461 likes | 1.62k Views
PENDEKATAN ILMU POLITIK. George Ikbal Joyopawiro 081901539015. KONSEP DASAR. Apa yang seharusnya ada ? (Ought to be) Terkait dengan definisi ilmu politik dari sudut pandang Klasik dan Kelembagaan Mengarah pada ilmu politik sebagai ilmu Negara Pendekatan : Tradisional.
E N D
PENDEKATAN ILMU POLITIK George IkbalJoyopawiro 081901539015
KONSEP DASAR Apa yang seharusnyaada? (Ought to be) TerkaitdengandefinisiilmupolitikdarisudutpandangKlasikdanKelembagaan Mengarahpadailmupolitiksebagaiilmu Negara Pendekatan: Tradisional
Apa yang ada? (What is it)Terkaitdengandefinisiilmupolitikdarisudutpandang Power, Function, dan ConflictMengarahpadaIlmuPolitiksebagai Power studies, Decision making studies, Policy making studies, danAlokasi Values.Pendekatan: Behavioralism
Why do approaching? Aristotelesdan Plato : upaya (means) untukmencapaimasyarakat yang baik Peter Merkl : a noble quest for a good order and justice (usahamencapaisuatutatanansosial yang baikdankeadilan Peter Merkl : politikdapatmenjelmamenjadia selfish grab for power, glory and riches (suatuperebutankekuasan, kedudukan, dankekayaanuntukkepentingandirisendiri)
What Is Approach? Vernon van Dyke: pendekatan (approach) adalahkriteriauntukmenyeleksimasalahdan data yang relevan. Pendekatanmencakupstandaratautolokukur yang dipakaiuntukmemilihmasalahdanmenentukan data mana yang akanditelitiserta data mana yang akandikesampingkan.
Traditional approach Fokusutama: Negara konstitusionaldanyuridis. Pendekataninimisalnyamembahas : sifat UUD sertakedaulatan, kedudukandankekuasaanlembaga-lembagakenegaraan formal sepertiparlemen, badanyudikatif, badaneksekutifdansebagainya. Traditional Approach = Institutional Approach = Legal-Institutional Approach
Beberapakelemahanpendekatantradisional, antara lain:1. Tidakmenelitiapakahlembagakenegaraanmemangterbentukdanberfungsiseperti yang diuraikandalamnaskah-naskahresmikenegaraan.2. cenderungkurangmenyorotiorganisasi yang tidak formal, sepertikelompokkepentingandan media massa.3. Bahasanlebihdeskriptifdaripadaanalitis.4. Lebihbanyakmenggunakanulasansejarah, sepertimenelusuriperkembanganparlemen.5. Lebihbersifat normative karenafaktadannormakurangdibedakan, bahkanseringkalisalingberkaitan.6. Kurangmemberikansumbanganterhadappembentukanteoribaru.
Behavioral approach Behavioral Approach/ PendekatanPrilaku Pendekataninimenganggapbahwapendekataninstitusionaltidakbanyakmemberiinformasimengenaidinamika yang sebenarnyaterjadi Penelitidanpemerhatipolitikuntukmempelajarimanusiaitusendirisertaperilakupolitiknya, sebagaigejala-gejala yang benar-benardapatdiamati Perilakupolitikmenampilkan regularities (keteraturan)
Ciri-CiriPendekatanTingkahLaku:1. Pendekataninicenderungbersifatinterdisipliner, maksudnyatidaksajamempelajaridampakfaktorpribaditetapijugadampakdarifaktorsosial, ekonomi, danbudaya. 2. Pandanganbahwamasyarakatdapatdilihatsebagaisuatusistemsosialdannegarasebagaisuatusistempolitik yang menjadisubsistemdarisistemsosial. Dalamsuatusistem, bagian-bagiansalingberinteraksisertasalingbergantungandansemuabagianbekerjasamauntukmenunjangterselengaranyasistemtersebut.3. SumbanganpendekatanperilakupadausahauntukmemajukanIlmuPerbandinganPolitik
4. Berusahamengilmiahkanilmupolitik. Orientasiinimencakupbeberapakonseppokok (David Easton dan Albert Somit): a. Perilakupolitikmenampilakanketeraturan (regularities). b. Generalisasi, dapatdibuktikankebenarannya (verification). c. Teknik-teknikpenelitian. d. Pengukurandankuantifikasi (antara lain melaluistatistikdanmatematika ) harusdigunakanuntukmencapaikecermatandalampenelitian.
e. Membedakansecarajelasantaranorma (ideal atau standard yang harusmenjadipedomanuntuktingkahlaku) danfakta (sesuatu yang dapatdibuktikanberdasarkanpengamatanataupengalaman). f. Sistematisdanberkaitandenganpembinaanteori. g. Ilmupolitiikharusbersifatmurni (pure science) dalamartibahwausahauntukmemahamidanmenjelaskanperilakupolitikharusmendahuluiusahauntukmenerapkanpengetahuanitubagipenyelesaianmasalah-masalah social. h. Terbuka sertaintegrasidengankonsepdanteoriilmu lain.
KritikterhadapPendekatanPerilaku:1. Pendekatanperilakutelahmembawaefek yang kurangmenguntungkan, yaknimendorongparaahlimenekunimasalah-masalah yang kurangpentingsepertipemilihanumum (voting studies) danrisetberdasarkan survey.(1960-an)2. Penganutpendekatanperilakukurangmemberiperhatianpadamasyarakatperubahan (change) dalammasyarakat.3. Pendekatanperilakuterlalusteril, karenamenolakuntukmemasukkannilai-nilaidannormadalampenelitian.(Eric Voegelin, Leo Strauss, dan John Hallowel)4. Pendekatanperilakujugatidakmemilikirelevansidenganrealitaspolitikdanbutaterhadapmasalah-masalahsosial.
PendekatanPascaperilaku(Post Behavioral Approach) Pendekataninimemperjuangkanperlunya relevance and action (relevansidanorientasibertindak) ReaksiiniditujukankepadausahamengubahpenelitiandanpendidikanIlmuPolitikmenjadisuatuilmupengetahuanmurnisesuaidenganpolailmueksakta Padahakikatnyapendekataninimerupakan “kesinambungan” sekaligus “koreksi” daripendekatanperilaku.
Pokok-pokokpendekatanPascaperilaku yang diuraikanoleh David Easton, antara lain:1. Karnadalamusahamengadakanpenelitian yang empirisdankuantitatif, ilmupolitikmenjaditerlaluabstrakdantidakrelevanterhadapmasalahsosial yang dihadapi. Maka, relevansiinidianggappentingdaripadapenelitian yang cermat.2. Kontakdenganrealitassosial.3. Penelitianmengenainilai-nilaiharusmerupakantugasIlmuPolitik.4. Social problem solving.5. Cendekiawanharus action oriented6. Cendekiawantidakbolehmenghindariperjuangandanharusturutmempolitisiorganisasi-organisasiprofesidanlembaga-lembagailmiah.
Pendekatan lain Neo-Marxis - menekankanpadaaspekkomunismetanpakekerasandanjugatidakmendukungkapitalisme Ketergantungan - memposisikanhubunganantarnegarabesardankecil Rational Choice - pilihan-pilihan yang rasionaldalampembuatankeputusanpolitik