130 likes | 521 Views
SWAKELOLA. Oleh : Tim LPP Mitra Timur. DEFINISI. Swakelola adalah : “ Pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri “. PERSIAPAN PENGADAAN SWAKELOLA. 1. Kriteria Pekerjaan Swakelola.
E N D
SWAKELOLA Oleh : Tim LPP Mitra Timur
DEFINISI Swakelola adalah : “ Pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri “
PERSIAPAN PENGADAAN SWAKELOLA 1. Kriteria Pekerjaan Swakelola • Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan dan sesuai dengan fungsi dan tugas pokok pengguna barang/jasa; dan/atau • Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi masyarakat setempat; dan/atau • Pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa; dan/atau • Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akan menanggung resiko yang besar; dan/atau
e. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, atau penyuluhan; dan/atau f. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa; dan/atau g. pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangan sistem tertentu dan penelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah pemerintah; h. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang/jasa yang bersangkutan.
2. Jenis Swakelola • Swakelola oleh pengguna barang/jasa. • Swakelola oleh instansi pemerintah lain. • Swakelola o/ kelompok masyarakat penerima hibah 3. Perencanaan Kegiatan Swakelola • Menetapkan sasaran, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan. • Perencanaan teknis dan kebutuhan bahan, tenaga ahli serta peralatan yg sesuai. • Penyusunan rencana biaya. • A s/d dituangkan dalam TOR.
4. Penyusunan KAK/Tor • Uraian kegiatan. • Waktu pelaksanaan. • Produk yg dihasilkan serta biaya. 5. Jadwal pelaksanaan swakelola • Jadwal waktu mulai sampai berakhirnya pelaksanaan pekerjaan swakelola. • Pertimbangan waktu yang cukup. 6. Penyusunan RAB • Biaya tidak boleh melampaui pagu. • Mengikuti ketentuan yang berlaku. • Dibutuhkan tenaga ahli/peralatan/bahan dapat dilakukan dengan kontrak/sewa.
7. Pelaksanaan dan Pelaporan Swakelola Swakelola Oleh Pengguna Barang/Jasa : • Apabila membutuhkan bahan, alat, tenaga ahli, maka harus dibentuk panitia/pejabat pengadaan yang melaksanakan pengadaan bahan/alat/tenaga ahli tersebut. • Jumlah total biaya untuk pembayaran upah tenaga borongan/tenaga ahli maksimal 50% dari total biaya proyek/kegiatan swakelola. • Pembayaran upah tenaga kerja dengan secara harian/uapah borongan. • Pembayaran gaji tenaga ahli secara kontrak individual konsultan.
2) Swakelola Oleh Instansi Pemerintah Lain : • Apabila membutuhkan bahan, alat, tenaga ahli, maka harus dibentuk panitia/pejabat pengadaan yang melaksanakan pengadaan bahan/alat/tenaga ahli tersebut. • Jumlah total biaya untuk pembayaran upah tenaga borongan/tenaga ahli maksimal 50% dari total biaya proyek/kegiatan swakelola. • Pembayaran upah tenaga kerja dengan secara harian/uapah borongan. • Pembayaran gaji tenaga ahli secara kontrak individual konsultan.
e. Dilakukan pencatatan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan swakelola. f. Pengawasan pekerjaan fisik di lap dilakukan oleh pelaksana yang dtunjuk oleh pengguna barang/jasa. g. Laporan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkan oleh pelaksana kepada pengguna barang/jasa setiap bulan. h. Penguna melaporakan kepada atasannya (Menteri/Kepala LPND, Kepala Daerah atau pejabat yang disamakan).
3) Swakelola Oleh Penerima Hibah : • Pengadaan bahan/alat/tenaga ahli dilakukan oleh penerima hibah. • Jumlah total biaya untuk pembayaran upah tenaga borongan/tenaga ahli maksimal 50% dari total biaya proyek/kegiatan swakelola. • Penyaluran dana hibah secara bertahap : • 50% organisasi pelaksanaan penerima hibah telah siap. • 50% sisanya apabila pekerjaan telah mencapai 30%. • Laporan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkan secara berkala kepada pengguna barang/jasa. • Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh penerima hibah.