270 likes | 628 Views
THE BASICS OF ELECTROMYOGRAPHY. Pembimbing : dr. Diah KM Sp.S (K) Oleh : Nella LW. EMG METODOLOGY. Rekaman dibuat dengan menusukkan elektroda jarum konsentris ke dalam otot. EMG dapat menggambarkan aktivitas otot dan suara yang ditransmisikan secara keras.
E N D
THE BASICS OF ELECTROMYOGRAPHY Pembimbing : dr. Diah KM Sp.S(K) Oleh : Nella LW
EMG METODOLOGY • Rekaman dibuat dengan menusukkan elektroda jarum konsentris ke dalam otot. • EMG dapat menggambarkan aktivitas otot dan suara yang ditransmisikan secara keras. • Otot yang normal dalam kondisi diam.
I. SPONTANEOUS ACTIVITY FIBRILASI • Seratotot, yang mengalami akut denervasi ( reseptor asetilkolin pada membran serat otot > neuromuscular junction ). • Efeknya adalah serat menjadi supersensitive dengan hasil lucutan secara spontan. • EMG Needle fibrilasi ( fig 1a ).
Fibrilasiujung jarum mengenai serabut yang rusak. • Fibrilasi dapat bertahan selama beberapa bulan setelah saraf lesi . • Fibrilasilesi saraf, lengkap atau parsial (spinal motor neuron sampaicabangsarafintramuskular ).
Fasciculation • Fasciculations lucutan sebagian atau seluruh single motor unit ( fig 1c ). • Fasciculations : 1. Penyakit motor neurone. 2. Penyakit neurogenik : a.Radiculopathy dan neuropati. b. Thyroid diseases. c. Peripheral nerve hyperexcibility syndromes.
Myotonia • Klinis myotonia disertai dengan myotonic discharges pada emg ( fig 1d ). • Gambaran EMG : - Frekuensidan amplitudobervariasi. - Produksisuara “dive bomber”. • Myotoniaterjadipadamuscle fibre membrane channelopathies, yang meliputi : - Dystrophia myotonica. - Kongenital myotonias. - Proksimal myotonic distrofi. - Hypokalaemic periodik paralisis.
Neuromyotonia • Neuromyotonia muncul dari hyperexcitability dari satu akson perifer motorik baik sebelum atau setelah cabang dalam otot. • Gambaran EMG: ( fig 1b ) - Doublet, triplet motor unit neuromyotonic discharge. - Ledakan singkat dengan frekuensi tinggi. - Produksisuara “ ping “. • Neuromyotonia terjadi pada proses autoimmune anti-voltage dichanel kalium axon saraf channelopayhy dan morvan’ s syndrome.
Myokymia • Merupakankondisiletupanteratur atau tidak teratur darikelompok motor unit yang menghasilkangambarankliniskedipanpadaotot. • Terjadi dalam berbagai kondisi : - Neoplasmabatang otak atau demyelination - Subclinically padaepisodik ataksiajenis I.
II. MOTOR UNIT RECRUITMENT Interference pattern : Beberapa motor unit yang berkontraksi secara simultan dan saling tumpah tindih, pada kontraksi maksimal. Reduced recruitment Terjadipadakondisi : - Upper motor neurone lesion. - Motor conduction block. - Chronic partial denervation.
Early recruitment • Pada penyakit otot primer, rekrutmen motor unit digambarkan pada kondisi awal progresifperekrutan pada kontraksi. • EMG menghasilkansuaradengancirifrekuensitinggi.
Motor unit potentials • Parameter padamotor unit amplitudo, durasi, dan jumlah fase. • Re-innervation kronis dikaitkan dengan tinggi amplitudo, lama durasi motor unit potensi dengan sejumlahfase yang normal. • Pada penyakit otot, motor unit action akan mengalami durasi yang pendek dan kecil. • Polyphasicity dapat terlihat pada sejumlah kondisi, tetapi pada muscle disease dan pada kondisi stadium reinervasi lebih sering terjadi.
Tremor • Rekaman emg lebih mudah digunakan untuk mengukur frekuensi getaran. • Rekaman dari otot kaki (kondisi berdiri), highly synchronised tremor pada frekuensi 14-18 HZ akan dapat terlihat, hal ini akan menghilang pada saat duduk.
III. PERIPHERAL NEUROPATHY • Diagnosa neurophysiological pada neuropati perifer studi konduksi syaraf, dapat membedakan dua jenis tipe yaitu axonal degenerasi dan demyelinating. • EMG informasi diagnostik atau prognostik. • Pada akut inflamasi demyelinating polyneuropathy (Guillain-Barre syndrome (GBS)), penyebab kelemahan : - Blok konduksi. - EMG penurunan recruitment motor unit.
Stadium akut vasculitic nerves akan mudah dirangsang dari distal ke lesi, pada nerve conduction study blok konduksi. • Axonal degenerasi type peripheral neuropathies menghasilkan gambaran fibrillations di otot distal kaki.
IV. ENTRAPMENT NEUROPATHY • Karpal tunnel syndrome, lesi n.ulnaris di siku, dan lesi n peroneus di caput fibula nerves conduction study (menegakkan diagnosa). • Sejumlah kecil entrapments, tidak setuju untuk menegakkan diagnosis dengan pengukuran nerve conduction dan localisation tergantung pada pemeriksaanemg sesuai distribusi kelainan.
V. BRACHIAL PLEXUS LESIONS • Pemeriksaan otot-otot ekstremitas atas denganemg : - Menentukan distribusi perubahan dennervation. -Menentukan apakah mereka sesuai dengan root, cord, trunk dan inervasisarafuntukmemberikan localisation dari lesi pleksus brakialis ( table 1 ).
VI. MOTOR NEURONE DISEASES • ALS dapat ditegakkan dengan pemeriksaan EMG. • Trapezius, sternomastoides danlidahmencari fasiculasi dan kronik parsial denervasi. • Pendekatan untuk ALSadalah : - Menunjukkan kondisinormal motor dan konduksi saraf sensorik di lengan dan kaki. - EMGuntuk menunjukkan luas fasciculations dan kronis parsialdenervation di semua empat angotagerakdan lidah.
Kronis motor neuron disease : - Keturunan( misalnya,spinal muscular atrophies). - Didapatkan ( misalnya, poliomielitis ). Perubahanpadakronisparsialdenervasidenganbesarnya ( 15-20mV) berbentuk motor unit yang sederhanadengansedikitadanyafibrilasi.
Keseimbangan antara akut denervation dan efek re-innervation mempengaruhiderajat : - Akut (fibrilasi). - Kronis (besar motor unit). EMG.
VII. PRIMARY MUSCLE DISEASE • Inflamasi muscle disease (aktif degenerasi serat otot ) fibrillations. • Pada muscle disease : - Akan menunjukkan variasi diameter serat, seperti otot dystrophies. - Terlihat gambaran motor unit yang lebar dengan latar belakang gambaran unit yang kecil runcing, mungkin timbul dari diameter serat yang besar.
Lambert-eaton myasthenic sindrom ( LEMS ), pada emg akan terlihat : - Myopathic karena banyak serat otot telah mengalami blok neuromuskuler.