung jari dan oedem/ sembab Tanda-tanda bekas pengobatan (trakeotomi), suntikan, pungsi lumbal, dll
Pengeluaran Alat-Alat Dalam : • Yang dikeluarkan : organ dalam leher, organ dalam dada dan rongga perut • Jenazah terletak telentang, bahu ditinggikan, kepala dalam keadaan fleksi maksimal dan leher tampak jelas PemeriksaanDALAM
Incisi : Mencapai kedalamaan setebal kulit saja • Insisiberbentukhuruf I paling ideal • Indikasi kosmetik : incisi Y tidak dianjurkan • Mengikuti garis pertengahan tubuh, diawali dari bawah dagu turun ke arah umbilicus melingkari umbilicus daerah simfisis pubis • Perhatikan : incisi di daerah abdomen , diawali dari epigastrium menembus peritoneum. Masukkan jari telunjuk & jari tengah tangan kiri ke dalam lubang incisi tarik dinding abdomen ke atas Pisau diletakkan diantara dua jari lanjutkan incisi sampai ke simfisis pubis
Melepaskan dinding perut bagian atas : • Pada daerah lengkung iga, dinding perut bagian atas dilepaskan dari dinding dada. Perhatikan cara tangan memuntir • Dinding dada dilepaskan, ke atas daerah tulang selangka. Pengirisan otot tegak lurus antara bagian pisau dan bidang pisau thd otot. Periksa tanda kekerasan • Dinding perut perhatikan keadaan lemak di bawah kulit, otot dinding perut, catat keadaannya.
Membukarongga dada. • Igadipotongmulaiiga ke-2 sampailengkungiga. Denganbidangpisautegakpadaiga-igadantelapaktanganmenekanpunggungpisau, iga-igamudahterpotong. • Periksa keadaan rongga perut organ dalam rongga perut periksa keadaan usus. • Tentukan sekat rongga badan (diafragma) bandingkan tinggi diafragma kanan dan kiri pada midclavicular line
Kiri :igadipotongmulairawaniga ke-2 kearahkaudo-lateral. Igapertamadipotongkearahkraniolateraluntukmenghindarimanubriumsterni. • Kanan : setelahigapertamaterpotong, artikulatiosterno-clavicularisdipotongjuga • Perhatikan : • Hindari pengirisan yg mengenai manubrium sterni yg keras.
Mengamatirongga dada. • Tentukanberapajarikandungjantung, bagian atas maupun bawah, tampakdiantarakeduaparu-paru. • Kandungjantungdibukadenganguntingsesuaihuruf Y terbalik periksa apakah terisi cairan atau darah • Tarik paru-paru, baik kanan maupun kiri ke arah medial periksa rongga dada Lepaskan perlekatan antara paru-paru dgn dinding rongga dada • Tangan kanan pegang lidah, dua jari tangan kiri diletakkan pada sisi kanan dan kiri hilus paru-paru, organ dalam rongga dada ditarik ke arah kaudal sampai keluar dari rongga dada lepaskan oesophagus dari jaringan ikat, buat dua ikatan, gunting • Tangan kiri menggenggam bagian bawah organ dalam rongga dada lakukan pengirisan seluruh organ dalam dada dikeluarkan
Dasarmulutdiirismenyusuritepirahangbawah Lidahditarikkeluarmelaluidasarmulut yang telahdiiris Pembuluh-pembuluhcabang aorta yang keluarkearahlengandipotongdisubclavia
Pemeriksaan Kepala : • Buat irisan pada kulit kepala, mastoidues pucak kepala (vertex) mastoideus sisi lain • Irisan dibuat sampai pisau mencapai periosteum kupas kulit kepala ke arah depan dan ke arah belakang catat kelainan yg didapatkan. • Buka rongga tengkorak lakukan penggergajian tulang tengkorak melingkar didaerah frontal sampai daerah temporal, agar tidak merusak jaringan otak hati-hati & hentikan setelah tebal tulang tengkorak terlampaui atap otak terlepas
PEMERIKSAAN ORGAN-ORGAN TUBUH : • Lidah. Periksa permukaan lidah bekas gigitan ? • Tonsil. Perhatikan permukaan/ penampang tonsil. • Kelenjar Gondok. Otot-otot leher dilepaskan periksa ukuran, berat, dan keadaannya lakukan pengirisan. • Oesophagus. Buka dengan gunting dinding belakang periksa kelainan yg ditemukan • Trachea. Dimulai dari mulut atas trachea (epiglottis) buka dgn gunting dinding belakang sampai percabangan bronkhus. • Os hyoid, kartilago thyroidea, kartilago cricoidea patah atau tidak • Arteria carotis interna perhatikan adakah kekerasan, tanda : resapan darah di daerah intima • Kelenjar thymus lihat permukaan, adakah bintik perdarahan? • Paru-paru. Kanan / kiri diperiksa tersendiri. • catat : permukaan paru, warna & bintik perdarahan, resapan darah, luka-luka/ memar, dsb. Pada perabaan, normal : seperti spons, anomali : padat/ keras. Pengirisan dari apek basal , catat warna & kelainan-kelainan yg mungkin ditemukan.
AutopsiJantung. Pemotonganmengikutialirahdarahdalamjantung. (1) Pengguntingandindingbelakang vena cava. (2) Irisankearah lateral bilikkanan. (3) Pengguntingandindingdepanbilikkanankearah a. pulmonalis. (4) Pembukaan vv. pulmonalis. (5) Irisankearah lateral bilikkiridan (6) Pengguntingandindingdepanbilikkirikearah aorta. Setelah jantung terlepas, periksa: • Berat dan ukuran jantung bandingkan dengan kepalan tangan kanan jenazah • Resapan darah, luka, bintik perdarahan, dan kelainan lainnya (atherosklerosis, infark myocard, dsb)
Aorta thorakalis. Gunting dinding saluran, periksa permukaan dalam aorta. • Aorta abdominalis. Periksa dinding pembuluh darah timbunan perkapuran, suspect hipertensi renal • Glandula suprarenalis. Pertama kali dicari terlebih dahulu, baru dilanjutkan organ-organ lainnya. • Ginjal, ureter, vesica urinaria. Perhatikan ginjal kanan & kiri periksa resapan darah pd kapsulanya. Iris pada lateral kapsula ginjal dilepaskan • Hati & kandung empedu. Periksa : tepi (tajam, tumpul), permukaannya (licin/ berbenjol), warna, perabaan. Buat 2-3 irisan melintang lihat penampang hati. Kandung empedu diraba adakah batu empedu/ tidak • Limpa & kelenjar limfe. Ukuran & berat, permukaan, warna, perabaan. • Lambung & usus. Lambung dibukadenganguntingpadakurvatura mayor, periksa isi dalam lambung simpan dlm botol/ plastik pemeriksaan toksikologi. Selaput dinding diperiksa erosi, ulserasi/ resapan darah. • Kelenjar pankreas. Periksa Ukuran & beratnya, warna, keadaan permukaan, perabaan
Irisanpadaotakbesarsebaiknyadibuatmelaluibidang-bidang no 1 – 7. Gambarinidapatdipergunakanuntukmencatatkelainan-kelainan yang ditentukanpadatiap-tiapirisan.
OtakBesar, OtakkecildanBatangOtak Perhatikan permukaan luar, catat kelainan yg ditemukan. Ukur dan timbang berat otak. Pada edema cerebri, gyrus otak tampak mendatar & ulkus tampak menyempit, perhatikan tanda penekanan. Perhatikan bentuk serebelum, pada peningkatan TIK akibat edema cerebri herniasi serebelum ke FOM, bag. Depan bawah serebelum menonjol pisahkan otak besar & otak kecil Otak besar diletakkan bagian ventral ke pemeriksa pemotongan otak secara koronal/ melintang, catat kelainan-kelainan : perdarahan korteks akibat cc, perdarahan berbintik akibat emboli, keracunan barbiturat, dll Otak kecil diperiksa penampang irisan melintang Batang otak diiris melintang mulai pons, medulla oblongata proksimal medulla spinalis kemungkinan perdarahan
Alat Kelamin Mayat laki-laki : Testis dikeluarkan dari rongga perut tidak menyayat scrotum. Perhatikan : ukuran, konsistensi, resapan darah, dll. Perhatikan bentuk & ukuran epidermis, kelenjar prostat cek ukuran & konsistensi Mayat wanita : Perhatikan bentuk & ukuran ovarium, saluran telur, dan rahim. Pada uterus perhatikan kemungkinan perdarahan, resapan darah, ataupun luka akibat tindakan tertentui. Uterus dibuka dengan irisan bentuk huruf “T” melalui servix dan bermuara pada fundus uteri.
Catatan : Sebelum organ-organ dikembalikan ke dalam tubuh mayat, pertimbangkan kemungkinan diperlukan pemeriksaan penunjang (histopatologi/ toksikologi Pengambilan potongan jaringan , minimal dengan tebal 5 mm Usahakan tempat pengambilan potongan organ didaerah perbatasan antara yg normal dengan yg ada kelainan. Potongan tersebut dimasukkan ke dalam cairan fiksasi (larutan formalin 10% atau alkohol 70% - 80%) dengan volume cairan fiksasi sekitar 20-30 kali volume potongan jaringan Setiap jenis organ ditaruh dalam botol tersendiri Bila perlu pengawetan, gunakan alkohol 90%. Pada pengiriman sampel untuk toksikologi maupun histopatologi, contoh bahan pengawet juga ikut dikirimkan
KESIMPULAN VER KECELAKAAN LALU LINTAS/ KERETA API : Korban meninggal dunia karena perdarahan dalam rongga dada karena kekerasan tumpul pada dada. Perkiraan saatkematianantara jam ....tanggal……sampai dengan jam .... tanggal ..... KESIMPULAN VER SEMENTARA PENGANIAYAAN : Didapatkan luka memar dan bengkak pada wajah korban akibat kekerasan tumpul. Korban setuju untuk dilakukan perawatan. Perawatan lanjutan dilakukan di RS. Dr. Moewardi Bagian Bedah dengan Registrasi No…......... oleh dokter ......... Spesialis Bedah. KESIMPULAN VER LANJUTAN PENGANIAYAAN: Terdapat luka memar dan bengkak pada wajah korban akibat kekerasan tumpul sesuai dengan VER SementaraRegistrasi No....... ternyata korban memerlukan perawatan selama .... hari. Korban tidak dapat menjalankan mata pencaharian sebagai ............ selama ............ hari CONTOH KESIMPULAN VER
SURAT KEMATIAN WAJAR Yang bertanda tangan di bawah ini dokter ……………….. menerangkan bahwa pada hari ini tanggal…………….. jam…………… telah memeriksa korban : Nama : Umur : Alamat : Telah meninggal karena sakit …………. Harap yang berkepentingan maklum.
SURAT KEMATIAN TIDAK WAJAR Korban mati lemas karena sumbatan jalan nafas bagian atas akibat jeratan pada leher. Perkiraan saat kematian antara jam ………. tanggal………. sampai jam ………. tanggal……………..