200 likes | 478 Views
A I R W A Y. Dr. RTh. Supraptomo, SpAn Lab/SMF Anestesiologi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi. UDARA. AIRWAY ( Obstruksi / tidak ). CENTRAL Rangsangan napas. VENTILASI Adekwat / tidak. PERIFER 1. Paru 2. Rongga thorax - Otot - Tulang.
E N D
A I R W A Y Dr. RTh. Supraptomo, SpAn Lab/SMF Anestesiologi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi
UDARA AIRWAY ( Obstruksi / tidak ) CENTRAL Rangsangan napas VENTILASI Adekwat / tidak PERIFER 1. Paru 2. Rongga thorax - Otot - Tulang
SEBAB KEMATIAN DINI Airway + Ventilasi • Gagal tahu adanya kebutuhan airway • Tidak mampu untuk membuka airway • Gagal tahu adanya alat bantu airway • yangdipasang secara keliru • 4. Perubahan letak alat bantu airway • 5. Gagal tahu adanya kebutuhan ventilasi • 6. Aspirasi
AIRWAY • 1. Sifat gangguan airway • Mendadak – total • Perlahan - partial • Progresif • Berulang • 2. Tanda awal -- napas cepat -- pendek-pendek • Kesadaran yang menurun • Trauma di wajah, leher, larynx
TANDA OBYEKTIF (DIAGNOSA) - SUMBATAN AIRWAY • LIHAT (LOOK) • Agitasi hipoxia • Kesadaran menurun : hiperkarbia • Sianosis • Hipoksemia • ( kuku, sekitar mulut )
DENGAR (LISTEN) • Suara napas Abnormal (tambahan) • - Snoring Sumbatan partial • - Gurgling pada • - Crowing sound, stridor pharyng- larynx • Suara parau - sumbatan pada larynx - partial • RABA (FEEL) - LOKASI TRAKHEA
MASALAH VENTILASI Airway bebas Depresi SSP Trauma, Obat-obat narkotik Ventilasi tidak adekwat Gangguan pergerakan napas Trauma Thorax, # Costol ok-nyeri
TANDA OBYEKTIF (DIAGNOSA) Ventilasi tidak adekwat • 1. Lihat (Look) • Naik - turun dada yang asimetris • Pergerakan dinding dada yang tidak adekwat • 2. Dengar (Listen) • Suara napas kanan kiri • Ve • 3. Gunakan Pulse Oxymeter ( Saturasi - O2) 99% • Capnograf ( Kadar Co2 - Hypercarbia ) 24%
PENGELOLAAN • 1. Tanpa alat : - Chin lift • - Jaw Thrust • 2. Dengan alat : - Oro pharyngeal airway • - Naso pharyngeal airway • 3. Airway definitif : - Oro trakeal airway • - Naso trakeal airway • - Surgical airway • Cricothyroidotomy • Tracheostomy
INDIKASI UNTUK AIRWAY DEFINITIF • Kebutuhan untuk • perlindungan airway • Kebutuhan • untuk ventilasi • Tidak sadar • Apnea • Paralisis neuromuskuler • Tidak sadar • Fraktur maksilofasial • berat • Usaha napas yang tidak adekwat • Takipnea • Hipercarbia • Hipoksia • Sianosis • Bahaya aspirasi • Perdarahan • Muntah - muntah Cedera kepala tertutup berat yang membutuhkan hiperventilasi • Bahaya sumbatan • Hematoma leher • Cedera laring, trakea • Stridor
TEKNIK INTUBASI CEPAT • Bersiaplah untuk memasang airway surgikal bila mengalami kegagalan jalan napas • Preoksigenasi 100 % • Lakukan penekanan diatas kartilago krikoidea • Succynilcholine 1-2 mm/kg i.v. • Intubasi orotocheal • Kembangkan balon • Lepaskan krikoidea • Ventilasi penderita
AIRWAY DEFINITIF - AIRWAY SURGIKAL • Jet insuflation pada airway • Thyroidotomi / Krikothyroidotomi
OKSIGENASI • Tight fitting oxygen reservoir face mask 10-12 l/menit Cara lain kateter nasal, kanula nasal, masker nonrebreathe • Pulse oxymeter
Perkiraan PaO2 dibandingkan Tingkat saturasi Hemoglobin O2
VENTILASI • Bag valve facemask • 2 orang > efektif daripada 1 orang • Intubasi apnoe dan hipoventilasi positive pressure
PERMASALAHAN • Tidak mampu intubasi & airway hipoksia Needle krikotiroidotami dgn jet insulfation cukup waktu membuat airway definitif 2. Penderita trauma muntah & aspirasi suction 3. Bag valve mask kembung muntah & aspirasi 4. Lampu laringoskop mati kegagalan intubasi Cuff ET bocor keadaan paling Pulseoxymeter mati genting
RINGKASAN • Sumbatan airway hrs dicurigai pd semua penderita trauma • Tindakan airway, cervical hrs dilindungi immobilisasi segaris • Tanda-tanda klinis bahaya thd airway buka airway ventilasi O2 • Airway definitif harus dipasang curiga integritas airway
5. Airway definitif harus dipasang pada apnoe 6. Pengelolaan airway penilaian 7. Pemilihan orotracheal, nasotracheal intubasi pengalaman & ketrampilan dokter 8. Airway surgikal indikasi untuk gagal intubasi & diperlukan airway