250 likes | 651 Views
SISTEM KOORDINASI. Sistem Koordinasi adalah merupakan suatu sistem yang mengatur atau mengkoordinir segala aktivitas biologis tubuh organisme, terutama terhadap perubahan-perubahan lingkungannya baik eksternal maupun internal sehingga organisme itu selalu dalam keadaan normal dan harmonis.
E N D
SISTEM KOORDINASI • Sistem Koordinasi adalah merupakan suatu sistem yang mengatur atau mengkoordinir segala aktivitas biologis tubuh organisme, terutama terhadap perubahan-perubahan lingkungannya baik eksternal maupun internal sehingga organisme itu selalu dalam keadaan normal dan harmonis. • Sistem koordinasi terdiri dari gabungan dua sistem yaitu sistem syaraf dan hormon atau endokrin. Sistem ini umumnya terdapat pada hewan / manusia, sedangkan pada tumbuhan hanya ada sistem hormon. • Sistem syaraf pengaturannya / bekerjanya relatif lebih cepat daripada sistem hormon / endokrin.
Sistem Endoktrin • Sistem Endokrin pada vertebrata/manusia terdiri dari lebih 12 kelenjar, yang sekretnya lebih dari 50 hormon. Beberapa kelenjar dikhususkan hanya mensekretkan hormon, tetapi beberapa juga bertugas lain. Hanya kelompok kelamin dan korteks adrenal sekretnya tergolong steroid Hormon dibawa oleh darah dari tempat produksi sampai tempat kerjanya, tetapi neuro hormon dapat melalui akson dan prostaglandin dapat melalui cairan seminal
Beberapa hormon diangkut dalam darah sebagai larutan, tetapi sebagaian besar diikat pada suatu komponen protein serum, beberapa terikat secara tak khas pada albumin, yang lain terikat secara selektif pada protein berafinitas tinggi yang khusus dalam sel sasaran hormon diterima dan diikat oleh reseptor khusus.
Hormon-hormon seperti tiroksin dan hormon pertumbuhan mempengaruhi keadaan metabolik dari hampir semua sel tersebut, tetapi sebagian besar hormon menimbulkan respon hanya pada sel tubuh TTU. Beberapa hanya menimbulkan respon pada beberapa jenis sel, hormon lainnya mempunyai spektrum respon yang lebih luas. • Darah dan cairan interstnial dalam tubuh mengandung seluruh spektrum hormon, tetapi reseptor TTU memungkinkan sel untuk memilih satu hormon TTU. Dan mengabaikan yang lain.
Reseptor untuk hormon steroid merupakan protein mudah larut terdapat dalam sitoplasma dan yang bersenyawa dengan steroid dan mengangkutnya ke dalam nukleus tempat hormon tersebut mengaktifkan gen yang tertekan sebelumnya. Hal ini menyebabkan diproduksinya RNA mesenjer tambahan atau mRNA jenis baru yang bersandi untuk mensintesanya protein baru. • Sebaliknya reseptor untuk hormon peptida dan hormon protein terdapat dalam membran plasma sel sasaran. Hormon peptida diikat di reseptor pada permukaan sel dan diperkirakan kombinasi ini menstimulasi adinil siklase pada sisi membran plasma bagian dalam yang meningkatkan produksi siklik AMP yang mengaktifkan protein kinase dan menyebabkan fosforilasi protein tertentu, serta mengaktifkan dan menonaktifkan enzim tertentu.
Hipotalamus sebagai master pusat kontrol sistem endokrin, mengatur keluarnya pituitari, yang mensekretkan hormon yang mempengaruhi organ-organ dan aktifitas. Neurosekretori sel dari hipotalamus membuat hormon oksitosin dan ADH, dan meneruskan sinyal syaraf yang memicunya pelepasan hormon oleh pituitari post.
Hormon pelepas dan penghambat dari hipotalamus mengontrol sekresi TSH, ACTH, GH, dan Hormon lain dari pituitari anterior. Otak dan pituitari anterior juga menghasilkan endorphin, pembunuh basa sakit tubuh alami. • T4 dan T3 dari kel. Tiroid mengatur perkembangan dan metabolisme. Ketidak seimbangan tiroid dapat menyebabkan kretinisme, gangguan metabolik, dan goiter. Kadar kalsium darah diatur oleh keseimbangan kalsitonin dari tiroid dan paratiroid hormon dari kel. Paratiroid.
Pancreas mensekretkan insulin dan glukagon yang mengendalikan kadar glukose darah. Bila glukose darah turun, glukagon menyebabkan sel-sel melepaskan cadangan glukose. Diabetes melitus akibat kekurangan insulin atau kekeliruan sel-sel meresponnya.
Kel. Adrenal mengeluarkan hormon dalam merespon stres. sinyal syaraf dari hipotalamus merangsang medula untuk mensekretkan epinefrin dan norepinefrin, yang dengan cepat memicu respon ‘fight or flight’. ACTH dari pituitari menyebabkan cortex adrenal mensekretkan glukokortikoid dan mineralokortikoid yang meningkatkan tekanan darah dan energi dalam merespon stres yang lama. Glukokortidoid seperti kortison menghilangkan inflamasi dan rasa nyeri, tetapi hormon itu dapat menekan imunitas dan menutup nyeri.
Hormon lain hormon pelepas tirotropin menyebabkan pelepasan TSH dan Prolaktin; Hormon pelepas gonaddtropin menyebabkan pelepasan FSH dan LH. Hormon-hormon pelepas ini mengontrol pituitari, hormon pituitari mengontrol kelenjar sasaran dan hormon kelenjar sasaran selanjutnya mengontrol hipotalamus. • Kelenjar pineal, suatu struktur bulat kecil yang terdapat di sebagian atas talamus mensekresi melatonin, suatu hormon yang menghambat fungsi ovarium.
Sel interstitial testis memproduksi androgen seperti testosteron yang merangsang perkembangan dan pemeliharaan ciri sekunder kelompok jantan dan kelompok kelamin asesor. Seperti prostata dan vesikula seminalis. Tandukrusa, Balung, Pial dan bulu burung dikontrol oleh androgen. Androgen sebagian juga bertanggung jawab atas peningkatan libido pada kedua jenis kelamin dan perkembangan perilaku kawin. Pembuangan pituitari menyebabkan regresi sel-sel interstitial dan tubulus seminiferus.
Ovarium memproduksi hormon kelamin wanita progesteron dan estradiol. Estradiol mengontrol perubahan tubuh wanita pada waktu puber atau matang kelamin; Pelebaran pelvis, perkembangan payudara, pertumbuhan uterus; Vagina dan genitalia luar. Progesteron diperlukan untuk penyelesaian tiap daur menstruasi, untuk implantasi telur yang telah dibuahi, dan memelihara kehamilan.
Daur menstruasi primata dan daur estrus dari mamalia lain diatur oleh interaksi yang kompleks antara lain ANT. FSH, LH, Prolaktin, Estradiol, dan Progesteron. Pada beberapa hewan seperti kelinci dan musang, ovulasi terjadi secara refleks dengan stimulasi vagina pada waktu kopulasi. Pada manusia dan sejumlah besar mamalia ovulasi tidak dirangsang oleh kopulasi, tetapi oleh suatu sistem kontrol umpan balik yang rumit yang melibatkan hormon pelepas gonadotropin, LH, Estradiol dan mungkin juga FSH dan Progesteron.
Kontraseptik oral mengandung zat sintetik yang analog dengan estradiol dan progesteron, dan bekerja dengan mencegah sekresi hormon pelepas gonadotropin.
Plasenta memproduksi hormon protein gonadotropin korion dan laktogen plasenta dan hormon steroid progesterol dan ekstradiol. • Laktasi berada dalam kontrol hormon yang sangat kompleks yang melibatkan estradiol, progesteron dan prolaktin dan pada beberapa spesies, hormon pertumbuhan, insulin dan ACTH.
Sekresi air susu dari kel. Alveoli diatur oleh prolaktin, tetapi transpor air susu dari alveoli ke titik dikontrol oleh oksitosin, yang menstimulasi kontraksi sel mioepitel yang menekan alveoli. • Prostaglandin yang merupakan derivat dari asam lemak tak jenuh berkarbon 20 mempunyai berbagai pengaruh pada otot polos, sistem syaraf, dan tekanan daran dan berperan dalam proses peradangan.
Artropoda mengeluarkan bermacam-macam hormon yang mengatur banyak proses tubuh, seperti perluasan kromatofor, pergantian kulit, reproduksi seksual, dan perkembangan. Pergantian kulit diatur oleh ekdison steroid dan metamorfosis oleh hormon juvenil, sebuah derivat dari 18 karbon asam lemak. Ekdison diatur berurutan oleh hormon protorosikotropik. Dikeluarkan oleh kelenjar interserebral. • Kelenjar sinus pada tangkai mata krustasea menghasilkan beberapa hormon, salah satu menghambat pergantian kulit, pergantian kulit disebabkan oleh hormon lain yang diproduksi oleh organ y.
Hormon pada Tumbuhan • Auxin hormon yang dihasilkan di daerah tumbuh tanaman di ujung akar, ujung batang dan tunas daun. Hormon ini sudah dapat disintesis. Fungsi untuk mengatur pertumbuhan pada umumnya, terutama pada mitosis, yang bekerja sama dengan Gibberellin. Hormon sintesis ini dipakai untuk menstimulir pemetangan buah, pengguguran daun, melamakan bunga agar tidak cepat layu dan gugur. Sebaliknya ada yang untuk memberantas rumput dan alang-alang, ‘weed’ ta naman pengganggu.
2. Gibberellin mengatur pertumbuhan bunga dan buah, hormon sintesisnya untuk memperbesar dan mempertinggi pohon, memperbesar buah, mengurangi biji (tomat, anggur). 3.Kinin menstimulasi pembentukkan kuncup.