140 likes | 339 Views
MANAJEMEN KOTA I. Oleh: Al ‘ Aswad, ST, MT. MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA. 2. LISME. PEMBANGUNAN. PERKOTAAN. MANAJEMEN PEMBANGUNAN PERKOTAAN. 4 DRAMATICS OF GLOBAL TRANSFORMATION FOR URBANIZATION. RURAL TO URBAN. NORTH TO SOUTH. GLOBAL URBANIZA- TION. FORMAL TO INFORMAL.
E N D
MANAJEMEN KOTA I Oleh: Al ‘ Aswad, ST, MT
MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA 2 LISME PEMBANGUNAN PERKOTAAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN PERKOTAAN
4 DRAMATICS OF GLOBAL TRANSFORMATION FOR URBANIZATION RURAL TO URBAN NORTH TO SOUTH GLOBAL URBANIZA- TION FORMAL TO INFORMAL CITIES TO MEGACITIES
1. RURAL TO URBAN World Population lived in Urban Area :a. Year of 1800 : 3,00%b. Year of 1950 : 29,00%c. Shortly after 2000 : 50,00% Figure 1 PERCENTAGE OF POPULATION LIVING IN URBAN AREA IN DEVELOPING COUNTRIES
2. NORTH TO SOUTH a. 1950 – 2050 The Urban population in third world countries will have increase 16 times : - 200 million to 3,15 billion. - Grow 140.000/day. c. 2000 – 2005 The urban in Developing Countrie will be almost Twice that of Developed Nations Figure 2 PROJECTED URBAN POPULATION INCREASE IN DEVELOPED AND DEVELOPING COUNTRIES, 1950 - 2025
3. FORMAL TO INFORMAL a. Migrants : They live in Squatter settlement, Shantytowns, Sub divisions illegal or Tenements in deteriorated and Peripheral neighborhoods. b. Formal city is growing: 3 – 4%/year and Informal city is growing twice that rate. c. 1/3 – 2/3 urban population lived in Illegal Settlements Figure 3 URBANIZATION AND PER CAPITA GNP
4. CITIES TO MEGACITIES a. 1970 : 4 Megacities only. b. 2000 : 23 Megacities Figure 4 CITIES WITH POPULATIONS OF OVER 10 MILLION IN THE YEAR 2000
TAHUN 2000 (us.$ Trillion) Negara-negara Industri Baru sebesar 65,17 Asia Timur : 7,08 Asia Tenggara : 19,04 China, Mongolia dan negara-negara Asia Tengah : 28,82 Negara-negara di Kep. Pasific : 0,01 Total : 120,12 (2000) 147,22 (2001) 269,62 (2010) TAHUN 2020(us.$ Trillion) Negara-negara Industri Baru sebesar 212,39 Asia Timur : 34,76 Asia Tenggara : 99,45 China, Mongolia dan negara-negara Asia Tengah : 237,13 Negara-negara di Kep. Pasific : 0,02 Total : 583,74 (2000) Total : 6.400,70(2001 – 2020) PROYEKSI KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN PSP. 2000 - 2020
METHODOLOGY Forcasting-smoting Approach A simple method has been used by The World Bank. A strong relation beetwen Infrastructure and Percapita Gross Domestic Preoduct. Income Approach In general for every one percent growth in percapita income, countries need to increase infrastructure stock by one percent of GDP. At the same time, the compo sition of infrastructure stock changes significantly as income rises TOTAL ESTIMATE FOR URBAN INFRASTRUCTURE PERIOD ON 2020 US $ 6,400.70 (trillion) TOTAL ESTIMATE INFRASTRUCTUR IN URBAN AREA
DUALISME PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH • KEBUTUHAN PSP. AKAN TERUS MENINGKAT SELARAS DENGAN PERTAMBAHAN PENDUDUK PERKOTAAN. • KEMAMPUAN PEMKOT. DALAM PENYEDIAAN DANA INVESTASI PEMBANGUNAN PSP. TERBATAS. DIPERLUKAN TEROBOSAN BARU MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA
POSISI MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH DALAM PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOTA/WILAYAH IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH DIS- EQUILIBRI UM DIPERLUKAN APA YANG DIHARAPKAN APA YANG TERJADI MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH RUANG KOTA/ WILAYAH UNSUR PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING
KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN KOTA/WILAYAH VARIABEL YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI YANG DIHARAPKAN INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR) INVESTASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DATA : KOTA BATAM LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI YANG DIHARAP KAN : 9,63% ICOR : 4,70 PRODUK DOMESTIK RE GIONAL BRUTO Rp. 4,469 TRILYUN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK 12,87% KEBUTUHAN INVESTASI PEMKO BATAM 2005 (LPE x ICOR) PDRB (9,63% x 4,70)Rp. 4,469 Trilyun = Rp. 2,023 Trilyun. Misalnya Pemkot hanya memiliki dana investasi sebesar Rp. 350 Milyar dan PMA 3,690 trilyun serta PMDN sebesar Rp. 334 milyar, total sebesar Rp. 4,374 trilyun, maka : LPE meningkat menjadi 20,82%, LPE (20,82%) yang lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk (12,87%) ada DEVELOPMENT. CONTOH PERHITUNGAN SEBAGAI PENYEBAB UTAMA MEMBESARNYA KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN KOTA YANG BERLEBIHAN GROWTH AND DEVELOPMENT