230 likes | 386 Views
DOSEN PENGASUH : DRS. H. BUHARI MATTA, M.Si ABDUL SABARUDDIN, S.SOS., M.Si. DESKRIPSI SINGKAT.
E N D
DOSEN PENGASUH : DRS. H. BUHARI MATTA, M.Si ABDUL SABARUDDIN, S.SOS., M.Si
DESKRIPSI SINGKAT Adanyagerakanmengedepankankepentingankonsumen, orientasi pelayanan yang lebihcepat, tidakberbelit-belit yang dilakukanpemerintahtentunyamerubahtatacarabirokrasidalammemenuhituntutanlayananmasyarakat. Dalamkonteksinimakapelayananpublikmenempatkanpenggunajasapublikmenjadisentralorientasi
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mengikutimatakuliahini, mahasiswadapatmemahamikonsep pelayanan padaumumnyadan pelayanan publikpadakhususnyadanmampusistemdanprosedur pelayanan publikolehpemerintahandidaerahsertaperilakukepemimpinandalampenyelenggaraan pelayanan publik.
BAB I PENGERTIAN PELAYANAN DAN KUALITAS PELAYANAN A. Konsep Pelayanan Publik DalamKamusBesar BI pelayanan : suatuusahauntukmembantumenyiapkan(mengurus) apa yang diperlukanorang lain. KotlerdalamSamparaLukman, pelayanan : setiapkegiatan yang menguntungkandalamsuatukumpulanataukesatuandanmenawarkankepuasanmeskipunhasilnyatidakterikatpadasuatuproduksecarafisik.
(DaviddowdanUttal, 1989). Pelayanan merupakanaktivitas/manfaat yang ditawarkanolehorganisasiatauperorangankepadakonsumen (customer) yang bersifattidakberwujuddantidakdapatdimiliki.
Istilahpublik, yang berasaldaribahasaInggris (public), yang memilikivariasiartidalambahasa Indonesia, yaituumum, masyarakat, dannegara. Public dalampengertianumumataumasyarakatdapatkitatemukandalamistilah public offering (penawaranumum), public ownership (milikumum), dan public utility (perusahaanumum), publicrelations (hubunganmasyarakat),public service (pelayanan masyarakat), public interest (kepentinganumum) dll. .
Pelayanan Publik : (Sinambela) “Kegiatan yang dilakukanpemerintahterhdpsejumlahmanusiaygmemilikisetiapkegiatan yang menguntungkandalamsuatukumpulanataukesatuandanmenawarkankepuasanmeskipunhasilnyatidakterikatpadasuatuproduksecarafisik.” Pelayanan Publik (Kurniawan) “Pemberian pelayanan (melayani) keperluanorang lain ataumasy. Ygmempunyaikepentingan pd orgnsitusesuaidgnaturanpokokdantatacaraygtelahditetapkan”.
Kepmen PAN No. 63/2004 : Pelayanan Publik : pemberian pelayanan prima kepadamasyygmerupakanperwujudansuatukewajibanaparaturpemerintahsebagaiabdimasyarakat.
Dalam UU nomor 2005/2009 Pelayanan Publik : kegiatanataurangkaiankegiatandalamrangkapemenuhankebutuhan pelayanan sesuaidenganperaturanperundang-undanganbagisetiapwarganegaradanpendudukatasbarang, jasadanatau pelayanan administratif yang disediakanolehpenyelenggaraan pelayanan publik.
Keputusan MENPAN No. 63/2004 mengelompokkan 3 jenis pelayanan dariinstansipemerintahserta BUMN/BUMD : 1. Pelayanan administratif : pencatatan, penelitian, dokumentasi, dokumendll. 2. Pelayanan barang : pelayanan berupapenyediaanbahanwujudfisiktermasukdistribusidanpenyampaiannyakepadakonsumenlangsung. 3. Pelayanan jasa : pelayanan berupa saran danprasaranasertapenunjangnya. Jenis pelayanan : manfaatsecaralangsungdanhabisterpakaidlmjangkawaktutertentu.
Dari berbagaijenispengelolaan pelayanan publikygdisediakanpemerintah, timbulbeberapapersoalandalamhalpenyediaan pelayanan publik. Persoalan-persoalantersebutdiidentifikasi Wright (dalam LAN, 2003: 16) sb : 1. Kelemahanygberasaldarisulitnyamenentukanataumengukur output maupun kualitasdari pelayanan ygdiberikanolehpemerintah. 2. Pelayanan yang diberikanpemerintahmemilikiketidakpastiantinggidalamhal teknologiproduksisehinggahubunganantara output dan input tidakdpt ditentukandgnjelas.
3. Pelayanan pemerintahtidakmengenal “bottom line” artinyaseburukapapun kinerjanya, pelayanan pemerintahtidakmengenalistilahbangkrut. 4. Berbedadenganmekanismepasar yang memilikikelemahandalammemecahkan masalaheksternalities, organisasi pelayanan pemerintahmenghadapimasalahberupa internalities. Artinya, organisasipemerintahsangatsulitmencegahpengaruhnilai-nilaidankepentinganparabirokratdarikepentinganumummasyarakat yang seharusnyadilayaninya.
Di sisi lain, sektorswastaberperandalamhalpenyediaanbarangdanjasa yang bersifatprivat. Situasipersainganselalutimbuldalampenyelenggaraanpenyediaanbarangdanjasaolehsektorswasta. Adakalanyapemerintahjugamenyediakanlayananbarangprivat. Untukmenghindaricrowding out effect, dimanapemerintahlebihberperansebagaikompetitorpemainpasarlainnya, perludiatursecarajelas, manabarangdanjasa yang harusdiserahkankeswasta, mana yang dapatdikerjakansecarabersama-sama, danmana yang murnidikerjakanolehpemerintah.
PerbedaanKarakteristikAntaraPenyediaan Pelayanan PublikolehPemerintahdanSwasta
Penyelenggaraan pelayanan ygdilakukanolehpemerintah pd umumnyadirasakanlamban, berbelit-belit, tidakjelasdansebagainya. Pernyataansepertiinitidakhanyaterhadap pelayanan ygdiselenggarakandi Indonesia , melainkanjuga yang diselenggarakandinegara-negaramajulainya. BuktinyataatastuntutantersebutadalahmunculnyapemikiranOsborn danGaebler (1992) yang telahmerubahtatacarabirokrasidalamrangkamemenuhituntutanlayananmasyarakatnya (Reinventing Government).
Konsep pelayanan publik yang diperkenalkan David Osborne dan Ted Gaeblerituintinya ad/ pentingnyapeningkatan pelayanan publikolehbirokrasipemrintahdgncaramemberiwewenangkpdswastalebihbanyakberpartisipasisbgipengelola pelayanan publik. Dlmrangkaperbaikanpenerapandansistemdlmpelaksanaan pelayanan publik, Obsorne 10 prinsipuntukmewirusahakanbirokrasi :
1. PemerintahKatalis : mengarahkanketimbangmengayuh. 2. Pemerintahanmilikmasyarakat : memberiwewenangketimbangmelayani 3. Pemerintahygkompetitif : menyuktikanpersaingankedalampemberian pelayanan 4. Pemerintahan yang digalakkanolehmisi : mengubahorganisasi yang digerakkanperaturan. 5. Pemerintahan yang berorientasihasil : membiayaihasilbukanmasukkan.
6. Pemrinthanberorientasipelanggan : memenuhikebutuhanpelangganbukanbirokrasi 7. Pemerintahanwirausaha : menghasilkanketimbangmembelanjakan 8. Pemerintahanantisipatif : mencegahdaripadamengobati 9. Pemerintahandesentralisasi : dariherarkimenujupartisipasidantimkerja 10. Pemerintahanbirokrasipasar: mendongkrakperubahanmelaluipasar.
Olehkarenanyaberkenaandgnreformasidisektorpublik, salahsatuprinsippentingygmerubahparadigma pelayanan publikadalahprinsipstreering rather than rowing. Berkenaandgnprinsipini, pemerintahdiharapkanutklebihberperansbgpengarahdaripadasekedarpengayuh. Fungsipengayuhbisadilakukansecaralebihefisienolehpihak lain ygprofesional. Prinsipinimenjelaskanbahwapemerintahtidakdapatsecaraterusmenerusbekerjasendirian, danharusmulaimengubahparadigma pelayanan agar tujuandaripenyelenggaraan pelayanan dapattercapailebihbaiklagi.
Denganparadigmabarudibidang pelayanan yang dilandasiolehfilosofiintrepreneurial government dan new public management inilahmakacarapandangradisionalterhadapperanpemerintahdalammenyelenggarakan pelayanan publikharuslahdiubah. Osborne danPlastrik (1996) menjelaskan 5 strategipentinguntukmewujudkannya, yaitu: 1. Strategiinti: menciptakankejelasantujuan 2. Strategikonsekuensi: menciptakankonsekuensiuntukkinerja 3. Strategipelanggan: menempatkanpelanggandiposisipenentu 4. Strategipengendalian: memindahkanpengendaliandaripuncakdanpusat 5. Strategibudaya: menciptakanbudayawirausaha