560 likes | 1.04k Views
Prinsip Dasar pada Information Economics. Pendahuluan. Dalam paradigma modern, manfaat implementasi teknologi informasi seringkali dikaitkan dengan konsep value dalam bisnis.
E N D
Pendahuluan • Dalam paradigma modern, manfaat implementasi teknologi informasi seringkali dikaitkandengan konsep value dalam bisnis. • Hal ini disebabkan karena lebarnya spektrum dari valueyang dimaksud, dari yang sifatnya tangible menuju intangible sampai dengan yang sifatnyaquantifiable menuju unquantifiable. • Marilyn M. Parker, Robert J. Benson, dan H. E. Trainor melakukan terobosan melalui teoriinformation economics-nya padatahun 1985 sebagai salah satu cara yang hingga saat ini dinilai masih akuratdalam kaitannya dengan proses analisa biaya dan manfaat implementasi teknologi informasi.
Information Economics (IE) • Information economicsbertujuanuntukmenghubungkanaspekkuantitatifdankualitatifdarimanfaatteknologiinformasi, baik yang bersifattangiblemaupunintangible. • Information economicsmerupakansuatumetodeuntukmengukurmanfaatdanbiayadariproyekteknologiinformasi. (Parker et al., 1988: 5) • Information economicsmerupakanpengembangandaritraditional cost-benefit analysis (CBA) yang dihubungkandenganvalue (nilai) berdasarkanpadakinerjabisnisuntukmenanganihal-hal yang memberikandampakstrategisbagiperusahaan.
Mengapa Information Economics? • Klasifikasi value suatu perusahaan yang didapatkan melalui teknologi informasi berbeda-beda; • Perusahaan memiliki sumber yang terbatas untuk menginvestasikan dalam teknologiinformasi • Perusahaan perlu membuat keputusan dengan cara yang paling efektif • Tool dalam analisa traditonal cost-benefit tidak cukup untuk memenuhi semua klasifikasi nilai (Parket et al., 1988: 15)
Tahapan Information Economics • Pengukuraninformation economicsmelalui 4 tahapan, yaitu: • Mengidentifikasinilaidan total biayadarisetiapproyek; • Menerapkankriteriaekonomisecaraluasdalamprosespembuatankeputusan; • Memperkirakanalternatif-alternatif yang ada; • Mengalokasikansumberdaya yang berhargauntukproyek yang pentingataubernilaitinggi.
Nilai (Value) • “Value is based on advantage achieved over the competition, reflected in current and future business performance. That which will add to the advantage over the competitiors of a firm is the value in which management should be willing to invest.” (Parker et al., 1988: 64) • Nilai didasarkan pada keuntungan yangdiperoleh dari persaingan, dicerminkan pada kinerjabisnisdi masa sekarang dan masadepan. Dimana akan menambah keuntungan yang melebihi para pesaingnyadan nilai tersebut akan membuat pihak manajemen bersedia melakukan investasi.
Klasifikasi Nilai (Classes of Value) • Marilyn M. Parker dkk (Parker et al., 1988: 12) membagi nilai menjadi 6 kategori, yaitu: • Return on Investment (enhanced); • Strategic Match; • Competitive Advantage; • Management Information Support; • Competitive Response; • Strategic IS Architecture. Financial Approach Business Domain Non-Financial Approach Technology Domain
Value • Konsep value dalam information economics dianggap sebagai perluasan dari indikator semacam ROI, IRR, dan lain sebagainya melalui penambahan unsur manfaat seperti: value linking value acceleration value restructuring innovation (Parker, 1988).
Value Linking manfaat yang diperoleh berupa peningkatan kinerja satu atau sejumlah fungsi bisnisatau organisasi karena adanya implementasi teknologi informasi. Manfaat yang diperoleh sebagai dampak diimplementasikannya teknologi informasi ini harus diperhitungkan dalam melakukan kajian atau analisa cost-benefit.
contoh • fungsi back office atau administrasi yang tadinya sarat dengan pengeluaran untuk keperluan alat-alat kantor dapat secara signifikan dikurangi karena diimplementasikannya konsep paperless office atau electronic document management system. • kompetensi sumber daya manusia perusahaan karena organisasi membangun dan menerapkan konsep computer based training. • sebuah perguruan tinggi yang meningkat knowledge base dan potential revenue source-nya karena menerapkan konsep e-learning.
Value Acceleration berkembang sebagai konsekuensi logis dari nature atau karakteristik teknologi yang memiliki dimensi ”kecepatan” atau mempercepat terciptanya suatu manfaat bagi organisasi semacam perusahaan. • Selain fungsi operasional, secara • strategis pun keberadaan teknologi informasi dapat memberikan manfaat dalam dimensi • kecepatan yang tinggi
contoh • fungsi pada ATM (Automated Teller Machine) dapat memberikan kinerja pelayanan jauh lebih cepat dibandingkan dengan traditional teller atau customer service dalam hal-hal semacam mentransfer dana, mengambil tunai, menabung, membayar tagihan, dan lain sebagainya • pembukaan ”kantor cabang baru” (secara virtual) • pengembangan pasar secara internasional (melalui internet), peningkatan frekuensi • transaksi perdagangan (e-commerce atau e-business), dan lain sebagainya.
Value Restructuring merupakan manfaat langsung maupun tidak langsung yang dinikmati perusahaan karena terjadinya sejumlah restrukturisasi proses bisnis. Restrukturisasi yang dimaksud terjadi ketika sejumlah rangkaian proses yang terjadi di perusahaan didesain kembali secara lebih ramping sebagai dampak dilibatkannya perangkat teknologi informasi dan komunikasi di dalam bisnis.
Paling tidak terdapat 4 (empat) cara melakukan restrukturisasi proses, yaitu melalui: eliminasi proses simplifikasi proses integrasi proses otomatisasi proses. Dengan melakukan satu atau lebih cara tersebut, jelas akan terlihat peningkatan kinerja proses bisnis yang ada di dalam organisasi.
Innovation yang dimaksud dalam kerangka ini adalah kemampuan teknologi informasi dalammembantu melahirkan produk-produk dan jasa-jasa baru yang dapat ditawarkan ke pasar. Tentu saja hal ini memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi perusahaan yang berhasil menerapkannya.
Contoh • teknologi semacam SMS (Short Message Services) telah mampu mengembangkan beragam pasar baru karena kemampuannya melahirkan sejumlah produk atau jasa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, seperti: membeli pulsa telepon, melakukan jajak pendapat memesan tiket pesawat bermain game interaktif dan lain sebagainya
value yang bersangkutan akan dapat ditemukan dan didefinisikan secara cermat jika dilakukan pengkajian terhadap dua domain utama, yaitu: • domain bisnis • domain teknologi Untuk dapat memahami bagaimana kedua domain tersebut berinteraksi, perlu dikembangkan sebuah kerangka pemahaman tertentu.
Setiapperusahaan yang berbisnispastimemilikiataumenyusunapa yang disebutsebagaiBusiness Plan ataurencanabisnis. • Rencanainidibuatsebagaiacuanpimpinandansegenapkaryawanperusahaandalammenjalankanusahanya, disampingsebagaisebuahbahasabersamaantarapimpinanperusahaantersebutdenganpemegangsahamataupemilikusaha.
Berdasarkanvisi, misi, obyektif, dansasaran yang dikemukakandalamrencanabisnisitulahmakaperusahaanmenyusunstrategioperasionalnyasehari-hari. • Hal yang utama dilakukan adalah mendesain rangkaian proses bisnis terkait dengan penciptaanprodukdanjasanyasertamembentuksebuahstrukturorganisasi yang dinilai paling efektifdanefisien.
Untukmendesainsebuahprosesbisnisdengankinerja yang prima – dalamartikatalebihcepat, lebihmurah, danlebihbaikdibandingkandenganparapesaingbisnis yang lain – dilibatkanlahteknologiinformasi. • Olehkarenaitu, perludikembangkansebuaharsitektursisteminformasi yang dapatmenjawabtantanganusahatersebut. • Seperti yang telahdikemukakansebelumnya, perkembanganteknologiinformasi yang sedemikiancepattidaksajamerupakantantangantertentubagiperusahaan, namunlebihjauhlagidapatmenciptakansejumlahpeluangbisnisbaru yang tidakpernahterpikirkansebelumnya. • Peluangbaruinilah yang secarainteraktifakanmempengaruhirencanabisnis yang telahdisusunsebelumnyauntukkemudiandirevisi.
kedua domain tersebutdapatdipisahkankarenaadanyahubungandimana domain atauperspektifbisnisdikaitkandenganaspekmanfaat, • sementara domain teknologi dianggap yang berkontribusi terhadap aspek biaya (atau bisnismerupakansumberpendapatansementarateknologimerupakansumberpengeluaran).
Oleh karena itulah maka ”keseimbangan” di antara dua domain ini perlu dijaga secara hati-hati agar hasil akhirnya bukanlah merupakan kerugian bagi perusahaan.
Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan menggunakan TI, misalnya adanya peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, dan peningkatan efektivitas. • Dari sudut pandang domain teknologi, nilai dapat dilihat dari manfaat yang didapat oleh domain bisnis. • Nilai domain teknologi merupakan bentuk lanjut darimanfaat dalam domain bisnis, yaitu adanya pembiayaan kembali atau investasi lebih lanjut terhadap TI.
Nilaiinikemudiandigunakankembaliuntukmenciptakanmanfaatterhadapdomainbisnis.Nilaiinikemudiandigunakankembaliuntukmenciptakanmanfaatterhadapdomainbisnis. • Biaya pada domain bisnis merupakan semacam pembayaran atas digunakannya pelayanan yang merupakan nilai dari domain teknologi dan biaya pada domain teknologi merupakan penggunaan sumber daya TI untuk menciptakan pelayanan kepada domain bisnis.
Jika kedua domain tersebut diibaratkan sebagai sebuah neraca usaha, maka akan diperolehhubungan antara kedua domain terkait berupa siklus sebagai berikut. • Bisnis akanmemperoleh sebuah value apabila menerapkan aplikasi teknologi informasi tertentu. • Teknologi tersebutmembutuhkan biaya investasi dan operasional yangakan dibebankan kepada bisnis.
Namun, biaya tersebut bukan merupakanalokasi finansial yang hilang atau sia-sia karena : akan menggerakkan aplikasi teknologiinformasi untuk menciptakan sejumlah atau beragam value yang akanmendatangkan sumber pendapatan baru bagi bisnis, baik secara langsung maupun tidaklangsung
Untuk melakukan perhitungan terhadap value maupun biaya investasi tersebut perlu dilibatkan berbagai pihak di dalam perusahaan, seperti: para manajer direktur keuangan, kepala divisi perencanaan penanggung jawab manajemen sistem informasi, dsb Ada dua tugas besar yang harus mereka jalankan terkait dengan pengkajian cost-benefit ini, masing-masing adalah • menentukan besarnya manfaat atau value dari sejumlah perencanaan implementasi aplikasi teknologi informasi yang ada • menyusun urutan prioritas pengembangannya.
Masing-masing pihak menganalisadanmemberikan nilai atau score terhadap setiap proyek aplikasi teknologi informasi yangdikembangkan. • Mengingat bahwa terdapat banyak cara melakukan justifikasiterhadap investasi – selain ROI dan IR – maka lebih dari satu metodologi perlu dilibatkandalam perhitungan tersebut, dimana masing-masing metodologi akan diberikan bebanatau weight sesuai dengan pandangan pihak terkait terhadap keampuhan konseptersebutmerepresentasikanperhitungancost-benefit.
Hasilperhitungan yang merupakanjumlahdariperkalianantarascore yang diberikandenganbobot yang adamerupakan total value yang dimaksud
Dengan melakukan hal yang sama terhadap setiap aplikasi teknologi yang ada, makamanajemen perusahaan dapat melihat dan membanding-bandingkan total value darimasing-masing aplikasi teknologi yang telah dimiliki maupun yang akan dikembangkan. • Untuk dapat menentukan prioritas terhadap sistem mana yang sebaiknya terlebih dahuludiperhatikan dan dibangun, perlu dilakukan satu tahapan pengkajian
tahapan pengkajianyang dimaksud : • hitung total value yang merupakan hasil penjumlahan antara ROI(dan konsep lain yang dimiliki) dengan • hasil evaluasi pada domain bisnis (meliputimanfaat total yang berpotensi akan diraih perusahaan) dan hasil evaluasi pada domainteknologi (merupakan keunggulan-keunggulan yang diperoleh oleh perusahaan karenaadanya teknologi tersebut setelah memperhitungkan berbagai faktor biaya dan resikoyang ada).
Urutan prioritas ditentukan berdasarkan total nilai terbesar yang diperoleh olehmasing-masing proyek teknologi informasi yang ada.