530 likes | 1.54k Views
Peta Konsep. Spektroskopi Atomik. . Definisi. . Metode: FlameElektrotermalIPC . . Jenis:1. AAS 2. AES3. AFS. . Aplikasi:LingkunganIndustri . Definisi dan Pengertian. Spektroskopi. Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik yang diterjemahkan k
E N D
1. Spektroskopi Atomik Kelompok 5:
Agung Marsada
Ingrid C.E.I
Monika Wijaya
Nirwanto Honsono
2. Peta Konsep Jenis:
1. AAS
2. AES
3. AFS
3.
Definisi dan Pengertian
4. Spektroskopi Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik yang diterjemahkan ke dalam komponen-komponen panjang gelombang untuk menghasilkan spektra, merupakan plot beberapa fungsi dari intensitas radian versus panjang gelombang atau frekuensi.
5. Peran Spektroskopi Membedakan struktur molekular.
Indentifikasi molekul yang tidak diketahui
Mendeteksi molekul yang sudah diketahui
Mengukur konsentrasi
6. Macam spektroskopi Spektroskopi Molekuler
Spektroskopi Atomik
7. Spektroskopi molekuler Spektroskopi molekular adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik dan anorganik dalam spesi molekular
Spektroskopi molekuler berdasarkan atas radiasi ultraviolet, sinar tampak, dan infrared.
Banyak digunakan untuk identifikasi dari banyak spesies organik, anorganik, maupun biokimia.
8. Spektroskopi Atomik Spektroskopi molekular adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur organik dan anorganik dalam spesi atom
Spektroskopi atomik digunakan untuk penentuan kualitatif dan kuantitatif dari sekitar 70 elemen.
Ciri khas S. Atomik adalah bahwa dalam s. atomik, sampel harus diatomkan terlebih dahulu
9. Perbedaan S.Atomik dan S.Molekuler Spektroskopi molekuler Spesi: molekul
Metode: Spektroskopi UV/visible dan Spektroskopi inframerah.
Suhu rendah
Fase padat, gas, cair Spektroskopi atomik Spesi: atom
Metode: flame AAS, flame AFS, flame AES, elektrotermal AAS, elektrotermal AFS, dll.
Suhu tinggi karena diperlukan untuk proses atomasi (pelepasan ikatan kimia)
Fase gas
10. Cont’d Perbedaan besar lain antara S. Atomik dengan S. Molekuler terletak pada spektrumnya. Spektrum s. Atomik jauh lebih tipis dari spektrum S. Molekulel karena pada S. Atomik hanya ada getaran elektronik dan tidak ada getaran vibrasional
11.
Jenis2 Spektroskopi Atomik
12. AES (Atomic Emission Spectroscopy) Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah teknik spektroskopi yang memanfaatkan panjang gelombang foton yang dipancarkan oleh atom selama masa transisinya dari fase eksitasi menuju fase istirahat.
Kurang akurat dan memiliki ketilitian rendah untuk perhitungan bersifat kuantitatif. Karena tidak semua atom tereksitasi berelaksasi pada saat yang bersamaan
13. Cont’d Pada AES, eksitasi terhadap sampel tidak dilakukan dengan melakukan penyorotan. Tetapi eksitasi atom dilakukan dengan memberikan kalor atau tegangan listrik (arc)
14. Hasil Pembacaan Dan Analisa Kuantitatif
15. AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) AAS adalah suatu teknik spektroskopi yang memanfaatkan besarnya gelombang elektromagnetik yang diserap pada frekuensi tertentu oleh zat tertentu untuk bereksitasi
Gelombang elektromagnetik yang diserap dihasilkan oleh suatu sumber cahaya
AAS dapat menentukan lebih dari 67 jenis logam yang berbeda yang terkandung dalam suatu larutan. AAS sangat sensitif dan akurat karena dapat mengukur hingga bagian per milyar dari suatu berat (µg dm-3).
16. Sumber Energi Cahaya Kelemahan AAS
Sumber cahaya kontinu tidak dapat digunakan?garis-garis absorpsi lebih sempit dari pita pada spektroskopi biasa.
Untuk menyiasatinya digunakan lampu Hollow Cathode
17. Analisa Kuantitatif Transmittance
Persen Transmittance
Absorbance
18. Teknik Analisa kuantitatif dengan AAS Menguji beberapa larutan standard yang mengandung unsur yang ingin diuji dengan variasi konsentrasi yang telah diketahui ke dalam alat AAS untuk mendapatkan nilai absorbansinya.
Memplotkan variasi C (konsentrasi unsur yang ingin diuji pada beberapa larutan standard) dengan nilai absorbansinya.
y= mx + b
dimana absorbansi (A) : sumbu y dan konsentrasi (C) : sumbu x.
Menguji larutan sampel ke dalam alat AAS untuk mendapatkan nilai absorbansinya.
Setelah itu masukan nilai A sebagai y ke dalam persamaan
garis linear yang telah didapat pada langkah sebelumnya.
Dari persamaan itu kita akan mendapatkan nilai x yaitu
nilai konsentrasi unsur yang ingin diuji dalam sampel.
19. Langkah-langkah analisa kuantitatif Menguji beberapa larutan standard yang mengandung unsur yang ingin diuji dengan variasi konsentrasi yang telah diketahui ke dalam alat AAS untuk mendapatkan nilai absorbansinya.
Memplotkan variasi C (konsentrasi unsur yang ingin diuji pada beberapa larutan standard) dengan nilai absorbansinya.
y= mx + b
dimana absorbansi (A) : sumbu y dan konsentrasi (C) : sumbu x.
Menguji larutan sampel ke dalam alat AAS untuk mendapatkan nilai absorbansinya.
Setelah itu masukan nilai A sebagai y ke dalam persamaan
garis linear yang telah didapat pada langkah sebelumnya.
Dari persamaan itu kita akan mendapatkan nilai x yaitu
nilai konsentrasi unsur yang ingin diuji dalam sampel.
20. Prinsip dasar instrumentasi AAS dan AES
21. AFS (Atomic Flourescence Spectroscopy Atomic Fluoresence Spectroscopy (AFS) adalah salah satu jenis spektroskopi elektromagnetik yang menganalisis fluorescence dari atom sampel.
Didalamnya meliputi penggunaan sorotan sinar, biasanya sinar ultraviolet, yang mengeksitasi elektron dalam atom dan menyebabkannya memancarkan sinar.
Alat untuk mengukur fluorescence disebut fluorometers atau fluorimeter.
22. Cont’d Keuntungan Fluoroscence:
Mempunyai sensitivitas yang tinggi
Spesifikasi tinggi
Large linear dynamic system
Kerugian Fluoroscence:
Senyawa fluororesce yang lain harus dihilangkan jika terjadi overlape spectra
Senyawa dengan konsentrasi tinggi akan mempengaruhi sensitivitas
Adanya reaksi fotokimia
23. Rangkaian Instrumen AFS
24.
Metode Spektroskopi Atomik
25. Flame Atomizer Definisi:
Flame Atomizer merupakan perangkat s. Atomik yang proses pengatomannya dilakukan melalui pemanasan media api.
Flame atomizer dapat digunakan untuk AES, AFS, dan AAS
26. Flame Atomizer Bentuk umumnya dari Atomizer flame adalah sebuah pipa konsentrik, dimana sampel larutan dihisap ke dalam pipa kapilernya ? Aspiration
27. Skema Atomisasi Flame
30. Flame yang digunakan
31. Pengaruh suhu terhadap Atomizer Flame Suhu semakin tinggi ? meningkatkan jumlah populasi atom di dalam flame, dan meningkatkan sensitivitasnya.
Suhu Flame menentukan ? jumlah relatif dari atom yang tereksitasi ataupun yang tidak tereksitasi di dalam sebuah flame.
32. Perbandingan beberapa elemen untuk metode flame yang emisi dan absorpsi
33. Electrothermal Atomizer Definisi:
Electrothermal atomizer adalah metode S. Atomik yang proses atomisasinya menggunakan pemanasan oleh arus listrik. Electrothermal Atomizer umumnya digunakan untuk AAS dan AFS
Keuntungan: sampel dibutuhkan hanya sedikit dan dalam konsentrasi sangat rendah
34. Desain Atomizer
35. Cara Kerja Sampel diinjeksikan kedalam pembakar grafit. Selanjutnya sampel diuapkan dan kemudian diabukan.
Setelah sampel berbentuk abu. Tegangan pada pembakar grafit dinaikkan hingga 2000oC hingga 3000oC. Sampel pada saat ini mengalami atomisasi.
Sampel yang mengalami atomisasi kemudian ditembak dengan lampu hollow cathode atau flourescense sebelum dianalisa akhirnya.
36. ICP (Inductively Coursed Plasma) ICP adalah metode s. Atomik dengan menggunakan panas dari plasma sebagai sumber eksitasi atomnya
Plasma ???
plasma adalah campuran gas yang memiliki sifat konduktor yang mengandung konsentrasi besar dari kation dan elektron
Plasma yang sering digunakan adalah plasma argon. Karena memiliki nilai kapasitas dan konduktivitas kalor yang baik serta inert
37. Ilustrasi instrumen ICP
38. Komponen Komponen penghasil plasma:
1. Tiga tabung quartz konsentrik untuk mengalirkan gas argon (11-17L/min).
2. Induction coil bertenaga 2 kW dengan frekuensi gelombang sumber 27 MHz
3. Tesla coil sebagai pengionisasi
39. Cara Kerja:
Sampel diinjeksikan melalui tabung quartz tengah
Argon dialirkan melalui tabung quartz
Argon yang masuk ke atas alat akan diionisasi oleh bunga api dari tesla coil
Kation argon dan elektron berinteraksi dengan medan magnet yang dihasilkan dari induction coil. Akibat interaksi ini, plasma akan saling bergesekan dan menghasilkan suhu tinggi
Plama diisolasi secara termal oleh aliran argon dari dinding tabung.
40. Penampakan Plasma dan Spektrum Spektra berwarna putih, non-transparan
Terdapat inti plasma beberapa milimeter diatas tabung
Inti ini menghasilkan spektrum kontinu akibat pertemuan ion dengan elektron dalam plasma.
Spektrum emisi analyte ion dibaca pada ketinggian 15-20 mm diatas induction coil
41. Kelebihan dan Kekurangan Metode ICP Suhu sangat tinggi, dan waktu eksitasi lebih lama sehingga ionisasi lebih sempurna
Tidak ada ionization interference dan chemical interference
Sensitif dan akurat
42. Limit deteksi dalam ppm
43.
Aplikasi Spektroskopi Atomik
44. Dalam Dunia Industri Spektroskopi Atomik sering digunakan untuk identifikasi kandungan unsur tertentu. Terutama dalam industri farmasi
Contoh: untuk mengetahui kandungan mineral tertentu dalam bahan makanan atau obat-obatan. Seperti selenium yang berpotensi sebagai obat kanker
45. Untuk Lingkungan Teknik Spektroskopi Atomik banyak digunakan untuk menentukan konsentrasi pencemar logam berat dalam lingkungan.
Contohnya untuk mengukur kadar pencemaran logam berat pada suatu ekosistem
47. Pertanyaan-pertanyaan Kelompok Penyanggah:
Instrumen AFS yang ada sumber, dkk. Yang paling baik untuk jadi sumber itu apa?
Kalau Lampu seperti xenon jenis apa yang digunakan?
Apakah metode itu udah lama
48. Cont’d Republik Daudy:
Argon buat apa,dengan suhu yang tinggi apakah alatnya tidak rusak?
Pada instrumentasi flouresense, sumber apa yang paling baik?
Kegunaan lampu Hollow Cathode?
49. Cont’d Rinus:
Daya tahan alat terhadap panas dan lamanya proses atomasi
Kepanjangan ICP dan sumber energi ICP
Kegunaan Argon (sama dengan Daudy)
Grafik dan spektrum dari AAS
Contoh dan teknik aplikasi Atomic Spectroscopy
50. Buku Acua Skoog, Douglas A; West, Donald M; Holler, F. 1991. Fundamentals of Analytical Chemistry-Seventh Edition. New York: Saunders College Publishing
Day R.A dan A.L Underwood.2002.Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga
Harvey, David.2000. Modern Anayitical Chemistry,USA : Mc Graw Hill
Mendham, J, et al. 2000. Vogel’s Textbook of Quantitative Chemical Analysis. London: Prentice Hall.