70 likes | 250 Views
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler). Label Label menunjukkan alamat lokasi memori fisik yg berkaitan dg
E N D
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) Label Label menunjukkan alamat lokasi memori fisik yg berkaitan dg pernyataan yg diberi label tsb. Dg label programer tidak lagi bersusah payah menghitung jangkah lompatan, menentukan atau mengubah lokasi instruksi, lokasi data dan lebih fleksibel dlm perubahan-perubahan program. Label harus diakhiri dg tanda titik dua/colon (:). 2. Assembler Directives Assembler directives (pengarah program asembler) digunakan utk mendefinisikan simbol-simbol, konstanta,atau variabel, melakukan revervasi tempat di memori, menentukan lokasi penyimpanan program.
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) 2.1 Assembler State Control - ORG (Set Origin) Org diikiuti alamat secara eksplisit atau suatu ekspresi simbol yg menunjukkan lokasi alamat di program memory utk instruksi-instruksi atau label di bawahnya. Tdk mencamtumkan ORG dlm program, dianggap program dimulai dari 0000h. - END adalah akhir dari program. 2.2 Symbol Definition Directives - EQU adalah sama dg atau identik, utk menetapkan suatu nilai numerik pada sebuah simbol, nilai numerik adalah data, alamat atau register.
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) ENAM EQU 6 PENGHITUNG EQU R3 ; penghitung identik dg R3 ENAM_JUGA EQU ENAM ; simbol = simbol yg sdh didefinisikan sebelumnya. TIGA EQU ENAM/2 ; simbol = suatu ekspresi aritmatik A_REG EQU A ; A_Reg identik dengan A ASCII_D EQU ‘D’ ; simbol=ASCII literal ‘D’ EQU tdk dapat didef. Ulang. - SET SET directive mirip dg EQU, hanya saja SET bisa didef.ulang dimana saja. PENGHITUNG SET R3 PENGHITUNG SET R7 ; penghitung didefinikan ulang 2. 3. Komentar Untuk memberi keterangan pada program asembler, komentar bisaditempatkan di baris mana saja dg memberi tanda semicolon (‘;’) diawalnya.
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) 3. Ekspresi Operand Nilai operand ditulis 3 cara : a. Eksplisit, contoh dibawah a langsung diisi dg nilai 23h b. Simbol (yg sudah di def. lebih dahulu nilainya) c. Dg ekspresi, contoh di bawah, a diisi sisa dari pembagian 155/2, ekspresi digunakan utk mempermudah penulisan atau pembacaan maksud dari program. MOV a,#23h ; isi a dg 23h MOV mtest,#JANGKAH ; isi memori mtest dg nilai JANGKAH MOV a,#(155 MOD 2) ; isi a dg 01 (155/2 = 77 sisa 1) 4. Bilangan Dasar ditulis dg huruf b utk binari, h utk hexa, d utk desimal (tdk ditulis apa-apa juga berarti desimal), q atau o utk octal.
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) 5. Character Strings String atau karakter yg berupa ‘texs’ dapat digunakan sebagai operand pada suatu ekspresi, string dimaksudkan utk mempermudah penulisan dan pemahaman program, sedangkan yg disimpan pada memori adalah kode ASCII dari tia-tiap karakter, string diapit oleh tanda quotes (‘).
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler)
Teknik Pemrograman Mikrokontroller (Simbol Bhs Asembler) Line Addr Code Source 1: Org 0H 2: 0000 74 FE Start: Mov A,#11111110b 3: 0002 78 07 Mov R0,#7 4: 0004 F5 80 Kiri: Mov P0,A 5: 0006 12 00 1C Call Delay 6: 0009 23 RL A 7: 000A 18 DEC R0 8: 000B B8 00 F6 CJNE R0,#0,Kiri 9: 000E 78 07 Mov R0,#7 10: 0010 F5 80 Kanan: Mov P0,A 11: 0012 12 00 1C Call Delay 12: 0015 03 RR A 13: 0016 18 DEC R0 14: 0017 B8 00 F6 CJNE R0,#0,Kanan 15: 001A 80 E4 Sjmp Start 16: ; 17: 001C 79 FF Delay: mov R1,#255 18: 001E 7A FF Del1: mov R2,#255 19: 0020 DA FE Del2: djnz R2,del2 20: 0022 D9 FA djnz R1,del1 21: 0024 22 ret 22: end