290 likes | 697 Views
P E R C O B A A N F A K T O R I A L D E N G A N RANCANGAN ACAK LENGKAP. Prof. Dr.Kusriningrum. Gambaran Umum Faktor → satu macam perlakuan yang mempunyai bebe- rapa taraf (level). Contoh: dosis 0 # pemberian obat dosis 1
E N D
P E R C O B A A N F A K T O R I A LD E N G A NRANCANGAN ACAK LENGKAP Prof. Dr.Kusriningrum
Gambaran Umum Faktor → satu macam perlakuan yang mempunyai bebe- rapa taraf (level). Contoh: dosis 0 # pemberian obat dosis 1 dosis 2 dosis 3 tanpa tep. kangkung # pemberian ransum pakan 0,2% tepung kangkung 0,4% tepung kangkung ♀ # ayam ♂
Percobaan berfaktor: → percobaan yang menyangkut 2 faktor atau lebih . # Percobaan berfaktor paling sederhana: 2 x 2 Faktor A dgn 2 taraf Faktor B dgn 2 tara # Misalnya: Faktor A (jenis ayam) Faktor B (macam pakan) Diperoleh 4 kombinasi perlakuan: a0 b0 a1 b0 a0 b1 a1 b1 a0 (ayam ras) a1 (ayam buras) b0 (tanpa kangkung) b1 (diberi kangkung)
Percobaan berfaktor→ merupakan cara utk menyusun . kombinasi percobaan yang diberikan. Tujuan melakukan percobaan faktorial → untuk menge- tahui adakah interaksi antara faktor2 yang diberikan sebagai perlakuan tsb. Pelaksanaan percobaan tergantung lingkungan / bahan percobaan yang akan dipakai . I. Faktorial dengan R.A.L. II. Faktorial dengan R.A.K. III. Faktorial dengan R.B.L.
Percobaan Faktorial denganRancangan Acak Lengkap Contoh: Percobaan faktorial dengan dua faktor, masing2 ter- diri dari dua level → a0 dan a1 serta b0 dan b1 , dilak- . sanakan dengan R.A.L. memakai ulangan 5 kali. Ulangan Total Rerata I II III IV V
I. Pengaruh Sederhana: 1Pengaruh sederhana faktor A pada taraf b0 = ( a1b0 – a0b0 ) = 33 - 30 = 3 2. Pengaruh sederhana faktor A pada taraf b1 = ( a1b1 – a0b1 ) = 37 - 32 = 5 3. Pengaruh sederhana faktor B pada taraf a0 = ( a0b1 – a0b0 ) = 32 - 30 = 2 4. Pengaruh sederhana faktor B pada taraf a1 = ( a1b1 - a1b0 ) = 37 - 33 = 4
II. Pengaruh Utama: 1. Pengaruh utama faktor A (tanpa menghiraukan faktor B ) = ½ [( a1b0 - a0b0 ) + ( a1b1 – a0b1 )] = ½ [( 33 - 30 ) + ( 37 - 32 )] = 4 2. Pengaruh utama faktor B (tanpa menghiraukan faktor A ) = ½ [( a0b1 – a0b0 ) + ( a1b1 – a1b0 )] = ½ [( 32 - 30 ) + ( 37 - 33 )] = 3
III. Pengaruh interaksi: Pengaruh interaksi antara faktor A dan faktor B : AB = ½ [( a1b1 – a0b1 ) – ( a1b0 – a0b0 )] = ½ [( 37 - 32 ) – ( 33 - 30 )] = 1 Pengaruh interaksi antara faktor B dan faktor A : BA = ½ [( a1b1 – a1b0 ) – ( a0b1 – a0b0 )] = ½ [( 37 - 33 ) – ( 32 - 30 )] = 1 Sifat setangkup (sama).
Percobaan faktorial dengan 2 faktor: Faktor A (jenis ayam) → a0 (ayam Ras) a1 (ayam Buras) Faktor B (macam pakan) → b0 (ransum tanpa kangkung) b1 (ransum diberi kangkung) Dilaksanakan menggunakan RAL, dengan 5 ulangan. Diperoleh 2 x 2 → 4 kombinasi perlakuan: a0b0 a0b1 masing2 a1b0 diulang a1b1 5 kali
2 x 2 dan j = 1, 2 Model : Yij = μ + זi + εij i = 1, 2, 3, 4 j = 1, 2, . . . .. . 5 Yi j k = μ + αi + βj + (αβ) i j + εi j k i = 1, 2 Yi j k = hasil pengamatan utk faktor A taraf ke i, faktor B taraf ke j dan pada ulangan ke k. μ= nilai tengah umum αi= pengaruh faktor A pada taraf ke i βj = pengaruh faktor B pada taraf ke j. (αβ) i j = pengaruh interaksi AB pada taraf ke i (dari faktor A), dan taraf ke j (dari faktor ke B) ε i j k = pengaruh acak (galat percobaan) pada taraf ke i (faktor A), taraf ke j (faktor B), interaksi AB yang ke i dan ke j , dan pa- da ulangan ke k. k = 1, 2, . . . . 5
Perhitungan utk analisis ragam: P e r l a k u a n Ulangan a0b0 a0b1 a1b0 a1b1 I - - - - II - - - - III - - - - IV - - - - V - - - - Jumlah T00 T01 T10 T11
T002 + T012 + T102 + T112 T2 5 20 J.K.P. =
J.K.A = (T00 + T01) 2 + (T10 + T11) 2 T 2 10 20 T0 .2 + T1 .2 T2 10 20 (T01 + T11) 2 + (T00 + T10) 2 T2 10 20 T.12 + T.02 T2 10 20 (T00 + T11) 2 + (T01 + T10) 2 T2 10 20 = J.K.B. = = J.K.A.B =
T2 20 J.K.P. =J.K.A. + J.K.B. + J.K.A.B. J.K.T. =62 + 82 + . . . . . . .+ 72 - Sidik Ragam:
Contoh Soal: Percobaan di rumah kaca, ingin mengetahui pengaruh pe- mupukan dan interval pemotongan thdp produksi hijauan pakan rumput setaria. Perlakuan pemupukan terdiri dari 5 macam: a0 = kontrol (tanpa pupuk) a1 = 10 ton pupuk kandang/ha a2 = 20 ton pupuk kandang/ha a3 = urea dgn dosis mengandung N setara dengan N dalam a1 a4 = urea dgn dosis mengandung N setara dengan N dalam a2.
Perlakuan interval pemotongan utk Setaria terdiri 3 macam: b0 = interval pemotongan 20 hari b1= interval pemotongan 30 hari b2 = interval pemotongan 40 hari diperoleh 5 x 3 = 15 kombinasi perlakuan Ulangan yang diberikan 3 kali, sehingga diperoleh: 15 x 3 = 45 unit percobaan :
Pengamatan thdp Produksi bhn kering : produksi kumulatif b0PP PI PII PIII PIV PV PVI b1PP PI PII PIII PIV b2PP PI PII PIII 20 hari 30 hari 40 hari
Perhitungan: JKP = 61,62 + 81,92 + . . . . . + 194,72 1622,72 3 45 = 66291,14 – 58514,56 = 7776,58 248,52 + 239,52 + . . . . . + 488,82 1622,72 9 45 = 63870,68 – 58514,56 = 5356,12 407,02 + 555,22 + 660,52 1622,72 15 45 = 60677,09 – 58514,56 = 2162,53 JKA= JKB =
JKAB =JKP – JKA - JKB = 7776,58 – 5356,12 – 2162,53 = 257,93 JKT = 21,42 + 27,52 + . . . . . + 61,12 - = 66724,39 - 58514,56 = 8209,83 JKG = JKT – JKP = 8209,83 - 7776,58 = 433,25 1633,72 45
Sidik Ragam : F tabel utk Pemupukan → F(0,05) = 2,69 dan F(0,01) = 4,02 F tabel Interv. Pemot. → F(0,05) = 3,32 dan F(0,01) = 5,39 F tabel Pemup.x Int.P. → F(0,05) = 2,27 dan F(0,01) = 3,17
Perbedaan Rerata Berat Kering Hijauan,Hasil Pengaruh Pemupukan, berdasarkan Uji Jarak Duncan 14,44 9 Se = —— =1,27 a4 a3 a2 a0 a1 a b c
Perbedaan Rerata Berat Kering HijauanHasil Pengaruh Interval Pemotongan, berdasarkan Uji Jarak Duncan Se = = 0,98 44,03 37,01 27,13 14,44 15 a b c
TUTORIALTUGAS BAB 10 No II (Dikerjakan di lembaran Kertas) TUGAS PEKERJAAN RUMAH (Dikerjakan pada Buku Ajar) - BAB 10 No I - BAB 10 No II (Soal serupa tetapi tidak sama untuk setiap mahasiswa)
Kadar Protein Bahan Makanan setelah Disimpan 7 Hari (%) (Data belum ditransformasi)