70 likes | 312 Views
BADINGATUS SOLIKAH, 3351403053 PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN. Identitas Mahasiswa.
E N D
BADINGATUS SOLIKAH, 3351403053PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
Identitas Mahasiswa • - NAMA : BADINGATUS SOLIKAH - NIM : 3351403053 - PRODI : Akuntansi - JURUSAN : Akuntansi - FAKULTAS : Ekonomi - EMAIL : bety_laphea pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : - PEMBIMBING 2 : - TGL UJIAN : 0000-00-00
Judul • PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN
Abstrak • Sebelumnya, Opini Audit Going Concern, Logistic Regression. Pengeluaran opini going concern yang tidak diharapkan oleh perusahaan, berdampak pada kemunduran harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan terhadap manajemen perusahaan. Hilangnya kepercayaan publik terhadap citra perusahaan dan manajemen perusahaan tersebut akan memberi imbas yang sangat signifikan terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan kedepan. Memburuknya citra perusahaan serta hilangnya kepercayaan dari kreditur akan menyulitkan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan tambahan dana guna membiayai operasional usahanya. Begitu juga dengan pelanggan, hilangnya pelanggan akan mengakibatkan terhentinya bisnis perusahaan. Bahkan yang lebih parah lagi adalah timbulnya persepsi manajemen bahwa suatu laporan yang dimodifikasi dapat mempercepat perusahaan mengalami kebangkrutan (Jones, 1996). Apabila perusahaan tidak segera mengambil tindakan penanganan maka kebangkrutan usaha akan benar-benar terjadi. Sesuai dengan permasalahan yang hendak dikaji, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik pengaruh kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern (GCAO). Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2005 dan 2006 yaitu sebanyak 147. Sampel penelitian berjumlah 40 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Dengan periode pengamatan 2 tahun, data dikumpulkan dengan metode content analysis dan metode dokumentasi. Data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) tersebut kemudian diolah dengan menggunakan alat analisis Regresi Logistik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bukti empiris bahwa kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sementara itu variabel pertumbuhan perusahaan tidak terbukti berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan persamaan Regresi Logistik OPINI = 0.585 – 1.391 ZSCORE – 1.605 SALES + 1.961 OPINI + Î, Kondisi keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Z Score, menunjukkan koefisien negatif sebesar 1.391 dengan tingkat signifikansi 0.028 dibawah 0.05 (alpha 5%) yang berarti Ha1 dapat diterima. Dengan demikian terbukti bahwa kondisi keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap opini going concern sebesar e1.391 atau senilai dengan 0.249 (24.9%). Variabel pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan (Sales Growth ratio) menunjukkan koefisien negatif sebesar 1.605 dengan tingkat signifikansi 0.140 > 0.05. Artinya dapat disimpulkan bahwa Ha2 tidak berhasil didukung, dengan demikian terbukti bahwa rasio pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Sedangkan variabel Opini tahun sebelumnya mempunyai angka probabilitas signifikansi 0.02 dibawah tingkat signifikansi 0.05 (5%) dengan nilai koefisien positif sebesar 1.961 yang berarti Ha3 diterima. Angka ini memberikan makna bahwa log of odd perusahaan akan menerima opini going concern searah dengan opini audit yang diterima pada tahun sebelumnya. Apabila pada tahun lalu auditee menerima opini going concern, maka resiko perusahaan menerima kembali opini going concern pada tahun sekarang akan naik dengan faktor 7.106 (e1.961) atau 7 kali lebih besar dibandingkan dengan auditee yang menerima opini non going concern. Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan kepada investor agar tidak berinvestasi pada perusahaan yang menerima opini going concern. Sedangkan untuk auditee yang terkena opini going concern hendaknya segera mengambil tindakan perbaikan guna menyelamatkan perusahaan.
Kata Kunci • Z Score Altman, Rasio Pertumbuhan Penjualan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Opini Audit Going Concern, Logistic Regression.
Referensi • Arens dan Loebecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Belkaoui, Ahmed. R. 2000. Teori Akuntansi. Edisi Terjemahan. Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat Chen, K.C.W. and Church. 1992. Default on Debt obligations and Auditor Report. Auditing : A Journal of Practice & Theory. Fall. pp. 30 – 49. Erich, Helfert A. 1997. Teknik Analisis Keuangan (Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan). Edisi ke-8. Jakarta : Penerbit Erlangga. Fabozzi, J. Frank. 2002. Manajemen Investasi. Buku II. Jakarta : Salemba Empat. Fanny, Margaretta dan Saputra, S. 2005. Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. 966-978. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 1978. Ekonometrika Dasar. Edisi Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hani., Clearly,. dan Mukhlasin. 2003. Going Concern dan Opini Audit : Suatu Studi Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi VI. 1221 - 1233. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Koh, H dan Killough, L, 1990. The Use of Multiple Discriminant Analysis in the Assesment of the Going-concern Status of an Audit Client. Journal of Business, Finance and Accounting. Spring. 179-192. Manao, H. dan Nursetyo, Y. 2002. An Audit Quality Comparison Between Large and Small CPA Firms in Indonesia in the Context of "Going Concern" Opinion : Evidence Based On Auditees Financial Ratio. Simposium Nasional Akuntansi V. 36-45.. Media Akuntansi. 1999. Artikel. Going Concern dan Tanggung Jawab Auditor. Edisi 02/Agustus/Th.I Mulyadi. 2002. Auditing. Buku 2. Yogyakarta : Salemba Empat. Munawir. 1996. Auditing Modern. Edisi Pertama. Yogyakarta : Badan Balai Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM Muslich, Mohamad. 2000. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan). Jakarta : PT Bumi Aksara. Mutchler, J.F. 1984. Auditor Perceptions of the Going-Concern Opinion Decision. Auditing : A Journal of Practice & Theory 3. Spring. pp. 17 – 30. Petronela, Thio. 2004. Pertimbangan Going Concern Perusahaan Dalam Pemberian Opini Audit. Jurnal Balance. 47 - 55. Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang. Tidak Dipublikasikan. Riyanto, Bambang. 1995. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Setyarno, Eko Budi, 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern. Skripsi. Tidak dipublikasikan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Edisi ke-6. Bandung : Penerbit Tarsito.
Terima Kasih • http://unnes.ac.id