530 likes | 849 Views
TRAFIK 2013. Teknik Elektro STTA Yenni Astuti , S.T., M.Eng. Model Jaringan Telekomunikasi. Model sederhana terdiri dari : Simpul ( node ) Sambungan ( link ). Jenis Simpul ( Node ). Terminal Simpul jaringan. Contoh Model Jartel. Jenis Sambungan ( link ). Jaringan akses
E N D
TRAFIK2013 TeknikElektro STTA YenniAstuti, S.T., M.Eng.
Model Jaringan Telekomunikasi Model sederhanaterdiridari: • Simpul (node) • Sambungan (link)
Jenis Simpul (Node) • Terminal • Simpul jaringan
Jenis Sambungan (link) • Jaringan akses Penghubung terminal ke simpul jaringan • Jaringan trunk Penghubung antar simpul jaringan
Jaringan Akses: shared medium • Shared medium: pengguna harus ‘berkompetisi’ dalam menggunakan medium. • Memerlukan MA (Multiple Access)
Mode Switching • Circuit Switching • Packet Switching • Cell Switching
Circuit Switching • Jaringan telepon • Jaringan telepon bergerak • Jaringan optik
Circuit Switching (lanj.) • Connection Oriented • Koneksi dari ujung-ke-ujung sebelum informasi dikirim. • Selama pengiriman informasi, saluran tidak dapat dipakai untuk pengiriman informasi lain. • Jika saluran tidak tersedia, panggilan gagal dan hilang. • Transfer informasi berupa aliran kontinyu.
Circuit Switching (lanj.) • Sebelum transfer informasi: set-up delay • Selama transfer informasi: • Delay propagasi sinyal • Tidak perlu overhead • Tidak perlu delay tambahan • Contoh: Jaringan telepon
Packet Switching • Jaringan data • Connected oriented: X.25, Frame Relay • Connectedless: Internet (IP), SS7 (MTP)
Connectionless PS (lanj.) • Connectionless • Tidak perlu set-up koneksi • Tidak perlu reservasi • Tidak ada blokir/ panggilan gagal • Bentuk transfer informasi: paket diskret • Panjang bervariasi • Pengalamatan (tujuan) global
Connectionless PS (lanj.) • Sebelum transfer informasi: tidak ada delay • Selama transfer informasi: • Overhead (byte header) • Delay pemrosesan paket • Delay antrian (paket saling berkompetisi) • Delay transmisi (karena keterbatasan kapasitas sambungan) • Delay propagasi sinyal • Kegagalan paket (akibat buffer yang terbatas) • Contoh: Internet (lapisan-IP)
Cell Switching • Jaringan ATM • Connection oriented • Packet switching cepat dengan lebar paket (sel) tetap.
Sudut Pandang Trafik Sistem telekomunikasi dari sudut pandang trafik: Pengguna Sistem Trafik masuk Trafik keluar • Sistem melayani trafik masuk • Trafik dalam sistem berasal dari pengguna
…timbul pertanyaan.. • Dari sistem dan trafik masuk, dapatkah ditentukan QoS yang diperoleh pengguna? • Dari trafik masuk dan QoS tertentu, bagaimana cara mendimensikan sistem? • Dari sistem dan QoS tertentu, berapakah beban trafik maksimumnya? Pengguna Sistem Trafik masuk Trafik keluar
Piramida Trafik Layanan (QoS) Kapasitas sistem Beban trafik
Bentuk Sistem • Alat tunggal. • Misal: saluran antar dua exchange telepon, saluran dalam jaringan IP, pemrosesan paket dalam jaringan data, buffer ruter, multiplekser statistik pada jaringan ATM. • Jaringan menyeluruh. • Misal: jaringan telepon atau data, atau sejumlah bagiannya.
Macam Trafik • Bit-bit • Paket-paket • Aliran • Koneksi • Panggilan • …tergantung sistem dan ukuran waktu yang digunakan…
UkuranQoS Quality of Service (QoS) diukurdarisudutpandang: • Pelanggan: • panggilangagal, paketgagal, tundaanpaket, atau lama waktukirim. • Sistem: unjukkerja • Maksimumbebanjaringan, kebergunaanprosesor.
ContohSistem, Trafik, QoS PanggilanTelepon • Sistem: jaringantelepon. • Trafik: panggilanteleponolehsetiap orang • QoS: peluangsuatupanggilanberdering di tujuan.
HubunganSistem, Trafik, QoS • Secarakualitatif • Secarakuantitatif: menggunakan model matematis
Pemodelan Teletrafik • Model teletrafik bersifat stokastik(=probabilistik) • Sistemnya bersifat deterministik. • Kita tidak tahu siapa dan kapan seseorang melakukan panggilan. • Sehingga, variabel yang digunakan merupakan variabel random/ acak. • Jumlah panggilan keluar • Jumlah paket dalam buffer
Pemodelan Teletrafik (lanj.) • Variabel acak nilainya berupa distribusi. • Peluang terdapat panggilan keluar sebanyak n. • Peluang terdapan n buah paket dalam buffer • Proses stokastik menggambarkan perkembangan sesaat dari variabel acak.
Sistem Real vs Model • Umumnya, • Model menggambarkan hanya sebagian sifat dari sistem real dengan berbagai keterbatasan yang ada. • Penggambarannya kurang akurat namun bisa dikatakan mendekati. • Sehingga • Batasan perlu diperhatikan ketika kesimpulan dibuat.
Tujuan Praktis • Perencanaan Jaringan • Pendimensian • Optimisasi • Analisis unjuk kerja • Manajemen & Kendali Jaringan • Pengoperasian yang efisien • Koreksi Kesalahan • Manajemen trafik • Ruting • Akunting
Model Teletrafik • Sistem hilang (loss system) • Sistem antrian (queueing system) • Sistem berbagi (sharing system)
Model Teletrafik Sederhana • Pelanggan datang dengan laju (pelanggan/unit waktu) • 1/= rerata waktu antar kedatangan • Pelanggan dilayani oleh n buah server paralel
Model Teletrafik Sederhana • Ketika sibuk, sebuah server melayani dengan laju μ (pelanggan per unit waktu) • 1/μ = rerata waktu layanan satu pelanggan
Model Teletrafik Sederhana • Terdapat n+m buah tempat untuk pelanggan dalam sistem. • Sekurangnya ada n tempat layanan dan m tempat menunggu
Model Teletrafik Sederhana • Pelanggan yang datang ketika sistem penuh diasumsikan sebagai panggilan gagal.
Pure Loss System • Jumlah server terbatas (n<) • Tempat layanan sejumlah n • Tidak ada tempat tunggu (m=0)
Pure Loss System (lanj.) • Jika sistem penuh (server sebanyak n penuh) ketika seorang pelanggan datang, dia tidak akan dilayani dan disebut hilang/ gagal. • Kegagalan dapat terjadi pada banyak pelanggan.
Pure Loss System (lanj.) • Dari sudut pandang pelanggan, yang menarik: • Berapa peluang sistem penuh ketika seorang pelanggan datang?
Sistem Infinit • Banyaknya server tak-terbatas (n=) • Tidak terdapat tempat tunggu (m=0) • Tidak ada pelanggan gagal
Sistem Infinit (lanj.) • Kadangkala, • Model hipotetis ini dapat digunakan untuk mendapatkan hasil perkiraan pada sistem real (dengan kapasitas sistem terbatas)
Sistem Infinit (lanj.) • Selalu, • Model ini memiliki batasan untuk unjuk kerja sistem real (dengan kapasitas sistem terbatas) • Lebih mudah dianalisa daripada menggunakan model kapasitas terbatas
Pure Queueing System • Jumlah server terbatas (n<) • Tempat layanan sebanyak n • Jumlah tempat tunggu tak-terbatas (m=)
Pure Queueing System (lanj.) • Jika semua server terisi ketika seorang pelanggan datang, dia akan menempati satu tempat tunggu • Tidak ada pelanggan gagal, beberapa pelanggan harus menunggu sebelum dilayani
Pure Queueing System (lanj.) • Dari sudut pandang pelanggan, yang menarik: • Berapa peluang seorang pelanggan harus menunggu “lama”?
Lossy Queueing System • Jumlah server terbatas (n<) • Tempat layanan sebanyak n • Tempat tunggu terbatas (0 < m < )
Lossy Queueing System (lanj.) • Jika semua server terisi dan terdapat tempat tunggu yang kosong ketika seorang pelanggan datang, dia akan menempati satu tempat tunggu
Lossy Queueing System (lanj.) • Jika semua server dan tempat tunggu terisi ketika seorang pelanggan datang, dia akan hilang (disebut gagal) • Beberapa pelanggan akan mengalami kegagalan, dan beberapa pelanggan harus menunggu sebelum dilayani
Pure Sharing System • Jumlah server terbatas (n<) • Jumlah tempat layanan tak-terbatas (n+m=) • Tidak terdapat tempat tunggu
Pure Sharing System (lanj.) • Jika sekurangnya terdapat n pelanggan dalam sistem (x ≤ n), tiap pelanggan memiliki server tersendiri. Sebaliknya (x > n), laju layanan total (nμ) digunakan bersama-sama secara adil diantara para pelanggan
Pure Sharing System (lanj.) • Sehingga, laju pelayanan pelanggan sama dengan min{μ,nμ/x} • Tidak ada pelanggan gagal, tidak ada pelanggan yang perlu menunggu sebelum dilayani
Pure Sharing System (lanj.) • Semakin banyak pelanggan dalam sistem, semakin banyak tundaan (delay). Sehingga tundaan merupakan ukuran yang menarik dari sudut pandang pelanggan
Lossy Sharing System • Jumlah server terbatas (n<) • Jumlah tempat layanan terbatas (n+m < ) • Tidak terdapat tempat tunggu
Lossy Sharing System (lanj.) • Jika terdapat sekurangnya n pelanggan dalam sistem (x ≤ n), tiap pelanggan mempunyai servernya sendiri. Sebaliknya, (x > n), laju layanan total (nμ) digunakan bersama secara adil antara semua pelanggan
Lossy Sharing System (lanj.) • Sehingga, laju pelayanan pelanggan sama dengan min{μ,nμ/x} • Beberapa pelanggan hilang/ gagal, namun tidak ada seorang pun perlu menunggu sebelum dilayani