70 likes | 378 Views
PRINSIP KASIH SAYANG.
E N D
PRINSIP KASIH SAYANG
TERJEMAHAN AYAT • Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. • Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. • Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". • Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
PENJELASAN AYAT • Dalam ayat tersebut jelas disebut kata “ikhwah” “fa ashlihuu” dan “turhamuun”. • Kata “ikhwah” mengandung makna yang sangat intim dalam hubungan kekeluargaan. Bentuk keintiman tersebut sering dikaitkan dengan hubungan darah dan nasab. • Jika dikaitkan dengan kata “fa ashlihuu” yang berarti memperbaiki, maka konsep ini sangat erat kaitannya dengan proses konseling. • Memperbaiki yang dimaksud oleh ayat ini begitu luas, bukan hanya dalam persoalan pertikaian semata, sebagaimana yang ada dalam ayat tersebut.
Namun memperbaiki disini bisa dipahami dalam konteks yang lebih luas termasuk proses konseling. Bukankah tujuan utama konseling adalah membantu klien dalam memperbaiki dirinya dan menyelesaikan masalahnya. • Proses ini tidak akan berjalan lancar jika tidak didasari oleh nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang (“turhamuun”). • Dengan demikian, nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang yang diajarkan oleh ayat ini, sangat menginspirasi bagi proses konseling dan harus dijadikan sebagai salah satu prinsip dasar bagi konselor dalam bekerja.
Dalam kedua juga terdapat kata “syifa” dan “rahmat” yang berarti obat dan kasih sayang. • Meskipun ayat tersebut lebih khusus membicarakan al-Qur’an sebagai syifa dan rahmat, bukan berarti konsep syifa dan rahmat tidak bisa diterapkan kepada hal lain. • Dalam kaitan dengan proses konseling, konsep ini sangat urgen. Karena tujuan konseling sangat erat kaitannya dengan konsep “syifa”. • Sedangkan konsep “rahmat” bisa dipahami sebagai bentuk kepedulian seseorang terhadap orang lain yang membutuhkan bantuannya.
Urgensi dari konsep “rahmat” ini semakin jelas dalam ayat ketiga, di sini terdapat kata “wa la taiasuu” dan “rauhillah” yang artinya “jangan berputus asa dari rahmat Allah”. • Kegiatan konseling banyak berhubungan dengan orang-orang yang berputus asa atau hampir putus asa. Karena bagi mereka yang masih punya harapan hidup yang lebih baik, biasanya tidak butuh konseling. • Sedangkan bagi mereka yang putus harapan, sangat butuh bantuan pihak lain untuk memperbaiki hidupnya. Ayat ini meyakinkan bahwa prinsip “rahmat” akan mampu membantu mereka menyelesaikan masalahnya.
Konsep “rahmat” sesunggunya sangat universal berlaku untuk semua umat manusia. Artinya prinsip persaudaraan dan kasih sayang dalam proses konseling haruslah berlaku universal, untuk siapa saja yang butuh bantuan. • Dalam ayat keempat hal ini terkandung secara tersirat bahwa “rahmat” Allah memang bersifat universal, namun yang akan lebih merasakannya adalah orang yang tidak berbuat kerusakan, banyak memohon kepada Allah, dan selalu berbuat kebaikan. • Artinya prinsip kasih sayang ini sangat dibutuhkan oleh mereka yang membutuhkan bantuan pihak lain dalam menyelesaikan masalahnya.