150 likes | 332 Views
Kelompok 3. Felia Karlinda F1B009009 Adri Oktaviana V. F1B009049 Odi Iriawan F1B009034 Fajar Indra R. F1B008020 Heri Cristian F1B008041 Naylu Alhana F1B008062 Eva Riana Puspa R. F1B009071 Sofian Adi Gunawan F1B008096 Duna Fadil F1B008079
E N D
Kelompok 3 • FeliaKarlinda F1B009009 • AdriOktavianaV. F1B009049 • OdiIriawan F1B009034 • FajarIndra R. F1B008020 • HeriCristian F1B008041 • NayluAlhana F1B008062 • Eva Riana Puspa R. F1B009071 • SofianAdiGunawan F1B008096 • DunaFadil F1B008079 • Keisha RizkiC. F1B007084 • GitaBaranaF1B007023
Chapter 5. Reformer’s Achievment-What Did They Gain? • 5.1 Hasilsulitdalammenentukan • Tantanganreformasiterletakpadadampakakhirdarireformasitersebut, sepertipelayanan yang lebihbaik, perbaikanakuntabilitas, danjumlahpengeluaran.
Faktanya, banyakdari program reformasi yang telahdilakukanhanyamembawadampakatauhasil yang relatifkecildaripada yang diharapkan. Hal inidisebabkanolehevaluasi yang masihterbatasbaiksecara internal maupuneksternal. Terdapatbeberapakontroversidalampelaksanaanreformasi, sepertipenggunaanteknologiinformasi (TI).
5.2 PenurunanPengeluaranPublik • Dalamsebuahpeninjauantentangdampakdari program reformasi OECD menunjukkanbeberapatanda-tandapenurunanpengeluaranpemerintah, namunjustrusebaliknyautangpublikkotorsebagaipersentasedari PDB sebenarnyatelahmeningkat.
Namun, tidaksemuadampakdarireformasisepertiitu, contohnyadinegaraKanadadanSelandiaBaru. Di selandiabarudampakfiskaldarireformasitelahberjalandenganbaik. Karenadisanasetelahreformasipemerintahmampumencapaikekayaanbersih yang positifhanyadalamwaktukurangdariempattahun, padahalsebelumnyapemerintahmerekamengalamikrisisfiskal yang parah.
5.3 PerbaikanEfisiensi • Reformasitelahmenghasilkanperbaikandalamefisiensiintisektorpublik, paling tidakkarena modal yang digunakanlebihefisien.
5.4 KeuntunganLainnya • KeuntunganReformasi yang signifikantelahdibuatdalamperbaikanakuntabilitaspadatingkatpemerintahdanbadan-badanpemerintah. spesifikasiorganisasikinerjadanpelaporanlebihbaikdenganmemberikandasar yang kuatuntukmenilaikinerjasektorlembagapublik. Transparansitelahditingkatkanmelaluiketersediaan data kinerja yang lebihluas.
5.5 Konsekuensiyang TidakDiinginkan • Reformasiterkadangjugadapatmenimbulkanbanyakmasalah, dimanadalammenjalankantugasnyaparapejabatseringkalimenyalahgunakankewenanannyasehinggamerugikanbagisektorpublikitusendiri.
Pembahasan • Indonesia telahmelaksanakanreformasisejakruntuhnyarezimordebaruatautepatnyatahun 1998. Namunpadakenyataannya, setelah 13 tahunmelakukanreformasi, tidakbanyak yang berubahdaribirokrasi Indonesia.
Desentralisasisebagailangkahreformasi yang memungkinkandaerahmengurus “rumahtangganya” sendirimerupakansebuahterobosan yang dapatmengembangkansuatudaerahdenganmengetahuipotensi yang adadidaerahtersebut. Akantetapi, kurangnyakesiapandaerahuntukmenerimawewenang yang besardaripemerintahpusatdalammengeloladaerahnyasendiri, mengakibatkandesentralisasitidakbisaberjalandenganmaksimal. Bahkantidakjarang, denganadanyadesentralisasijustrumelahirkan raja-raja kecildidaerah
Penerapanteknologiinformasi (komputer) dianggapsebagaisebuahterobosandalamreformasi. Celakanya, halinitidakdibarengidenganpersiapan yang matang, sehinggafasilitas yang disediakantidakbisadimanfaatkandanbisadibilangmenjadimubazir. Akibatnyaprogram tersebutmenjadikansebuahpemborosananggarandaerah.
Penguranganpengeluaranagregatatauefisiensianggaran yang dilakukanpemerintahdapatdikatakankurangtepat. Karenadampakdaripengurangananggaranpadadasarnyaakanberimbaspadapelayanan yang diterimaolehmasyarakat. Logikanya, denganpangurangananggaranberartianggaran yang digunakanuntuksektorpublikjugaakanberkurangsepertibidangpendidikan, jaminankesehatanbagimasyarakat, danperbaikanfasilitasumumlainnya.
Seharusnya yang dikurangibukanlahanggaran yang diperuntukkanbagimasyarakattetapianggaranbelanjapegawai yang terusmembengkaklah yang perludisusutkan. Olehkarenaitu, dibutuhkansebuahreformasi.
Reformasi yang terjadidi Negara lain menyebabkanakuntabilitasdantransparasimeningkatseiringmembaiknyakinerjapemerintah. Hal tersebutdikarenakankinerjapemerintahdapatdipantauolehmasyarakat. Sehinggakepercayaanmasyarakatmeningkat. Akantetapi, kontrol yang tinggidarimasyarakatterhadappemerintahmenyebabkanpemerintahkuranginovatif, karenapemerintahtakutmengambilsuatukeputusanbaru yang dianggapmasyarakatsebagaisesuatuhal yang menyimpang.
Tetapi, kasus yang terjadidi Indonesia justruberbandingterbalik. Meskipunsudahmelaksanakanreformasi yang cukup lama, namuntetapsajakinerjapemerintahkitarendahdantidaktransparan. Keleluasaan yang dimilikipemerintahakibatrendahnyakontrolmasyarakattidaksertamertamembuatpemerintahkitamenjadiinovatifjustrusemakinkorup.