730 likes | 3k Views
HAMA PADI. Faktor Penyebab Ledakan Populasi HamaPerluasan areal pertanamanPerbaikan sistem irigasiPengembangan varietas baruPeningkatan penggunaan pupuk Penggunaan pestisida. Perluasan areal pertanaman. Meningkatkan ketersediaan inang bagi hamaPeningkatan jangkauan persebaran hama yang terisol
E N D
1. Materi KuliahPengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Hama-hama Tanaman Pangan :
Padi dan Palawija
Downloaded from:
www.arwans.com
arwan@arwans.com
2. HAMA PADI Faktor Penyebab Ledakan Populasi Hama
Perluasan areal pertanaman
Perbaikan sistem irigasi
Pengembangan varietas baru
Peningkatan penggunaan pupuk
Penggunaan pestisida
3. Perluasan areal pertanaman Meningkatkan ketersediaan inang bagi hama
Peningkatan jangkauan persebaran hama yang terisolasi
Meningkatkan keragaman jenis hama karena musnahnya habitat alami
4. Perbaikan sistem irigasi Memungkinkan periode tanam yang lebih panjang yang berakibat meningkatnya ketersediaan inang, contoh kasus : perubahan status hama penggerek batang padi Scirpophaga incertulas di areal pertanaman padi di kawasan pantai utara jawa (pantura)
Meningkatnya hama-hama akuatik karena kestabilan pasokan air, contoh kasus : keong mas Pamacea caniculata, hama putih Nymphulla depunctalis
5. Pengembangan varietas baru Varietas unggul tipe baru (VUTB)
Varietas unggul hibrida (VUH)
Varietas unggul hibrida baru (VUHB)
Varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi
Contoh : Varietas unggul tahan wereng
(VUTW)
6. Peningkatan penggunaan pupuk kimia Ketidakseimbangan penggunaan pupuk menyebabkan peningkatan hama-hama tertentu
7. Dampak peningkatan penggunaan pestisida Resistensi : sebagai akibat penggunaan secara terus menerus
Resurgensi : sebagai akibat terbunuhnya musuh alami
Munculnya hama sekunder : efek kompetisi
8. Cara Budidaya Padi Padi gogo (lahan kering)
Padi gogo rancah
Padi pasang surut
Padi sawah tadah hujan
Padi sawah beririgasi teknis
9. Pengelompokan Hama Padi Hama-hama berhabitat dalam tanah
Hama-hama fase vegetatif
Hama-hama fase generatif
10. Hama-hama berhabitat dalam tanah (Soil Pests) Semut (ants)
Rayap (termites)
Uret (white grub), Philophaga helleri, Lepidiota stigma
Anjing tanah (mole cricket), Grylotalpha sp.
Kumbang mocong (rice weevils)
11. Hama-hama Fase Vegetatif Lalat bibit (seedling maggots), Atherigona oryzae
Lalat pengorok pucuk (Rice world maggots), Hydrellia sp.
Hama putih (rice case worm), Nymphula depunctalis
Ganjur (rice gall midge), Orseolia oryzae
Penggerek batang (stem borrer), Sciprpophaga incertulas, S. innotata, Chilo supressalis, C. polychrisus, Sesamia inferens
Ulat grayak (army worm), Mythimna separata
Kepinding tanah (Rice black bugs), Scotinophora sp.
12. Hama-hama Fase Generatif Kepik padi (Rice bug), Leptocoriza sp.
Wereng batang (plant hoppers), Nilaparvata lugens, dll
Wereng daun (leaf hoppers), Nepotettix sp.
Hama putih palsu (rice leaf folder), Cnaphalocrosis medinalis
13. Pengelolaan Hama Padi Umur tanaman (sejak pratanam sampai panen)
Identifikasi jenis hama
Klarifikasi bagian tanaman yang diserang
Biologi hama
Ekologi hama
14. Fase Pertumbuhan Tanaman Padi
15. Target serangan hama pada padi
16. Biologi Hama Padi
17. Stadium Hama pada Padi
18. Ekologi Hama Padi
19. Komponen Pengendalian Pengendalian secara bercocok tanam
Pengendalian dengan memanfaatkan tanaman tahan
Pengendaian secara fisik
Pengendalian secara mekanis
Pengendalian secara hayati
Pengendalian kimiawi
Penerapan peraturan perundang-undangan
20. Komponen pengendalian secara bercocok tanam Pemilihan lokasi tanam : dataran rendah, dataran tinggi, lahan sawah, daerah pasang surut, jenis irigasi (sederhana, teknis, tadah hujan), jenis tanah, topografi wilayah
Penentuan waktu tanam : musim hujan (MH-1, MH-2), musim kemarau (MK-1, MK-2), gadu (peralihan MK-MH pada lahan irigasi teknis)
Penentuan pola tanam : padi-padi-padi (IP300), padi-padi-bero, padi-padi-palawija, padi-palawija-padi, padi-palawija-bero
Pengaturan jarak tanam : acak, legowo, 20 x 20 cm, 20 x 22 cm, 20 x 25 cm. Pertimbangan ??
Sistem tanam : tumpangsari, monokultur, tumpang gilir, surjan
Pemilihan jenis tanaman : tanaman pokok, tanaman perangkap, tanaman penolak hama
Pemupukan berimbang : TSP, KCl dan Urea
21. Pengendalian dengan memanfaatkan tanaman tahan Ketahanan genetik : pemanfaatan varietas unggul tahan hama (misalnya VUTW)
Ketahanan ekologik : penanaman disesuaikan dengan waktu ketidakmunculan hama, ketidaksesuaian habitat
22. Pengendalian secara fisik dan mekanis Pengumpulan dan pemusnahan : kelompok telur, larva dan pupa hama, kasus penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas
Penggunaan lampu perangkap : ngengat penggerek batang padi, hama uret Lepidiota stigma, Phillophaga helleri
Penggunaan trap barier system : untuk tikus
Gropyokan : untuk pengendalian tikus, hama uret Lepidiota stigma, Phillophaga helleri
Pengaturan air irigasi : penggerek batang padi putih, hama putih Nymphula depunctalis, nematoda puru akar Meloidogyne graminicola
23. Pengendalian secara hayati Pemanfaatan parasitoid, pemangsa dan patogen hama :
Parasitoid Trichogramma sp.untuk penggerek batang padi
Pemanfaatan jamur Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana
Pemanfaatan ular dan burung hantu Tyto alba pemangsa tikus
24. Pengendalian kimiawi Penggunaan bahan kimia pestisida dalam pengendalian hama
Cara kerja pestisida
Racun kontak, lambung, pernafasan
Macam pestisida
Pestisida kimia sintetik
Pestisida botanik
IGR (Insect Growth Regulators) : brufofesin
25. Penerapan peraturan perundang-undangan Pengaturan pelepasan dan pemantauan varietas padi jenis baru
26. STUDI KASUS Ledakan populasi hama penggerek batang padi putih di Pantura
Ledakan populasi penggerek batang padi kuning pada MH2 di Yogyakarta
Hama tikus di wilayah Kabupaten Sleman
Ledakan populasi hama wereng batang di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tiap bulan Maret
Fenomena hama keong mas di Banyumas
Fenomena hama uret padi gogo setiap bulan Januari di Gunung Kidul
27. Apa yang menjadi faktor penyebab ledakan populasi hama padi? Kondisi tanah?
Kondisi iklim?
Pola tanam?
Waktu tanam?
Varietas tanaman?
Sistem tanam?
Peran musuh alami?
Irigasi?
28. Pengamatan Hama Padi Pengamatan populasi mutlak : hama ?
Pengamatan populasi relatif : hama ?
Pengamatan indeks populasi : hama ?
29. Parameter pengamatan hama padi Waktu pengamatan (tanggal, bulan, tahun): pagi, siang, sore, malam?
Varietas tanaman : lokal, VUB, VUH, VUHB, VU spesifik lokasi?
Umur tanaman
Kondisi cuaca : cerah, hujan, panas, lembab?
Kondisi air tanah : tergenang, becek, kapasitas lapang, kering?
Jenis tanah : berpasir, lempung?
Kondisi pertanaman : tingkat kerusakan (%), kesuburan?
Jumlah batang per rumpun
Populasi hama per rumpun : jumlah tiap stadia hama
Keberadaan musuh alami : predator, parasitoid, patogen
30. Tindakan pengendalian Secara bercocok tanam
Pemupukan?
Secara fisik dan mekanis
Pengelolaan air
Penggunaan trap
Pengendalian mekanis
Secara hayati
Pemberdayaan musuh alami
Secara kimiawi
Penggunaan pestisida
31. Daftar Pustaka Buku
Anonim, 1987. Permasalahan Lapangan Padi di Daerah Tropis. IRRI
Anonim. 1994. Pedoman Eekomnendasi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pangan.
De Data, 1981. Principles of Rice Production.
Gallagher. 1993. Pengendalian Hama Terpadu pada Padi. BAPPENAS
Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia.
Pathak, 1977. Insect Pests on Rice. IRRI
Reissig, W.H. Ilustrated Guide to Integrated Pest Management in Rice. IRRI
Majalah Terbitan IRRI, jurnal
32. HAMA KEDELAI
33. PENGGOLONGAN HAMA KEDELAI Berdasarkan fase tanaman yang diserang
Berdasarkan bagian tanaman yang diserang
Berdasarkan arti penting hama
Berdasarkan waktu kemunculannya
34. Berdasarkan Fase Tanaman yang Diserang Hama perusak bibit/perusak batang
Hama fase generatif/perusak daun
Hama fase generatif/perusak polong
Hama lepas panen/gudang
35. Hama Tanaman Muda (Bibit) Lalat bibit Agromyza phaseoli
Lalat penggerek batang Melanagromyza sojae
Lalat penggerek pucuk Melanagromyza dolichostigma
36. Hama Kedelai Fase Vegetatif Aphid Aphis glysine
Wereng daun Empoasca sp.
Kutu kebul Bemissia tabaci
Ulat tanah Agrotis epsilon
Ulat penggulung daun Lamprosema indicata
Ulat grayak Spodoptera litura
Ulat jengkal Plusia chalcites
Kumbang kedelai Phaedonia inclusa
Kumbang helem Epilachna sparsa
37. Hama Fase Generatif Kepik penghisap polong Ryptortus linearis
Kepik hijau Nezara viridula
Ulat penggerek polong Etiella zinckenella
Ulat buah Helicoverpa armigera
38. Hama Gudang pada Kedelai Hama bubuk Callobruchus sp.
39. Lalat Bibit
40. Lalat Bibit Agromyza phaseoli
41. Lalat Penggerek BatangMelanagromyza sp.
42. Hama penghisap cairan daun Aphis sp.
43. Kutu kebul Bemisia tabaci
44. Bemisia tabaci
45. Ulat Penggulung Daun Lamprosema indicata
46. Ulat Grayak Spodoptera litura
47. Ulat Jengkal Plusia chalcites
48. Kumbang perusak daun kedelaiPhaedonia inclusa
49. Kumbang helm Epilachna sparsa
50. Larva kumbang Epilachna sp.
51. Kepik penghisap polong Riptortus linearis
52. Ulat buah Helicoverpa armigera
53. Hama penggerek polong Etiella zinckenella
54. Hama bubuk kedelai di gudangCallosobruchus sp.
55. Kumbang bubuk Callosobruchus sp.
56. Pengendalian Hama Kedelai Masa pratanam
Masa pertumbuhan vegetatif tanaman
Masa pertumbuhan generatif tanaman atau pengisian polong
Masa pasca panen atau dalam penyimpanan
57. Masa Pratanam Perencanaan pergiliran tanam, misalnya padi-kedelai-kacang tanah (irigasi non-teknis); padi-kedelai-padi (irigasi teknis)
Pemilihan benih unggul bebas hama maupun penyakit
Persiapan lahan tanam, diupayakan untuk memanfaatkan jerami sebagai mulsa dan tidak membakarnya
Penentuan waktu tanam yang tepat (akhir musim kemarau), misalnya bulan April-Mei
Keserentakan tanam, dengan selang waktu tidak lebih dari satu minggu
Pemilihan cara tanam yang tepat, misalnya :
(1) monokultur
(2) tumpangsari
(3) tumpang gilir
58. Penyiapan lahan tanam
59. Penentuan Jarak Tanam
60. Penentuan jarak tanam yang baik
61. Penentuan jarak tanam
62. Penentuan cara tanam
63. Penentuan cara tanam
64. Persiapan penanaman Perlakuan benih dengan insektisida untuk melindungi dari serangan lalat bibit, khususnya untuk daerah endemis
Penanaman segera setelah jerami dibabat dan memanfaatkannya sebagai mulsa untuk mengindarkan dari serangan lalat bibit
Penanaman secara serentak
65. Pengelolaan Hama Pada Fase Vegetatif Tanaman Pemantauan pertumbuhan tanaman dan populasi hama secara rutin (paling lama seminggu sekali)
Pengendalian secara fisik dan mekanik diutamakan untuk mencegah perkembangan populasi hama lebih lanjut
Pengendalian hama dengan insektisida selektif jika populasinya telah melebihi ambang ekonomi
66. Pemantauan Pertumbuhan Tanaman dan Populasi Hama
67. Tindakan Pengendalian
68. TERIMA KASIH