10 likes | 202 Views
32. Tiffin (dalam As'ad,. 1999) berpendapat bahwa kepuasan kerja. berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan. Locke (Siegel dan Lane,.
E N D
32 Tiffin (dalam As'ad, 1999) berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan. Locke (Siegel dan Lane, 1982) mengartikan kepuasan kerja sebagai penaksiran seseorang terhadap pekerjaan yang didasarkan pada pencapaian terhadap nilai-nilai kerja yang dianggap penting oleh orang tersebut, yang nilainya sama dengan kebutuhan dasarnya. Secara singkat dapat dikatakan, kepuasan kerja terjadi ketika individu menaksir situasi kerja yang dihadapinya pada saat ini, sementara respon yang dikemukakannya adalah respon yang positif atau menyenangkan tentang pekerjaan itu. Locke juga menainbahkan bahwa perasaan yang berhubungan dengan kepuasan atau ketidakpuasan kerja adalah lebih cenderung merupakan cerminan penaksiran terhadap apa yang dialami dalam pekerjaan sebelumnya, sekarang dan bukan pengharapannya dimasa yang akan datang. Handoko (1999) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, yang mana para karyawan memandang pekerjaan mereka dari keadaan tersebut memunculkan kepuasan kerja yang mencenninkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal tersebut nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerja. Beberapa pendapat diatas memberikan masukan mengenai pengertian kepuasan kerja, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kepuasan kerja yang diartikan sebagai suatu perasaan positif terhadap pekerjaan