220 likes | 762 Views
KONVENSI & REKONVENSI. Yeni Salma Barlinti Juli 2012. Pengertian. Konvensi adalah gugatan asal dari Penggugat atau Pemohon Rekonvensi adalah gugatan balik atau gugatan balasan dari Tergugat Asal atau Termohon kepada Penggugat Asal dalam perkara yang sedang diperiksa di antara mereka
E N D
KONVENSI & REKONVENSI Yeni Salma Barlinti Juli 2012
Pengertian • Konvensi adalah gugatan asal dari Penggugat atau Pemohon • Rekonvensi adalah gugatan balik atau gugatan balasan dari Tergugat Asal atau Termohon kepada Penggugat Asal dalam perkara yang sedang diperiksa di antara mereka • Rekonvensi diajukan dalam Jawaban, sercara lisan atau tertulis, atau sebelum tahap pembuktian
Tujuan Rekonvensi • Menggabungkan dua tuntutan yang berbeda • Mempermudah prosedur • Menghindari putusan-putusan yang saling bertentangan • Menetralisir tuntutan konvensi • Acara pembuktian dapat disederhanakan • Menghemat biaya
Ketentuan Rekonvensi • Gugatan Rekonvensi dapat diterima apabila berhubungan dengan gugatan konvensi • Gugatan rekonvensi tidak dapat dilanjutkan untuk diperiksa apabila gugatan konvensi dicabut
Gugatan dalam Perkara Perceraian • Pasal 66 ayat (5) & Pasal 86 ayat (1) • Dimungkinkan dilakukan penggabungan permohonan atau gugatan cerai dengan gugatan lainnya sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut • Gugatan tersebut dapat diajukan dalam konvensi maupun rekonvensi
Larangan Mengajukan Gugatan Rekonvensi • Pasal 132 ayat 1 HIR / Pasal 157 RBg memberi hak kepada Tergugat untuk mengajukan rekonvensi, KECUALI: • Rekonvensi diajukan kepada Penggugat konvensi yang bertindak untuk suatu kwaliteit Penggugat konvensi adalah Kuasa yang bertindak dalam kualitas mewakili kepentingan Pemberi Kuasa • Pengadilan yang memeriksa tuntutan konvensi tidak berwenang memeriksa tuntutan rekonvensi • Rekonvensi tidak dapat diajukan pada tingkat banding • Rekonvensi tidak dapat diajukan terhadap eksekusi
PENGECUALIAN Tambahan dalam Pengadilan Agama • Khusus perkara perceraian • Permohonan cerai talak tidak dapat direkonvensi dengan gugatan cerai, dan sebaliknya • Putusan PA Karangasem No. 8/Pdt.G/2003/PA.Krs • Isteri (Penggugat) menggugat cerai Suami (Tergugat). Dalam Jawaban yang dilakukan oleh Tergugat, ia membantah dalil gugatan Penggugat dan mengajukan gugatan rekonvensi mengenai perceraian • Rekonvensi ditolak oleh PA
Cont’d • PA menolak rekonvensi tersebut dengan pertimbangan hukum: • Tujuan konvensi dan rekonvensi adalah sama yaitu putusnya perkawinan • Hukum menentukan dua bentuk cara putusnya perkawinan, cerai talak dan cerai gugat • Cerai talak dan cerai gugat memiliki tata cara dan prosedur yang berbeda, sehinga tidak mungkin dikompromikan • Filosofi dibolehkannya mengajukan gugatan rekonvensi adalah untuk menyederhanakan prosedur dan mencegah kemungkinan timbulnya putusan yang bertentangan • Jika kedua gugatan (konvensi dan rekonvensi) dikabulkan secara bersamaan, akan menyulitkan prosedur dan melahirkan putusan yang bertentangan • Jika gugatan konvensi dikabulkan, maka terdapat cukup alasan untuk menyatakan gugatan rekonvensi tidak dapat diterima
Permohonan Tindakan Pendahuluan Pasal 77 • Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas permohonan penggugat atau tergugat atau berdasarkan pertimbangan bahaya yang mungkin ditimbulkan, Pengadilan dapat mengizinkan suami istri tersebut untuk tidak tinggal dalam satu rumah. Pasal 78 • Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas permohonan penggugat, Pengadilan dapat: • menentukan nafkah yang ditanggung oleh suami; • menentukan hal-hal yang perlu untuk menjamin pemeliharaan dan pendidikan anak; • menentukan hal-hal yang perlu untuk menjamin terpeliharanya barang-barang yang menjadi hak bersama suami istri atau barang-barang yang menjadi hak suami atau barang-barang yang menjadi hak istri.