1 / 51

TRAFIK 2013

TRAFIK 2013. Teknik Elektro STTA Yenni Astuti , S.T., M.Eng. Model Jaringan Telekomunikasi. Model sederhana terdiri dari : Simpul ( node ) Sambungan ( link ). Jenis Simpul ( Node ). Terminal Simpul jaringan. Contoh Model Jartel. Jenis Sambungan ( link ). Jaringan akses

merle
Download Presentation

TRAFIK 2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TRAFIK2013 TeknikElektro STTA YenniAstuti, S.T., M.Eng.

  2. Model Jaringan Telekomunikasi Model sederhanaterdiridari: • Simpul (node) • Sambungan (link)

  3. Jenis Simpul (Node) • Terminal • Simpul jaringan

  4. Contoh Model Jartel

  5. Jenis Sambungan (link) • Jaringan akses Penghubung terminal ke simpul jaringan • Jaringan trunk Penghubung antar simpul jaringan

  6. Jaringan Akses: shared medium • Shared medium: pengguna harus ‘berkompetisi’ dalam menggunakan medium. • Memerlukan MA (Multiple Access)

  7. Mode Switching • Circuit Switching • Packet Switching • Cell Switching

  8. Circuit Switching • Jaringan telepon • Jaringan telepon bergerak • Jaringan optik

  9. Circuit Switching (lanj.) • Connection Oriented • Koneksi dari ujung-ke-ujung sebelum informasi dikirim. • Selama pengiriman informasi, saluran tidak dapat dipakai untuk pengiriman informasi lain. • Jika saluran tidak tersedia, panggilan gagal dan hilang. • Transfer informasi berupa aliran kontinyu.

  10. Circuit Switching (lanj.) • Sebelum transfer informasi: set-up delay • Selama transfer informasi: • Delay propagasi sinyal • Tidak perlu overhead • Tidak perlu delay tambahan • Contoh: Jaringan telepon

  11. Packet Switching • Jaringan data • Connected oriented: X.25, Frame Relay • Connectedless: Internet (IP), SS7 (MTP)

  12. Connectionless PS (lanj.) • Connectionless • Tidak perlu set-up koneksi • Tidak perlu reservasi • Tidak ada blokir/ panggilan gagal • Bentuk transfer informasi: paket diskret • Panjang bervariasi • Pengalamatan (tujuan) global

  13. Connectionless PS (lanj.) • Sebelum transfer informasi: tidak ada delay • Selama transfer informasi: • Overhead (byte header) • Delay pemrosesan paket • Delay antrian (paket saling berkompetisi) • Delay transmisi (karena keterbatasan kapasitas sambungan) • Delay propagasi sinyal • Kegagalan paket (akibat buffer yang terbatas) • Contoh: Internet (lapisan-IP)

  14. Cell Switching • Jaringan ATM • Connection oriented • Packet switching cepat dengan lebar paket (sel) tetap.

  15. Sudut Pandang Trafik Sistem telekomunikasi dari sudut pandang trafik: Pengguna Sistem Trafik masuk Trafik keluar • Sistem melayani trafik masuk • Trafik dalam sistem berasal dari pengguna

  16. …timbul pertanyaan.. • Dari sistem dan trafik masuk, dapatkah ditentukan QoS yang diperoleh pengguna? • Dari trafik masuk dan QoS tertentu, bagaimana cara mendimensikan sistem? • Dari sistem dan QoS tertentu, berapakah beban trafik maksimumnya? Pengguna Sistem Trafik masuk Trafik keluar

  17. Piramida Trafik Layanan (QoS) Kapasitas sistem Beban trafik

  18. Bentuk Sistem • Alat tunggal. • Misal: saluran antar dua exchange telepon, saluran dalam jaringan IP, pemrosesan paket dalam jaringan data, buffer ruter, multiplekser statistik pada jaringan ATM. • Jaringan menyeluruh. • Misal: jaringan telepon atau data, atau sejumlah bagiannya.

  19. Macam Trafik • Bit-bit • Paket-paket • Aliran • Koneksi • Panggilan • …tergantung sistem dan ukuran waktu yang digunakan…

  20. UkuranQoS Quality of Service (QoS) diukurdarisudutpandang: • Pelanggan: • panggilangagal, paketgagal, tundaanpaket, atau lama waktukirim. • Sistem: unjukkerja • Maksimumbebanjaringan, kebergunaanprosesor.

  21. ContohSistem, Trafik, QoS PanggilanTelepon • Sistem: jaringantelepon. • Trafik: panggilanteleponolehsetiap orang • QoS: peluangsuatupanggilanberdering di tujuan.

  22. HubunganSistem, Trafik, QoS • Secarakualitatif • Secarakuantitatif: menggunakan model matematis

  23. Pemodelan Teletrafik • Model teletrafik bersifat stokastik(=probabilistik) • Sistemnya bersifat deterministik. • Kita tidak tahu siapa dan kapan seseorang melakukan panggilan. • Sehingga, variabel yang digunakan merupakan variabel random/ acak. • Jumlah panggilan keluar • Jumlah paket dalam buffer

  24. Pemodelan Teletrafik (lanj.) • Variabel acak nilainya berupa distribusi. • Peluang terdapat panggilan keluar sebanyak n. • Peluang terdapan n buah paket dalam buffer • Proses stokastik menggambarkan perkembangan sesaat dari variabel acak.

  25. Sistem Real vs Model • Umumnya, • Model menggambarkan hanya sebagian sifat dari sistem real dengan berbagai keterbatasan yang ada. • Penggambarannya kurang akurat namun bisa dikatakan mendekati. • Sehingga • Batasan perlu diperhatikan ketika kesimpulan dibuat.

  26. Tujuan Praktis • Perencanaan Jaringan • Pendimensian • Optimisasi • Analisis unjuk kerja • Manajemen & Kendali Jaringan • Pengoperasian yang efisien • Koreksi Kesalahan • Manajemen trafik • Ruting • Akunting

  27. Model Teletrafik • Sistem hilang (loss system) • Sistem antrian (queueing system) • Sistem berbagi (sharing system)

  28. Model Teletrafik Sederhana • Pelanggan datang dengan laju  (pelanggan/unit waktu) • 1/= rerata waktu antar kedatangan • Pelanggan dilayani oleh n buah server paralel

  29. Model Teletrafik Sederhana • Ketika sibuk, sebuah server melayani dengan laju μ (pelanggan per unit waktu) • 1/μ = rerata waktu layanan satu pelanggan

  30. Model Teletrafik Sederhana • Terdapat n+m buah tempat untuk pelanggan dalam sistem. • Sekurangnya ada n tempat layanan dan m tempat menunggu

  31. Model Teletrafik Sederhana • Pelanggan yang datang ketika sistem penuh diasumsikan sebagai panggilan gagal.

  32. Pure Loss System • Jumlah server terbatas (n<) • Tempat layanan sejumlah n • Tidak ada tempat tunggu (m=0)

  33. Pure Loss System (lanj.) • Jika sistem penuh (server sebanyak n penuh) ketika seorang pelanggan datang, dia tidak akan dilayani dan disebut hilang/ gagal. • Kegagalan dapat terjadi pada banyak pelanggan.

  34. Pure Loss System (lanj.) • Dari sudut pandang pelanggan, yang menarik: • Berapa peluang sistem penuh ketika seorang pelanggan datang?

  35. Sistem Infinit • Banyaknya server tak-terbatas (n=) • Tidak terdapat tempat tunggu (m=0) • Tidak ada pelanggan gagal

  36. Sistem Infinit (lanj.) • Kadangkala, • Model hipotetis ini dapat digunakan untuk mendapatkan hasil perkiraan pada sistem real (dengan kapasitas sistem terbatas)

  37. Sistem Infinit (lanj.) • Selalu, • Model ini memiliki batasan untuk unjuk kerja sistem real (dengan kapasitas sistem terbatas) • Lebih mudah dianalisa daripada menggunakan model kapasitas terbatas

  38. Pure Queueing System • Jumlah server terbatas (n<) • Tempat layanan sebanyak n • Jumlah tempat tunggu tak-terbatas (m=)

  39. Pure Queueing System (lanj.) • Jika semua server terisi ketika seorang pelanggan datang, dia akan menempati satu tempat tunggu • Tidak ada pelanggan gagal, beberapa pelanggan harus menunggu sebelum dilayani

  40. Pure Queueing System (lanj.) • Dari sudut pandang pelanggan, yang menarik: • Berapa peluang seorang pelanggan harus menunggu “lama”?

  41. Lossy Queueing System • Jumlah server terbatas (n<) • Tempat layanan sebanyak n • Tempat tunggu terbatas (0 < m < )

  42. Lossy Queueing System (lanj.) • Jika semua server terisi dan terdapat tempat tunggu yang kosong ketika seorang pelanggan datang, dia akan menempati satu tempat tunggu

  43. Lossy Queueing System (lanj.) • Jika semua server dan tempat tunggu terisi ketika seorang pelanggan datang, dia akan hilang (disebut gagal) • Beberapa pelanggan akan mengalami kegagalan, dan beberapa pelanggan harus menunggu sebelum dilayani

  44. Pure Sharing System • Jumlah server terbatas (n<) • Jumlah tempat layanan tak-terbatas (n+m=) • Tidak terdapat tempat tunggu

  45. Pure Sharing System (lanj.) • Jika sekurangnya terdapat n pelanggan dalam sistem (x ≤ n), tiap pelanggan memiliki server tersendiri. Sebaliknya (x > n), laju layanan total (nμ) digunakan bersama-sama secara adil diantara para pelanggan

  46. Pure Sharing System (lanj.) • Sehingga, laju pelayanan pelanggan sama dengan min{μ,nμ/x} • Tidak ada pelanggan gagal, tidak ada pelanggan yang perlu menunggu sebelum dilayani

  47. Pure Sharing System (lanj.) • Semakin banyak pelanggan dalam sistem, semakin banyak tundaan (delay). Sehingga tundaan merupakan ukuran yang menarik dari sudut pandang pelanggan

  48. Lossy Sharing System • Jumlah server terbatas (n<) • Jumlah tempat layanan terbatas (n+m < ) • Tidak terdapat tempat tunggu

  49. Lossy Sharing System (lanj.) • Jika terdapat sekurangnya n pelanggan dalam sistem (x ≤ n), tiap pelanggan mempunyai servernya sendiri. Sebaliknya, (x > n), laju layanan total (nμ) digunakan bersama secara adil antara semua pelanggan

  50. Lossy Sharing System (lanj.) • Sehingga, laju pelayanan pelanggan sama dengan min{μ,nμ/x} • Beberapa pelanggan hilang/ gagal, namun tidak ada seorang pun perlu menunggu sebelum dilayani

More Related