1 / 25

THE BASICS OF ELECTROMYOGRAPHY

THE BASICS OF ELECTROMYOGRAPHY. Pembimbing : dr. Diah KM Sp.S (K) Oleh : Nella LW. EMG METODOLOGY. Rekaman dibuat dengan menusukkan elektroda jarum konsentris ke dalam otot. EMG dapat menggambarkan aktivitas otot dan suara yang ditransmisikan secara keras.

neith
Download Presentation

THE BASICS OF ELECTROMYOGRAPHY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. THE BASICS OF ELECTROMYOGRAPHY Pembimbing : dr. Diah KM Sp.S(K) Oleh : Nella LW

  2. EMG METODOLOGY • Rekaman dibuat dengan menusukkan elektroda jarum konsentris ke dalam otot. • EMG dapat menggambarkan aktivitas otot dan suara yang ditransmisikan secara keras. • Otot yang normal dalam kondisi diam.

  3. I. SPONTANEOUS ACTIVITY FIBRILASI • Seratotot, yang mengalami akut denervasi ( reseptor asetilkolin pada membran serat otot > neuromuscular junction ). • Efeknya adalah serat menjadi supersensitive dengan hasil lucutan secara spontan. • EMG Needle fibrilasi ( fig 1a ).

  4. Fibrilasiujung jarum mengenai serabut yang rusak. • Fibrilasi dapat bertahan selama beberapa bulan setelah saraf lesi . • Fibrilasilesi saraf, lengkap atau parsial (spinal motor neuron sampaicabangsarafintramuskular ).

  5. Fasciculation • Fasciculations lucutan sebagian atau seluruh single motor unit ( fig 1c ). • Fasciculations : 1. Penyakit motor neurone. 2. Penyakit neurogenik : a.Radiculopathy dan neuropati. b. Thyroid diseases. c. Peripheral nerve hyperexcibility syndromes.

  6. Myotonia • Klinis myotonia disertai dengan myotonic discharges pada emg ( fig 1d ). • Gambaran EMG : - Frekuensidan amplitudobervariasi. - Produksisuara “dive bomber”. • Myotoniaterjadipadamuscle fibre membrane channelopathies, yang meliputi : - Dystrophia myotonica. - Kongenital myotonias. - Proksimal myotonic distrofi. - Hypokalaemic periodik paralisis.

  7. Neuromyotonia • Neuromyotonia muncul dari hyperexcitability dari satu akson perifer motorik baik sebelum atau setelah cabang dalam otot. • Gambaran EMG: ( fig 1b ) - Doublet, triplet motor unit neuromyotonic discharge. - Ledakan singkat dengan frekuensi tinggi. - Produksisuara “ ping “. • Neuromyotonia terjadi pada proses autoimmune anti-voltage dichanel kalium axon saraf channelopayhy dan morvan’ s syndrome.

  8. Myokymia • Merupakankondisiletupanteratur atau tidak teratur darikelompok motor unit yang menghasilkangambarankliniskedipanpadaotot. • Terjadi dalam berbagai kondisi : - Neoplasmabatang otak atau demyelination - Subclinically padaepisodik ataksiajenis I.

  9. II. MOTOR UNIT RECRUITMENT Interference pattern : Beberapa motor unit yang berkontraksi secara simultan dan saling tumpah tindih, pada kontraksi maksimal. Reduced recruitment Terjadipadakondisi : - Upper motor neurone lesion. - Motor conduction block. - Chronic partial denervation.

  10. Early recruitment • Pada penyakit otot primer, rekrutmen motor unit digambarkan pada kondisi awal progresifperekrutan pada kontraksi. • EMG menghasilkansuaradengancirifrekuensitinggi.

  11. Motor unit potentials • Parameter padamotor unit amplitudo, durasi, dan jumlah fase. • Re-innervation kronis dikaitkan dengan tinggi amplitudo, lama durasi motor unit potensi dengan sejumlahfase yang normal. • Pada penyakit otot, motor unit action akan mengalami durasi yang pendek dan kecil. • Polyphasicity dapat terlihat pada sejumlah kondisi, tetapi pada muscle disease dan pada kondisi stadium reinervasi lebih sering terjadi.

  12. Tremor • Rekaman emg lebih mudah digunakan untuk mengukur frekuensi getaran. • Rekaman dari otot kaki (kondisi berdiri), highly synchronised tremor pada frekuensi 14-18 HZ akan dapat terlihat, hal ini akan menghilang pada saat duduk.

  13. III. PERIPHERAL NEUROPATHY • Diagnosa neurophysiological pada neuropati perifer studi konduksi syaraf, dapat membedakan dua jenis tipe yaitu axonal degenerasi dan demyelinating. • EMG informasi diagnostik atau prognostik. • Pada akut inflamasi demyelinating polyneuropathy (Guillain-Barre syndrome (GBS)), penyebab kelemahan : - Blok konduksi. - EMG penurunan recruitment motor unit.

  14. Stadium akut vasculitic nerves akan mudah dirangsang dari distal ke lesi, pada nerve conduction study blok konduksi. • Axonal degenerasi type peripheral neuropathies menghasilkan gambaran fibrillations di otot distal kaki.

  15. IV. ENTRAPMENT NEUROPATHY • Karpal tunnel syndrome, lesi n.ulnaris di siku, dan lesi n peroneus di caput fibula nerves conduction study (menegakkan diagnosa). • Sejumlah kecil entrapments, tidak setuju untuk menegakkan diagnosis dengan pengukuran nerve conduction dan localisation tergantung pada pemeriksaanemg sesuai distribusi kelainan.

  16. V. BRACHIAL PLEXUS LESIONS • Pemeriksaan otot-otot ekstremitas atas denganemg : - Menentukan distribusi perubahan dennervation. -Menentukan apakah mereka sesuai dengan root, cord, trunk dan inervasisarafuntukmemberikan localisation dari lesi pleksus brakialis ( table 1 ).

  17. VI. MOTOR NEURONE DISEASES • ALS dapat ditegakkan dengan pemeriksaan EMG. • Trapezius, sternomastoides danlidahmencari fasiculasi dan kronik parsial denervasi. • Pendekatan untuk ALSadalah : - Menunjukkan kondisinormal motor dan konduksi saraf sensorik di lengan dan kaki. - EMGuntuk menunjukkan luas fasciculations dan kronis parsialdenervation di semua empat angotagerakdan lidah.

  18. Kronis motor neuron disease : - Keturunan( misalnya,spinal muscular atrophies). - Didapatkan ( misalnya, poliomielitis ). Perubahanpadakronisparsialdenervasidenganbesarnya ( 15-20mV) berbentuk motor unit yang sederhanadengansedikitadanyafibrilasi.

  19. Keseimbangan antara akut denervation dan efek re-innervation mempengaruhiderajat : - Akut (fibrilasi). - Kronis (besar motor unit). EMG.

  20. VII. PRIMARY MUSCLE DISEASE • Inflamasi muscle disease (aktif degenerasi serat otot ) fibrillations. • Pada muscle disease : - Akan menunjukkan variasi diameter serat, seperti otot dystrophies. - Terlihat gambaran motor unit yang lebar dengan latar belakang gambaran unit yang kecil runcing, mungkin timbul dari diameter serat yang besar.

  21. Lambert-eaton myasthenic sindrom ( LEMS ), pada emg akan terlihat : - Myopathic karena banyak serat otot telah mengalami blok neuromuskuler.

  22. TerimaKasih

More Related