380 likes | 1.07k Views
BENTUK-BENTUK FUNGSIONAL DARI MODEL REGRESI. Pendahuluan. Persamaan model linier: Y = b 1 + b 2 X + u ; dimana: X menyatakan harga gula pasir per Kg Y menyatakan kuantitas yang diminta. Berapa permintaan jika harga gula pasir = 0 rupiah? Apa mungkin suatu komoditi berharga 0 rupiah?
E N D
Pendahuluan Persamaan model linier: Y = b1 + b2 X + u ; dimana: X menyatakan harga gula pasir per Kg Y menyatakan kuantitas yang diminta. • Berapa permintaan jika harga gula pasir = 0 rupiah? • Apa mungkin suatu komoditi berharga 0 rupiah? • Apa logis bila harga gula pasir per Kg = 0, maka permintaan hanya sebesar b1?. • Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka akan dipelajari model yang merupakan bentuk-bentuk fungsional dari model regresi.
Jenis Model Fungsional • Model Log-Log • Model Semi Log • Model Reciprocal • Kurva Philips • Kurva Engel
Model log-log • Model ini juga dikenal dengan: Model Double Log dan Model Konstan Elastisitas • Menurut suatu teori ekonomi, hubungan antara kuantitas yang diminta dan harga suatu komoditas mempunyai bentuk sebagai berikut: Y : kuantitas X : harga 1, 2 : parameter-parameter u : error Model diatas mirip dengan Fungsi Produksi (Model Cobb Douglas) Model tidak linier baik variabel Sulit diestimasi Untuk mempermudah, model ditransformasi
Hasil transformasi logaritma: lnY = ln 1 + 2 ln X + u Transformasi dilakukan pada dua sisi Model Log-Log Redefinisi Model : Y* = 1* + 2* X* + u* Dimana: Y* = ln Y X* = ln X 1* = ln 1 2* = 2 u* = u • Redefinisi model menunjukkan bahwa model sesungguhnya merupakan model regresi linier 1* dan 2* dapat ditaksir dengan OLS.
Secara geometris: Y InY lnY=ln1+ 2 lnX ; 2 < 0 X ln X Apa Keistimewaan Model Log-Log?
Keistimewaan Model Log-Log dibandingkan dengan Model Linier: • Slope 2 dalam Model Log-Log menyatakan elastisitas Y terhadap X, yaitu ukuran persentasi perubahan dalam Y bila diketahui perubahan persentasi X. Dengan perkataan lain, bila Y menyatakan kuantitas yang diminta dan X menyatakan harga komoditas per unit, maka 2 menyatakan elastistas harga dari permintaan. • 1 dan 2 juga bisa diinterpretasikan dengan mengembalikan model ke bentuk semula. Jadi, 1 dan 2 di interpretasikan melalui e1 dan e2. Model tersebut juga menunjukan bahwa bila harga komoditi mahal sekali, maka permintaan akan minimal, yaitu e1, dan bila harga murah sekali, maka permintaan maksimal. • Harga tidak akan pernah mencapai nilai nol. Sehingga dapat dikatakan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam regresi linier dapat teratasi dengan fungsi ini.
Fungsi Permintaan dan Harga Q P Kelemahan? Model Log-Log ini tidak dapat dibentuk dari data yang mempunyai nilai = 0. Karena Ln(0) = ≈
Ilustrasi Masalah Perhatikan dua model yang menyatakan hubungan antara harga gula pasir (X) dengan banyaknya gula pasir yang dikonsumsi (Y). • Fungsi linier: Y = 2,6911 – 0,4795 X SE : (0,1216) (0,1140) R2 = 0,6628 • Model Log-Log: ln Y = 0,774 – 0,2530 ln SE : (0,0152) (0,0494) R2 = 0,7448 • Manakah model yang paling cocok?.
Analisis • Lihat R2. Apakah model log-log lebih baik ?. Data aktual dan hasil transformasi tidak dapat dibandingkan karena skala besaran yang digunakan berbeda. • Slop dan intercept kedua bentuk model berbeda. Interpretasinya:. • Model linier Bila harga gula pasir naik sebesar 1 unit, maka permintaan terhadap komoditi tersebut akan turun ½ unit. • Model log-log Setiap kenaikan harga gula pasir sebesar 1%, jumlah yang diminta akan turun 0,25 %.Atau dapat dikatakan, elastisitas harga = -0,25. Komoditi Elastis atau tidak? Berapa batasan elastis?
Analisis Komoditas ini tidak elastis karena perubahan harga gulapasir tidak menimbulkan gejolak yang besar terhadap permintaannya. Dalam Prakteknya: • Model Log-Log dibuat karena sebaran data mengikuti garis tersebut. • Adanya permasalahan dalam membuat regresi linier
Model Semi-log Prinsip model sama dengan model log-log, yaitu melakukan transformasi logaritma terhadap data. Bedanya, pada model semi-log data yang ditransformasi hanya salah satu dari Y atau X. Model Semi Log terdiri atas dua jenis model, yaitu: • Model Log-Lin • Model Lin-Log
Model Log-Lin ln Y = 1 + 2 X + u Interpretasi: 2 merupakan rasio antara perubahan relatif Y terhadap perubahan absolut X, dituliskan sebagai berikut : Penggunaan: Variabel X menyatakan unit waktu (tahun, bulan, dan seterusnya) Y dapat menyatakan pengangguran, penduduk, keuntungan, penjualan, GNP, dan sebagainya. Oleh karena itu, 2 merupakan suatu ukuran pertumbuhan (growth rate) bila 2 > 0 atau merupakan suatu ukuran penyusutan(decay) bila 2 < 0. Oleh karenanya, model ini disebut juga model pertumbuhan.
Ilustrasi Berdasarkan data pertumbuhan Produk Nasional Bruto (PNB) atas dasar harga konstan (pertumbuhan riil) tahun 1986 – 2004 di suatu negara, diperoleh model: ln PNB = 6,9636 + 0,0796 Tahun SE : (0,0151) (0,0017) R2 = 0,9756 • Analisis? Model tersebut menyatakan bahwa 2 = 0,0796. Artinya, setiap tahunnya PNB naik/tumbuh 7,96 % pada periode 1986 – 2004.
Model Lin-Log Y = 1 + 2 ln X + u Interpretasi: 2 merupakan ukuran rasio antara perubahan absolut Y terhadap perubahan relatif X, dituliskan sebagai berikut : Digunakan pada situasi dimana perubahan relatif pada X akan mengakibatkan perubahan absolut pada Y. Misal: Perusahaan mempunyai target omset, maka kita dapat melihat kenaikan keuntungan.
Ilustrasi Perhatikan Model yang menunjukkan hubungan antara laba dan omset: Laba = 1040,1105 + 24,9879 Ln Omset SE : (18,8574) (2,0740) R2 = 0,9236 • Interpretasi: Setiap Omset naik 1% maka laba akan naik sebesar 24 juta rupiah. • Bagaimana jika perusahaan menargetkan tahun depan omset naik 5%?
Model Reciprocal • Sifat: apabila X bernilai sangat besar, maka Y akan memiliki harga mendekati 1.
Aplikasi I (1 > 0, 2 > 0) : Model Rata-rata Biaya Tetap Suatu Kelas Didefinisikan : Y : Rata-rata biaya tetap X : Banyaknya mahasiswa/kelas • Biaya operasional yang diperlukan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu : • Biaya tetap, meliputi: sewa ruangan, honor dosen, dan lain-lain. • Biaya variabel, meliputi: makan, snack, hand-out, dan lain-lain. • Hubungan antara Y dan X dapat dinyatakan sebagai: ; 1 > 0, 2 > 0
Fungsi reciprocal untuk 1 > 0, dan 2 > 0 • Karakteristik model : Pada saat jumlah mahasiswa tidak banyak (X kecil), rata-rata biaya tetap sangat besar. Kebalikannya, bila jumlah mahasiswa sangat banyak (X besar sekali), rata-rata biaya tetap mendekati 1 (1 > 0). • Cara mengestimasi model? OLS (Ordinary Least Square) Y 1 X
Aplikasi II (1 < 0, 2 > 0) • Didefinisikan : X : tingkat pengangguran (%) Y : tingkat perubahan upah (%) • Bentuk hubungan antara Y dan X digambarkan dalam kurva berikut : Y Tingkat Pengangguran Alami Kurva Philips - 1 X
Ilustrasi • Kurva Phillips: United Kingdom, 1950-1966 Y = -1,4282 + 8,7243 t: (2,0625) (2,8498) R2 = 0,3849 Pengamatan : • 1 = -1,43 % Artinya? • Batas bawah perubahan upah –1,43 %. Artinya, bila unemployment rate (tingkat pengangguran) besar sekali, penurunan upah tidak lebih dari 1,43 % per tahun • R2 sangat rendah, kurang dari 40 %, tetapi intercep dan slop keduanya signifikan.
Aplikasi III (1 > 0, 2 < 0) • Didefinisikan : Y : konsumsi / pengeluaran pada suatu komoditas X : pendapatan • Hubungan antara pendapatan seseorang dengan konsumsi suatu komoditas digambarkan dalam Kurva Engel :
Sifat: C • Ada garis ambang pendapatan (threshold level of income ). Bila pendapatan lebih kecil dari garis ambang pendapatan, komoditas tersebut tidak akan dibeli/dikonsumsi (-2/1). • Ada suatu level kejenuhan. Meskipun pendapatan mencapai level sangat tinggi, konsumsi komoditas tidak akan melewati level tersebut (1). 1 I -2/1