1 / 20

A I R W A Y

A I R W A Y. Dr. RTh. Supraptomo, SpAn Lab/SMF Anestesiologi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi. UDARA. AIRWAY ( Obstruksi / tidak ). CENTRAL Rangsangan napas. VENTILASI Adekwat / tidak. PERIFER 1. Paru 2. Rongga thorax - Otot - Tulang.

mason
Download Presentation

A I R W A Y

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. A I R W A Y Dr. RTh. Supraptomo, SpAn Lab/SMF Anestesiologi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi

  2. UDARA AIRWAY ( Obstruksi / tidak ) CENTRAL Rangsangan napas VENTILASI Adekwat / tidak PERIFER 1. Paru 2. Rongga thorax - Otot - Tulang

  3. SEBAB KEMATIAN DINI Airway + Ventilasi • Gagal tahu adanya kebutuhan airway • Tidak mampu untuk membuka airway • Gagal tahu adanya alat bantu airway • yangdipasang secara keliru • 4. Perubahan letak alat bantu airway • 5. Gagal tahu adanya kebutuhan ventilasi • 6. Aspirasi

  4. AIRWAY • 1. Sifat gangguan airway • Mendadak – total • Perlahan - partial • Progresif • Berulang • 2. Tanda awal -- napas cepat -- pendek-pendek • Kesadaran yang menurun • Trauma di wajah, leher, larynx

  5. TANDA OBYEKTIF (DIAGNOSA) - SUMBATAN AIRWAY • LIHAT (LOOK) • Agitasi  hipoxia • Kesadaran menurun : hiperkarbia • Sianosis • Hipoksemia • ( kuku, sekitar mulut )

  6. DENGAR (LISTEN) • Suara napas Abnormal (tambahan) • - Snoring Sumbatan partial • - Gurgling pada • - Crowing sound, stridor pharyng- larynx • Suara parau - sumbatan pada larynx - partial • RABA (FEEL) - LOKASI TRAKHEA

  7. MASALAH VENTILASI Airway bebas Depresi SSP Trauma, Obat-obat narkotik Ventilasi tidak adekwat Gangguan pergerakan napas Trauma Thorax, # Costol ok-nyeri

  8. TANDA OBYEKTIF (DIAGNOSA) Ventilasi tidak adekwat • 1. Lihat (Look) • Naik - turun dada yang asimetris • Pergerakan dinding dada yang tidak adekwat • 2. Dengar (Listen) • Suara napas kanan  kiri • Ve • 3. Gunakan Pulse Oxymeter ( Saturasi - O2)  99% • Capnograf ( Kadar Co2 - Hypercarbia )  24%

  9. PENGELOLAAN • 1. Tanpa alat : - Chin lift • - Jaw Thrust • 2. Dengan alat : - Oro pharyngeal airway • - Naso pharyngeal airway • 3. Airway definitif : - Oro trakeal airway • - Naso trakeal airway • - Surgical airway •  Cricothyroidotomy •  Tracheostomy

  10. INDIKASI UNTUK AIRWAY DEFINITIF • Kebutuhan untuk • perlindungan airway • Kebutuhan • untuk ventilasi • Tidak sadar • Apnea • Paralisis neuromuskuler • Tidak sadar • Fraktur maksilofasial • berat • Usaha napas yang tidak adekwat • Takipnea • Hipercarbia • Hipoksia • Sianosis • Bahaya aspirasi • Perdarahan • Muntah - muntah Cedera kepala tertutup berat yang membutuhkan hiperventilasi • Bahaya sumbatan • Hematoma leher • Cedera laring, trakea • Stridor

  11. TEKNIK INTUBASI CEPAT • Bersiaplah untuk memasang airway surgikal bila mengalami kegagalan jalan napas • Preoksigenasi 100 % • Lakukan penekanan diatas kartilago krikoidea • Succynilcholine 1-2 mm/kg i.v. • Intubasi orotocheal • Kembangkan balon • Lepaskan krikoidea • Ventilasi penderita

  12. AIRWAY DEFINITIF - AIRWAY SURGIKAL • Jet insuflation pada airway • Thyroidotomi / Krikothyroidotomi

  13. ALGORITME AIRWAY

  14. OKSIGENASI • Tight fitting oxygen reservoir face mask  10-12 l/menit Cara lain kateter nasal, kanula nasal, masker nonrebreathe • Pulse oxymeter

  15. Perkiraan PaO2 dibandingkan Tingkat saturasi Hemoglobin O2

  16. VENTILASI • Bag valve facemask • 2 orang > efektif daripada 1 orang • Intubasi  apnoe dan hipoventilasi  positive pressure

  17. PERMASALAHAN • Tidak mampu intubasi & airway  hipoksia Needle krikotiroidotami dgn jet insulfation  cukup waktu membuat airway definitif 2. Penderita trauma  muntah & aspirasi  suction 3. Bag valve mask  kembung  muntah & aspirasi 4. Lampu laringoskop mati kegagalan intubasi Cuff ET bocor  keadaan paling Pulseoxymeter mati genting

  18. RINGKASAN • Sumbatan airway hrs dicurigai pd semua penderita trauma • Tindakan airway, cervical hrs dilindungi immobilisasi segaris • Tanda-tanda klinis bahaya thd airway buka airway  ventilasi O2 • Airway definitif harus dipasang curiga integritas airway

  19. 5. Airway definitif harus dipasang pada apnoe 6. Pengelolaan airway  penilaian 7. Pemilihan orotracheal, nasotracheal  intubasi pengalaman & ketrampilan dokter 8. Airway surgikal indikasi untuk gagal intubasi & diperlukan airway

  20. TERIMA KASIH

More Related