180 likes | 378 Views
Menuju LKMS Profesional. Oleh : AHMAD SUMIYANTO ISES Consulting Indonesia. Sistem Keuangan Mikro. BPR/BPRS. Pengaturan = UU Perbankan No 7/92 jo. UU No 10/1998. Perizinan = Bank Indonesia. Pengawasan = Bank Indonesia. Bank. BRI Unit. Pengaturan = UU Perbankan No 7/92 jo. UU No 10/1998.
E N D
Menuju LKMS Profesional Oleh : AHMAD SUMIYANTO ISES Consulting Indonesia
Sistem Keuangan Mikro BPR/BPRS Pengaturan = UU Perbankan No 7/92 jo. UU No 10/1998 Perizinan = Bank Indonesia Pengawasan = Bank Indonesia Bank BRI Unit Pengaturan = UU Perbankan No 7/92 jo. UU No 10/1998 Perizinan = Bank Indonesia Pengawasan = BRI Cabang, Bank Indonesia untuk BRI keseluruhan Badan Kredit Desa (BKD) Pengaturan = UU Perbankan No 10/1998 Perizinan = Bank Indonesia LKM Pengawasan = BRI atas nama Bank Indonesia BMT/ KJKS/Koperasi Simpan Pinjam (KSPS) Pengaturan = UU Koperasi No 25/1992 Perizinan = Kementrian Negara Koperasi PKM Pengawasan = Kementrian Negara Koperasi PKM Formal Lembaga Desa Kredit Pedesaan (LDKP) Non Pengaturan = Peraturan Daerah Perizinan = Gubernur setiap propinsi Bank Pengawasan = Pemda Tk. I LSM, KSM Non UEDSP Formal UPPKS, dll.
POHON MASALAH LKMS POSISI TAWAR LEMAH TANPA REGLS & PERLINDUNGAN BADAN HUKUM (KOPERASI)2an KINERJA YG TDK PERFORM KLP MASY YG DI LAYANI MRGNL Organisasi dan fungsi penga- wasan internal tidak berjalan Pendidikan anggota terabaikan Tingkat kesehatan rendah PYD bermasalah tinggi Rentabilitas rendah Kapasitas SDM rendah Konsistensi pd syariah diragukan • “unbankable” • rentan thd perubahan • kebijakan & deskn eksternal
POHON MASALAH LKMS KINERJA YG TDK PERFORM Tingkat kesehatan rendah PYD bermasalah tinggi Rentabilitas rendah Konsistensi pd syariah dirgkan MODAL kecil Pengawasan internal lemah Sisdur tidak memadai SDM Lemah
POHON TUJUAN LKMS POSISI TAWAR MENGUAT ADVOCACY regulasi & perlindgn MNJD KOPERASI YG KUAT JARINGAN LOKAL KOKOH & EFEKTIF KLP MASY tbk akses & lbh tjm Revitalisasi Organisasi dan fungsi pengawasan internal Pendidikan anggota Terlaksana-efektif Meningkatkan kualitas pelayanan, dan Membuka akses sumber daya eksternal Penjaminan pembiayaan Jaminan Sosial Organizing
POHON TUJUAN LKMS KINERJA BMT-BMT MEMBAIK Sehat & Cukup Sehat NPL < 5% Rentabilitas tinggi Konsisten pd syariah (purifikasi) Stimulasi MODAL Pendampingan Pengawasan Standarisasi Sisdur SDM Kapabel Penyelesaian NPL
Urgensinya LKMS • 4,5 Milyar orang (75% populasi dunia) hidup miskin dan ‘nyaris’ miskin • 2,4 M < $410 GNP/cap; 2,1 M < $1200 GNP/cap • 80% dari 4,5 Milyar pop belum tersentuh layanan keuangan formal • Jumlah tersebut meliputi ± 720 Juta RT • Setengahnya (360 juta RT) dinilai membutuhkan LK (unmet demand) • Pada tahun 2005 mencapai 100 juta RT Sumber : Microfin Consulting
PELUANG • TREND NASIONAL/INTERNASIONAL MENDUKUNG PENGEMBANGAN LKM; • LKMS (B/BB): Kerjasama Funding/Financing • PENDAMPING LKM, KHUSUSNYA LKMS • POTENSI JARINGAN B-BMT, P2KER, DBS & JARINGAN (INISIATIF) LOKAL BMT-BMT • INVESTOR LEMBAGA, PERORANGAN • FATWA HARAM ATAS BUNGA BANK: meneguhkan keberadaan LKMS, membuka peluang funding/financing lebih besar
Memprediksi Penawaran Sumber : Microcredit Summit Campaign Report
Kondisi LKMS • LK Syariah : konsep, jenis, jumlah, jaringan masih sedikit, regulasi • LK Mikro : krisis kepercayaan, economic of scale, bad debt, dinamika internal (prospek SDM) • L Da’wah: ‘membumikan’ ekonomi islam, kualitas ummat, penguasaan asset oleh ummat
Kualitas SDM Prinsip kehati-hatian Kelemahan sisdur Penyalahgunaan pengurus & pemilik Pengawasan belum optimal Infrastruktur belum memadai Tingkat persaingan Kondisi perekonomian belum pulih Identifikasi Masalah LKMS Internal Eksternal
PELANGGAN : ummat, donor, pemerintah KOMPLEMENTOR lembaga zakat professional, media ekonomi syariah, LK syariah, investment manager syariah PESAING : LK konvensional, LSM, ‘ulama’ sekuler LKMS PEMASOK : ummat, Pendidikan Tinggi Islam/Umum Jala LKMS
Pemberdayaan LKMS • LKMS perlu ‘menarik masuk’ dana (pemasok) dengan ‘buying coalition’ : integrasikan dalam ‘lembaga yang lebih besar’ yang bekerja semata-mata untuk kepentingan BMT => BMT Net • LKMS perlu ‘menarik masuk’ komplementor -kalau perlu dengan membuatnya sendiri- sebagai berikut : • lembaga zakat profesional • media ekonomi syariah • LK syariah : Bank, Asuransi, Reksadana, dll • project builder - penyedia skema pembiayaan • real-business franchisor • investment manager • Advokasi Regulasi LKMS
MicroFin Business Building Pengembangan BPRS INV MIKRO Strategi Penyehatan Penguatan B-BMT DBS Pemulihan P2KER Capacity Building Pemberdayaan LKMS menuju Profesional( Versi Junni - MicroFindo)
Strategi Makro LKMS • Program penyehatan : Business Building dan Capacity Building ,restrukturisasi, akuisisi • Sistem pengaturan : CAMEL • Sistem pengawasan : supervision • Dukungan infrastruktur : Jaringan LKMS • Penguatan kapasitas : pelatihan, TI, linkage