220 likes | 616 Views
Non-Degradable Pollutant. Heavy Metal /logam berat: Hg, Cd, Pb, Cr Radioactive Substance Persistent organic pollutants (POPs): 12 POPs, aldrin, chlordane, DDT, dieldrin, dioxins, endrin, furans, hexachlorobenzene, heptachlor, mirex, PCBs, toxaphene The Most Dangerous Effect!!!!. LOGAM BERAT.
E N D
Non-Degradable Pollutant • Heavy Metal /logam berat: Hg, Cd, Pb, Cr • Radioactive Substance • Persistent organic pollutants (POPs): 12 POPs, aldrin, chlordane, DDT, dieldrin, dioxins, endrin, furans, hexachlorobenzene, heptachlor, mirex, PCBs, toxaphene The Most Dangerous Effect!!!!
LOGAM BERAT • LOGAM adalah unsur yang bersifat sbg konduktor listrik dan isolator panas yang baik, umumnya dalam reaksi kimia sebagai ion positif atau kation, non-biodegradeble • Berdasarkan konstanta kesetimbangan pada pembentukan ion logam atau KOMPLEKS LOGAM dalam larutan, logam terdiri dari: • 1. Kelas A (oxygen seeking): mudah bereaksi dengan oksigen, misalnya Ca, Mg, Mn, Na, Sr, K.
LOGAM BERAT • 2. Kelas B (Sulphur/Nitrogen Seeking): mudah bereaksi dengan unsur S atau N, misalnya Cd, Cu, Hg, Ag • 3. Kelas antara/Transisi: Zn, Pb, Fe, Cr, Co, Ni, As, V • LOGAM: • 1. Major Mineral Element: Ca, P, Na, Mg, K, Cl, S • 2. Trace Element: Fe, I, Cu, Mn, Zn, Co, Mo, Se, Cr, Ni, V, Silicon, As.
LOGAM BERAT • 3. Non Essential: Hg, Cd LOGAM BERAT: • 1. Memiliki specific grafity yang besar (>5 g/cm3) • 2. Mempunyai respon biokimia specific pada organisme • EEC (Economic European Community), berdasarkan toksisitasnya LB, dibagi menjadi: • 1. BLACK (sangat beracun/diakumulasi): Hg, Cd • 2. GREY (kurang beracun): Zn, Cu, Ni, Cr, Pb, Se, As (20 unsur)
TINGKAT TOKSISITAS LOGAM • 1. Konsentrasi dan Lamanya Pemaparan • 2. Bentuk Kimia: • * Senyawa anorganik merkuri: toksikan ginjal • * Metil dan Etil Merkuri: lebih toksik bagi susunan syaraf • * Kompleks Protein Logam: merupakan suatu mekanisme protektif, berbagai kompleks protein logam dibentuk dalam tubuh: • Fe + protein: ferifin larut dalam air • Kompleks Cd < toksik Cd
TINGKAT TOKSISITAS LOGAM • 4. Tingkatan usia, jenis/species organisme: hewan lebih peka daripada manusia • 5. Faktor diet: defisiensi protein, Vit. C dan D, meningkatkan toksisitas Pb dan Cd. • LOGAM PENTING DALAM TOKSIKOLOGI • Hg: • Sumber: penambangan, peleburan, pembakaran bahan fosil, produksi baja, semen dan fosfat
LB PENTING DALAM TOKSIKOLOGI • INDUSTRI PEMAKAI: pabrik alkali khlor, industri bubur kayu, perlengkapan listrik, penambangan emas • TOKSISITAS: • 1. Nelayan, makan ikan, kasus Minamata, Hg (dan Cd) • 2. Petani, padi disemprot fungisida merkuri, susunan syaraf pusat • 3. Otak janin manusis: rentan terhadap metil merkuri, mengganggu pembelahan sel dan migrasi sel. Keduanya penting dalam perkembangan otak.
BAHAN KULIAH • TANGGAL : 5 OKTOBER 2011
CIRI UMUM • LOGAM MEMPERLIHATKAN RENTANG TOKSISITAS YANG LEBAR • Hg DAN Pb BERSIFAT SANGAT TOKSIK, TITANIUM HAMPIR TIDAK BERACUN • MEMPUNYAI SIFAT TOKSIK TERTENTU • PADA SEBAGIAN LOGAM MEMPUNYAI SIFAT TOKSISITAS YANG SAMA PADA SUATU TINGKAT TERTENTU
CIRI UMUM TOKSISITAS LOGAM DI PERAIRAN • 1. ION LOGAM DAN SENYAWANYA MEMPERLIHATKAN TOKSISITAS YANG LUAS TERHADAP ORGANISME LAUT DAN AIR TAWAR. PADA UMUMNYA MOLUSKA, CRUSTACEA, OLIGOCHAETA, JAMUR MERUPAKAN ORGANISME YANG PEKA TERHADAP ZN • 2. DAPAT MENGAKIBATKAN TERJADINYA PERUBAHAN STRUKTUR KOMUNITAS YANG NYATA, YAITU PENGURANGAN JUMLAH SPECIES, DAN HILANGNYA SPECIES YANG PEKA, KHUSUSNYA PADA SUNGAI (RELATIF SERING TERJADI) • 3. TERJADI PULA PENGURANGAN JUMLAH INDIVIDU, MENEKAN PERTUMBUHAN DAN JUMLAH ANAKAN, UKURAN.
MEKANISME TOKSISITAS LOGAM • 1. MENGHAMBAT KERJA ENZIM. BANYAK LOGAM BERACUN YANG MEMPUNYAI AFINITAS YANG TINGGI DAN BEREAKSI LANGSUNG MENGUBAH SISTEM ENZIM DAN FUNGSINYA. MISALNYA PENGARUH HG DAN PB TERHADAP NA+, K+ ATPASE. • 2. PENGARUH TIDAK LANGSUNG. BANYAK LOGAM BERIKATAN DENGAN VITAMIN DAN SUBSTRATE, DENGAN CARA MENGUBAH KETERSEDIAAN SEL PENTING UNTUK FUNGSI BIOLOGI • 3. SUBSTANSI LOGAM ESENSIAL. LOGAM BERACUN YANG MEMPUNYAI SIFAT KIMIA YANG AGAK SAMA MENGGANTIKAN FUNGSI LOGAM ESENSIAL DALAM PROSES BIOLOGI • 4. KETIDAKSEIMBANGAN LOGAM. BANYAK LOGAM YANG MASUK MELALUI MAKANAN, LINGKUNGAN, AKAN BERPERANAN DALAM MENGURANGI ATAU MENGGANTI
TOKSISITAS & NILAI ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI) PESTISIDA ORGANOKLORIN
TOKSISITAS & NILAI ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI) PESTISIDA ORGANOFOSFAT
TOKSISITAS & NILAI ACCEPTABLE DAILY INTAKE (ADI) PESTISIDA CARBAMAT
Lampiran 2. Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari (Sumber: KEPMENLH Nomor: 51 Tahun 2004)
Baku Mutu Air Laut Untuk Perairan Pelabuhan (Sumber: KEPMENLH Nomor: 51 Tahun 2004)
Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut (Sumber: KEPMEN LH Nomor: 51 Tahun 2004)