390 likes | 876 Views
Kelompok 5 PTIK C Nur Chaerah 102904132 Hardianti Meilani 102904058 Nur Indah Sari 102904139 Fathullah Abd 102904050. Pembelajaran Kooperatif “ strategi belajar mengajar”. PRESENTED BY HERA.
E N D
Kelompok 5 PTIK C Nur Chaerah 102904132 Hardianti Meilani 102904058 Nur Indah Sari 102904139 Fathullah Abd 102904050 Pembelajaran Kooperatif“strategi belajar mengajar”
Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Pengertian pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam proses pembelajaran yang memungkinkan kerja sama dalam menuntaskan permasalahan. What is cooperative learning?
Slavin (1984) menyatakan bahwa Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana pebelajar belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 (empat) sampai 6 (enam) orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam sruktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Hasil belajar akademik Penerimaan terhadap perbedaan individu Pengembangan keterampilan sosial LingkunganBelajardanSisternPengelolaan Tujuan
kelompok dibentuk dari pebelajar yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, • jika memungkinkan, setiap anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda, • pebelajar belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi, • penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Kelompok dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah 3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok daripada masing-masing individu. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Terdapat 6 (enam) langkah model pembelajaran kooperatif: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Menyajikan informasi Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Membimbing kelompok belajar Evaluasi dan pemberian umpan balik Memberikan penghargaan
Fase Model Pembelajaran Kooperatif
Kegiatan Pebelajar pembelajar menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi pebelajar belajar Fase 1Menyampaikan tujuan dan memotivasi pebelajar
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar menyajikan informasi kepada pebelajar baik dengan peragaan atau teks Fase IIMenyajikan informasi
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar menjelaskan kepada pebelajar bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien Fase IIIMengorganisasikan pebelajar ke dalam kelompok-kelompok belajar
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Fase IVMembantu kerja kelompok dalam belajar
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar memberi tes materi pelajaran, atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka Fase VMengetes materi
Kegiatan Pebelajar : Pembelajar memberikan cara-cara untuk menghargai baik penghargaan atas tingginya upaya kerjasama dalam proses belajar kelompok, maupun hasil belajar individu dan kelompok Fase VIMemberikan penghargaan
Skenario Pembelajaran (SP) • Buku Siswa (BS) • Lembar kegiatan siswa (LKS) • Lembar Observasi Aktivitas Siswa (LOAS) Perangkat Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif
1. Orientasi 2. Kerja kelompok 3. Penilaian Prosedur Umum Model Pembelajaran Kooperatif
Pada langkah ini pebelajar diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa saja, termasuk cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem penilaiannya. 1. Orientasi
Pada tahap ini pebelajar melakukan kerja kelompok sebagai inti kegiatan pembelajaran. Kerja kelompok dapat dalam bentuk kegiatan memecahkan masalah, atau memilih dan menerapkan suatu konsep yang dipelajari. 2. Kerja kelompok
Untuk mengukur kompetensi setiap pebelajar, tetap dilakukan evaluasi individu berupa kuis di setiap akhir kerja kelompok, tepatnya setelah pebelajar belajar dalam tim dan menuntaskan materi pelajaran melalui lembar kegiatan pebelajar (LKS) 3. Penilaian
Adapun pedoman yang digunakan untuk menghitung skor peningkatan individual mengacu pada tabel berikut : Skor Kuis Akhir Nilai Peningkatan Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5 poin 10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10 poin Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar 20 poin Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30 poin Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) 30 poin
Untuk menghitung skor dan penghargaan kelompok digunakan kriteria seperti pada tabel berikut : Nilai Rata-rata Kelompok Penghargaan 5 < X < 15 Good Team 15 < X < 25 Great Team 25 < X < 30 Super Team
Student Teams-Achievement Divisio (STAD) ( Tim Siswa Kelompok Prestasi ) dari Slavin ( 1995 ) Teams-Gaines-Tournaments (TGT) Jigsaw ( Model Tim Ahli ) dari Aronson,Blaney, Stephen, Sikes,dan Snapp ( 1978 ) Think-Pair-Share (TPS) Think-Pair-Share (TPS) Cooperative Script ( skrip kooperatif ) dari Dansereau CS ( 1985 ) Snowball Throwing ( Melempar Bola Salju ) Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC ) ( Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis ) dari Steven dan Slavin ( 1995 ) Dua Tinggal Dua Tamu ( Two Stay Two Stray ) Spancer Kagan 1992 Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
A. Kelebihan a) Dapat mengurangi rasa kantuk dibanding belajar sendiri b) Dapatmerangsangmotivasibelajar c) Adatempatbertanya d) Kesempatanmelakukanresitasioral e) Dapatmembantutimbulnyaasosiasidenganperisitwa lain yang mudahdiingat Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
B. Kekurangan a) Bisamenjaditempatmengobrolataugosip b) Sering terjadi debat sepele di dalam kelompok c) Bisaterjadikesalahankelompok