320 likes | 743 Views
AKHLAQ TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN. Current issues Suhu udara makin panas? Orang terakhir masuk syurga?.
E N D
Current issues • Suhu udara makin panas? • Orang terakhir masuk syurga?
Yang dimaksudk dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia: hewan, tumbuhan, tanah, air (laut, sungai, hujan), udara, langit dan benda-benda langit di dalamnya . • Manusia diciptakan Allah Swt dengan misi tertentu, yakni menghamba kepada Allah Swt (misi kehambaan, QS. Dzariat, 51: 56) dan menjadi khalifah di bumi dan berbuat kemakmuran di atasnya(QS. Baqarah, 2: 30; dan QS. Hud, 11: 61).
Dalam penciptaan manusia, Allah telah menyiapkan semua kebutuhan manusia untuk hidup nyaman di bumi (QS. Ibrahim, 11: 34) • Kelengkapan itu hewan (sumber makanan), tumbuhan (sumber makanan yang dapat terbarukan), udara (oksigen, nitrogen, bernafas, energi), sungai dan laut (sumber air dan ikan dan energi), matahari (sumber energi), dan langit dengan penapis radiasi yang berbahaya (lapisan ozon).
Kesemua fasilitas tersebut merupakan sarana yang disediakan dan disusun oleh Allah Swt dengan ukuran/kadar tertentu yang paling tepat dan akurat) yang memungkinkan manusia hidup nyaman untuk memenuhi kebutuhan manusia sampai waktu “tertentu”. (kiamat/kematian manusia) • Untuk itu manusia wajib menjaga dan melestarikannya (sampai waktu tertentu) sebagai rasa syukur, dan jangan merusaknya tanpa pembaharuan (hutan), menguras minyak bumi tanpa perhitungan sehingga polusi udara dan pemanasan global yang sangat menghawatirkan dan merugikan.
Dengan sarana itu diharapkan manusia mampu menjaga kondisi yang yang “ideal” itu, dan hanya mampu melakukannya kalau memiliki akhlaq al-karimah yang bersumber pada Al-Quran sebagai “hudan linnas” dan uswah hasanah yang diteladankan Rasulullah saw. • Beberapa akhlaq kepada lingkungan menurut ajaran Islam, a.l.:
Pertama: menjaga kelesstarian lingkungan, tidak berbuat kerusakan • “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-A’raf: 7: 56) • “Janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Qashash, 28: 77)
Kedua, mencintai semua makhluq (binatang), jangan membunuh/menganiayanya • “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”. (QS. Al-An’am, 6:38)
Ketiga, mencintai semua makhluq tumbuhan, jangan merusaknya/menebangnya/mencabutnya • “Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; ...........”. (QS. Al-Hasyr, 59:5) • “Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan kepalanya tepat ke dalam neraka (HR. Abu Daud)
‘Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”. (Al-Quran surat At-Takatsur, 102: 8). • Nabi Muhammad saw telah mengajarkan : "Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang, kendarailah, dan beri makanlah dengan baik."
Keempat: menjaga kebersamaan dalam harmoni dengan makhluq lain (manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan) • "Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya..............”(QS. Zukhruf, 43:13) • Janganlah ada satu kaum yang merendahkan kaum yang lain. (QS. Al-Hujurat ayat 11)
Kelima: jangan jadi penakluk alam (merusak semaunya), ingat generasi berikutnya • “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan..................”
Pernyataan Allah Swt ini mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya saja, tetapi juga harus berpikir dan bersikap demi kemaslahatan semua pihak, dan masa depan generasi berikutnya. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-wenang terhadapnya.
Keenam: menjaga keseimbangan lingkungan • 19. dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. • “Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan kepalanya tepat ke dalam neraka.” (HR. Abu Daud dalam Sunannya) • “Barangsiapa di anatara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat.” (HR. Muslim)
”Setiap orang yang membunuh burung pipit atau binatang yang lebih besar dari burung pipit tanpa ada kepentingan yang jelas, dia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah.” Ditanyakan kepada Nabi : “Wahai Rasulullah, apa kepentingan itu ?” Rasulullah menjawab : “Apabila burung itu disembelih untuk dimakan, dan tidak memotong kepalanya kemudian dilempar begitu saja.”
Ketujuh: menjaga kebersihan jasmani rohani, dengan cara membersihkan lingkungan di mana manusia tinggal. • “Sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang bertaubat, dan senang kepada orang yang membersihkan diri” (Al-Baqarah 222).” • .”…dan bersihkanlah pakaianmu serta tinggalkan segala perbuatan dosa” (Al-Mudatsir 4-5).
Kedua ayat di atas harus dipahami bahwa kebersihan lingkungan mesti dijaga: tidak membuang sampah dan limbah, bentuk apapun, sembarangan yang akhirnya akan mengotori lingkungan (udara, air, sungai, laut) yang dampaknya akan menimpa manusia. • Demikian pemakaian bahan bakar yang berlebihan akan mencemari dunia dan merugikan penghuninya.
Kedelapan: menjaga kelestarian lingkungan fisik (tanah) • Manusia berasal dari tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan tanah sangat erat. Kelangsungan hidup manusia diantaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya, tanahpun memerlukan perlindungan manusia untuk eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi.Allah SWT berfirman : (QS. Asy-Syura, 26: 7-8)
“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?”. • “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. dan kebanyakan mereka tidak beriman”.