410 likes | 781 Views
HASIL KEGIATAN PEMBERANTASAN KUSTA DI KABUPATEN MALANG. INDIKATOR PROGRAM. Indikator Utama CDR / NCDR ( penemuan penderita baru ) RFT Rate/Cure rate ( Angka kesembuhan ) Prevalensi rate Child rate ( Penderita anak 0 – 14 th ) Deformitas rate ( Penderita cacat 2) MB Rate
E N D
INDIKATOR PROGRAM • IndikatorUtama • CDR / NCDR (penemuanpenderitabaru) • RFT Rate/Cure rate (Angkakesembuhan) • Prevalensi rate • Child rate (Penderitaanak 0 – 14 th) • Deformitas rate (Penderitacacat 2) • MB Rate • Proporsiperempuan • Indikatortambahan • Proporsipenderitabaruygdidiagnosebenar • ProporsipenderitaygDefoulter • Proporsikecacatanpadasaat RFT • Proporsipenderitakambuh.
Target & Strategi Baru WHO Visi : “ A World Without Leprosy”
Link : http://www.searo.who.int/en /section980_14897.htm Enhanced Global Strategy for FurtherReducingthe Disease Burden due toLeprosy (Plan Period: 2011-2015) “the global target of reducing the rate of new cases withgrade-2 disabilities per 100 000population by at least 35% by the end of 2015,compared to the baseline at the begining of 2011.” • Penemuan kasus kusta sedini mungkin sebelum terjadi kerusakan syaraf • Pemeriksaan kontak serumah pada setiap penemuan kasus baru • Malang : kasus baru dengan cacat Tk II • 2010 :15 % • 2011 : 27 % • 2012 : 18 % ( sampai tribulan III 2012 )
17 INDIKATOR LOGFRAME LEVEL PROVINSI • Mengurangi Jumlah kabupaten yang high endemic (25 %) • Meningkatkan penemuan melalui aktif case finding (48 % menjadi 60 % pada th ke 3). • Rujukan penanganan pasien dengan komplikasi. • Meningkatkan Jumlah RSUD yang melaksanakan tata laksana kusta ( 5 s/d 10). • Meningkatkan jumlah Ormas yang berpartisipasi aktif dalam sosialisasi kusta ( 4 ormas pd 2015 ). • Proporsi tambah cacat post RFT minimum tetap dalam 5 tahun Kab. Pasuruan ( SAS ). • Jumlah paguyuban yang telah menerapkan konsep KPD ( 8 KPD)
17 INDIKATOR LOGFRAME LEVEL PROVINSI dan KABUPATEN/KOTA • RR tepat waktu sesuai kesepakatan • Jumlah kab/kota yang mengalokasikan dana untuk kusta dari 30 Kab/kota menjadi 38kab/kota (100 %). • Jumlah kab/kota yang mengalokasikan dana minimal 25 juta/th untuk HE pada tahun 2014 • Prosentase kesembuhan (RFT) lebih dari 90% untuk PB dan MB.
17 INDIKATOR LOGFRAME LEVEL KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS • Angka cacat tingkat 2 pasien baru menurun 25% dalam 5 th. • Prosentase keterlambatan penemuan kasus baru > 1 tahun, menurun dari 72,5% menjadi 50% pada tahun 2015. • Proporsi tambah cacat saat RFT menurun25% dari angka 2010 untuk 5 tahun. • 50% petugas kusta PKM di 6 Kab/Kota daerah HE melaksanakan POD secara teratur.
17 INDIKATOR LOGFRAME LEVEL KABUPATEN/KOTA DAN PUSKESMAS • 95% Jumlah kasus yang didiagnosa secara benar oleh petugas kusta yang telah dilatih • 50%kader desa siaga terlatih dapat merujuk suspect. • 75% bidan desa terlatih didaerah HE yang dapat merujuk suspek
Penemuan penderita baru kusta di Kabupaten Malang tahun 2007 – 2012 (sept)
Penemuan penderita baru kusta per puskesmas tahun 2009 – 2012 (sept)
Penemuan penderita baru kusta per puskesmas tahun 2009 – 2012 (sept)
Selama 3 tahunterakhirinisebanyak 5 puskesmasberturut-turutmenemukanpenderitabarukustayaitupuskesmas : 1. Poncokusumo, 2. Pujon, 3. Ngantang, 4. Pamotan, 5. Tirtoyudo,
PR = per 10.000 pddk CDR = per 10.000 pddk
PETA CASE DETECTION RATE ( CDR ) KUSTATAHUN 2008 dan 2009 0 / 100.000 PENDUDUK 0 - 5 / 100.000 PENDUDUK > 5 / 100.000 PENDUDUK TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2009
PETA CASE DETECTION RATE ( CDR ) KUSTATAHUN 2010 dan 2011 0 / 100.000 PENDUDUK 0 - 5 / 100.000 PENDUDUK > 5 / 100.000 PENDUDUK TAHUN 2010 TAHUN 2010 TAHUN 2011
Potensi Penularan Masih Tinggi …………….. ! Proporsi tipe MB TERGET : PROPORSI TIPE MB < 50%
PETA PROPORSI KUSTA CACAT TINGKAT IITAHUN 2008 dan 2009 TAHUN 2007 TAHUN 2008 TIDAK ADA CACAT TK II > 5 % TAHUN 2009
PETA PROPORSI KUSTA CACAT TINGKAT IITAHUN 2010 dan 2011 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TIDAK ADA CACAT TK II > 5 % TAHUN 2011
Proporsi cacat tingkat II penderita kusta baru Penemuan Terlambat ……Mengapa ………? TARGET PROPORSI CACAT TK II = < 5%
Kasus Anak di puskesmas ………….. KASUS ANAK TAHUN 2011 : DITEMUKAN DI WILKER PKM ARDIMULYO SEBANYAK 2 KASUS KASUS ANAK TAHUN 2012 (sdsept) : DITEMUKAN DI WILKER PKM KROMENGAN SEBANYAK 1 KASUS
PETA PROPORSI KUSTA PADA ANAKTAHUN 2008 dan 2009 TAHUN 2007 TAHUN 2008 TIDAK ADA KASUS ANAK > 5 % TAHUN 2009
PETA PROPORSI KUSTA PADA ANAKTAHUN 2010 dan 2011 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TIDAK ADA KASUS ANAK > 5 % TAHUN 2011
Penularan di antara keluarga masih tinggi …… TARGET PROPORSI ANAK = < 5%
Ibu dengan kusta … Potensi penularan pada anak dan keluarga …..
PERMASALAHAN PROPORSI PENDERITA ANAK DI ANTARA PEND BARU RATA-RATA MASIH TINGGI, NAMUN TH 2011 DAN 2012 SUDAH MENURUN (TARGET < 5%) PROPORSI PEND CACAT II DIANTARA PEND BARU SELALU DIATAS TARGET (TARGET < 5%) PROPORSI MB DIANTARA PEND BARU SELALU DIATAS TARGET (TARGET < 50%) BERARTI SUMBER PENULARAN DI MASYARAKAT MASIH TINGGI KETERLAMBATAN PENEMUAN SEHARUSNYA PENEMUAN KASUS KUSTA HARUS DAPAT LEBIH BANYAK DARI SAAT INI
SASARAN PROGRAM PENGENDALIAN KUSTA • Menurunnyaproporsicacattk II diantarapendbaru • Menurunnyaproporsianakusia < 14 tahundiantarapenderitabaru • Menurunnyaproporsitipe MB diantarapendbaru • Meningkatnyaangkapenemuankasusbarukusta
STRATEGI PROGRAM PENGENDALIAN KUSTA PENEMUAN KASUS • Meningkatkanangkapenemuankasuskusta melaluipeningkatankemampuandanketrampilanpetugassertapromosikesehatan • Penemuansecaradini dg melibatkanseluruhpetugasbaikdipuskesmasmaupundidesa • Survey kontakserumah • Pemeriksaananaksekolah • Pemeriksaankontakintensif • Penanganankasusreaksikusta
PROGRAM PENGENDALIAN KUSTA STRATEGI • Qualitas SDM • Pelatihan -- > Dinkes Prov Jatim • OJT Wasor • Diseminasi Kusta pada Petugas Puskemas & Kader Puskesmas • Monitoring Program • Supervisi : Skill petugas , Cakupan Hasil , Jejaring • Konfirmasi Kasus • Peningkatan Jejaring internal external ( Linprog,Linsek dan masyarakat) • Promosi • Pemberdayaanpenyandangkusta PembentukanKelompokPerawatanDiri (KPD)
KEBIJAKAN • KEGIATAN PEMBERANTASAN KUSTA DIINTEGRASIKAN KEDALAM PELAYANAN KESEHATAN UMUM • PENGOBATAN KUSTA DIBERIKAN SECARA CUMA-CUMA • REGIMEN PENGOBATAN MDT MENGIKUTI REKOMENDASI WHO • PENDERITA KUSTA TIDAK DIISOLASI • PENINGKATAN LAYANAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA KECACATAN KASUS BARU • LAYANAN TERINTEGRASI MULAI DARI LAYANAN KESEHATAN DASAR SAMPAI LAYANAN RUJUKAN SPESIALIS