550 likes | 1.11k Views
The Hazard Analysis and Critical Control Point System. UU No. 4 tahun 1984 ttg Wabah Penyakit Menular. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. UU No. 32 tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah.
E N D
UU No. 4 tahun 1984 ttg Wabah Penyakit Menular. • UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. • UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. • UU No. 32 tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah. • PP No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah kepada Propinsi sebagai Daerah Otonom • PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan • Permenkes No. 180 / 1985 ttg Makanan Kedaluwarsa • Permenkes No. 826 / 1987 ttg Makanan Iradiasi.
Permenkes No. 722 / 1988 ttgBahanTambahanMakanan • Permenkes No. 1168/Menkes/Per/X/1999 tentangPerubahanatasPermenkes No. Permenkes No. 722 tahun 1988 • Kepmenkes No. 715/2003 ttgPersyaratan HS Jasaboga • Kepmenkes No. 942/2003 ttgPedomanPersyaratan HS MakananJajanan • Kepmenkes No. 1098/2003 ttgPersyaratan HS RumahMakandanRestoran • 13. KepkaBadanPengawasObatdanMakananRepublik Indonesia Nomor : HK. 00.05.5.1639 Tahun 2003 tentangPedoman Cara ProduksiPangan yang BaikuntukIndustriRumahTangga (CPPB-IRT) • 14. Peraturan Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota. • 15. SK Gubernur, Bupati/Walikota.
HACCP, penerapan DAN REGULASI DI Indonesia US Regulation 1974-LACF-HACCP Indonesian Canned Fish, exported to USA 1978- DEPKES mengadopsi GMP CPMB QMP-HACCP, Canada 1991 PMMT (IQMP)-HACCP bagi eksportir hasil perikanan. MODUL V, 1994: HACCP dan pedoman pemnerapannya. DG Fisheries-Approved Country by EU Council 1994 PMMT (HACCP). CAC/RCP1-1969-Rev 3-1998 SNI 01-4852-1998: HACCP dan Penerapannya. PP 28/2003 GMP: wajib CAC/RCP1-1969-Rev 4-2003 SNI ?
ISO 22000 Based on HACCP Principles CAC/RCP1-1969 (Rev 4-2003) INTERNATIONAL EXPANSION OF HACCP In harmony with ISO 9001 Effective and efficient Food Safety Management System
PANGAN SEBAGAI KEBUTUHAN DASAR/HIDUP MANUSIA Resources management Stock/supply management Sustainability Security Logistic Food for a Life Processing/marketing Quantiity Production management Effortability Quality Safety Qualisafe management
Food safety: from farm to table Catering Restaurant Retail Could occur Food storages Distribution Food Industries Food additives Handling and distribution Combination of control& Traceability Primary production Food-born hazards Agriculture inputs production
Keuntungan HACCP bagiindustripangan • Meningkatkan volume penjualan: • Konsumen yakin bahwa tingkat keamanan yang diingini telah tercapai • Efisiensi biaya • Mengurangi pemborosan sumber daya dengan memusatkan faktor-faktor yang relevan (Cost effectiveness and efficiency) • Penolakan lebih sedikit • Meningkatkan kepuasan pelanggan • Marketing: • Selling point • Sumberdaya manusia: • Memberikan kepercayaan diri yang tinggi pada bisnis dan dan karyawan • Memperbaiki pengertian dan motivasi kerja tim • Otoritas berwenang yakin bahwa tingkat keamanan sesuai standar
Sertifikasi Manajeman Mutu Internasional (ISO, dsb.) Penerapan manajemen keamanan pangan berdasarkan prinsip HACCP Penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB), dsb Pelatihan dan Penerapan Prinsip Keamanan Pangan Mendorong Industri Pangan Mencapai Kondisi Terbaik Secara Bertahap
8 Kunci Persyaratan Sanitasi: 1. Keamanan Air 2. Kondisi & kebersihan permukaan yg kontak dgn bahan pangan 3. Pencegahan kontaminasi silang 4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi & toilet 5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan 6. Pelabelan, penyimpanan & penggunaan bahan toksin yg benar 7. Pengawasan kondisi kesehatan personil 8. Menghilangkan pest dari unit pengolahan
Persyaratan Undang2 (Wajib) Standar SMKP (Sukarela) Hierarki Keamanan Pangan ISO 22000 HACCP Program Prasyarat
Total Management Commitment Biological Chemical Physical Hazards Education and Training HACCP Food Temperature Control Cleaning And Sanitizing Personal Hygiene Pest Control PIRAMIDA HACCP
HACCP merupakan metode yang rasional & alamiah untuk penjaminan mutu makanan.Sistem ini terdiri atas identifikasi serta pengkajian yang sistematis terhadap bahaya (hazard) & penentuan upaya pengendalian yang efektif. Sistem HACCP yang lengkap didasarkan pada tujuh prinsip.
7 (TUJUH) PRINSIP HACCP 1 3 2 IdentifikasiBAHAYA,penilaianTINGKAT BAHAYA dan RISIKO SpesifikasiBATAS KRITIS yang menunjukkan efektifitas pengendalian Menentukan critical control point (CCP) untuk mengendalikan bahaya yang teridentifikasi 6 Pelaksanaan TINDAKAN KOREKSI / PERBAIKANbila batas kritis tidak tercapai 4 5 VERIFIKASIsistem Pembentukan dan penerapan prosedurPEMANTAUAN Penyusunan dan penggunaan dokumentasi dan sistemPENYIMPANAN DATA 7
JENIS BAHAYA, meliputi: PRINSIP – 1IDENTIFIKASI BAHAYA Bahaya BIOLOGI (MIKROBIOLOGI), KIMIA, dan FISIK
Bahan mentah Biologis Produk setengah jadi Kimia kontaminasi pd Produk jadi Fisik Bahaya/Risiko Bila Jumlah (Zat Biologis, Kimia ,Fisik) Melampaui Batas Yang Dapat Diterima Menyebabkan Kerusakan MAKANAN Sehingga Berpotensi Menyebabkan GANGGUAN KESEHATAN / PENYAKIT BAHAYA / RISIKO KelompokBahaya (A –F) KarakteristikBahaya (0,+,++,+++,++++,+++++, A+) 3. KategoriRisiko (0-VI) Pelatihan HACCP
UrutanRisikoBahanMakanan • Unggas & produkunggas • Dagingsapi & produkdagingsapi • Dagingbabi & produkdagingbabi • Ikan & produkikan • Salad campuran (telur, tuna) & sayuranlalapan • Laukpauklainnya • Susu & produksusu (kcl. Es cream) • Puding & krim • Es cream & permen • Bahankering
1. MAKANAN RAWAN TERCEMAR MAKANAN YANG MUDAH TERCEMAR OLEH: FISIK, KIMIA, ATAU MIKROBA 2. PERISHABLE FOOD MAKANAN YANG MUDAH RUSAK KARENA: - KADAR PROTEIN TINGGI - KANDUNGAN AIR BEBAS YANG TINGGI SASARAN 3. HIGH RISK POTENTIAL FOOD MAKANAN YG BERPOTENSI RISIKO TINGGI - SECARA ALAMI TERCEMAR - TERCEMAR BUATAN 4. SPESIFIC FOOD ANALISIS UNTUK SETIAP PRODUK MAKANAN
Bakteri Berbahaya Listeria Salmonella E. coli 0157:H7
anti-caking agents antimicrobial agents antioxidants colours curing and pickling agents emulsifiers enzymes firming agents flavour enhancers flavouring agents humectants leavening agents release agents non-nutritive sweeteners nutrient supplements nutritive sweeteners oxidising and reducing agents pH control agents propellants and gases sequestrants solvents and vehicles stabilisers and thickeners surface-active agents texturizers Bahan Tambahan Pangan
Penggunaan BTP yang dilarang • borax • boric acid • formaldehyde • unapproved colouring agents
Kontaminan selama produksi • polynuclear aromatic hydrocarbons • heterocyclic amines, nitropyrenes • nitrosamines • ethyl carbamate (urethane) • chloropropanols
processing Aids food Contact Materials packaging Materials cleaning Agents ion-exchange resins, filter aidsenzyme preparations microorganisms solvents, lubricants, release agentsspecific function additives utensils working surfaces equipment metal, plastic, paper, wood, etc. detergents sanitisers Potensial bahan lain
Cemaran fisik yang potensial • glass • slime or scum • metal • bone • plastic • stones and rocks • capsules or crystals • pits or shell • wood • paper • human and animal hair
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHANNYA NAMA MASAKAN : … Ket. B (M) = Biologis (Mikrob) ; K = Kimia ; F = Fisik
FORMULIR 2. ANALISA RESIKO BAHAYA NAMA MASAKAN : … A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti) B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
PRINSIP – 2 PENETAPAN CRITICAL CONTROL POINT (CCP) TITIK KENDALI KRITIS/ CRITICAL CONTROL POINT (CCP) Titik, tahapanatauprosedurdimanapengendaliandapatdilakukandanbahayakeamananmakanandapatdicegah, dieliminirataudikurangihinggamencapaitingkat yang dapatditerima
PRINSIP – 3 PENETAPAN BATAS /LIMIT KRITIS Kriteria yang memisahkan antara keberterimaan dengan ketidakberterimaan (Codex FAO-WHO) KRITERIA BATAS / LIMIT KRITIS
BEBERAPA CONTOH BATAS KRITIS • Temperatur Sterilisasi : 118 - 122 oC • Waktu Cooking : 20 - 25 Menit • pH : 6.0 - 6.5 • Moisture atau Aw : 0.8 - 0.85 • Kadar gula : 20 - 24 % • Temperatur penyimpanan : 0 - 4 oC
PRINSIP – 4 PEMANTAUAN BATAS KRITIS • Memeriksa efektivitas pengendalian pada sebuah CCP, dengan : • Pengamatan • Pengukuran • Pencatatan yang sistematis
MONITORING (Pemantauan) • What (Apa):Merupakanobjekpengukuranataupengawasanuntukmemastikanapakahtitikkendalikritisberoperasididalamkisaranbataskritis. Contoh : Temperaturstrerilisasi • How (Bagaimana): Merupakancara/metodapengukuran (bataskritiskuantitatif) secarafisikaataukimia. Memerlukanwaktudanakurasi yang benar/nyata. Contoh : Menggunakan thermometer • When/Frequency (Kapan): Rentangwaktuataufrekuensi (berkelanjutanatauberjeda). Contoh : frekuensi/ durasitiap 15 menit • Who (Siapa):Orangkompetendanterlatihuntukmelakukanpekerjaantersebut. Contoh: operator
PRINSIP – 5 TINDAKAN KOREKSI BilaNilai Target yaitusuatunilaiataukarakteristikdarizatfisik, kimiaataubiologisygdigunakankecenderungannyakurangpengendalian Maka Dilakukan Perbaikan Proses dan Memperketat Pengawasan sebelum ada Penyimpangan
PRINSIP – 6 VERIFIKASI Memeriksa efektivitas dari Sistem HACCP • Penetapanjadwalverifikasi • Pemeriksaankembalirencana HACCP • Pemeriksaancatatan HACCP • Pemeriksaanpenyimpangan CCP & prosedurperbaikannya • Pengamatan visual selamaproduksimengendalikan CCP • Pengambilancontoh / sampeldananalisasecaraacak • Membuatkesesuaianrencana HACCP
PRINSIP – 7DOKUMENTASI HACCP • Judul dan tanggal pencatatan • Keterangan makanan (keterangan khusus) • Bahan dan peralatan yang digunakan • Proses pengolahan yang dilakukan • CCP yang ditemukan • Batas kritis yang ditetapkan • Penyimpangan dari batas kritis yang terjadi • Tindakan koreksi / perbaikan • Identifikasi tenaga operator peralatan khusus Pencatatan semua tahapan HACCP atau Penyusunan Data dan Laporan
PEMBENTUKAN TIM HACCP PENENTUAN CCP DESKRIPSI PRODUK PENENTUAN BATAS KRITIS TIAP CCP IDENTIFIKASI RENCANA PENGGUNAAN PENYUSUNAN SISTEM PEMANTAUAN SETIAP CCP PENYUSUNAN BAGAN ALIR PENETAPAN TINDAKAN KOREKSI SETIAP PENYIMPANGAN KONFIRMASI BAGAN ALIR DI LAPANG PENETAPAN PROSEDUR VERIFIKASI PENETAPAN BAHAYA DAN PENGENDALIAN PENETAPAN DOKUMENTASI DAN PENCATATAN TAHAPAN PENERAPAN HACCP