240 likes | 671 Views
Pembekalan Field Lab semester II. Program Pengendalian Penyakit Menular : DBD Mega Aini Rahma /G0011135. Pelaksanaan FL topik : DBD. Pretes : Rabu , 26 Feb 2014 Koordinasi dg Puskesmas : Selasa , 13 Mei 2014 Lapangan I : Selasa , 20 Mei 2014
E N D
Pembekalan Field Labsemester II Program PengendalianPenyakitMenular : DBD Mega AiniRahma/G0011135
Pelaksanaan FL topik: DBD • Pretes : Rabu, 26 Feb 2014 • Koordinasi dg Puskesmas : Selasa, 13 Mei 2014 • Lapangan I : Selasa, 20 Mei 2014 • Lapangan II : Selasa, 3 Juni 2014 • Lapangan III : Selasa, 10 Juni 2014 • Post Tes : Selasa, 24 Juni 2014
Tujuan pembelajaran • Mampu menegakkan diagnosis DBD • Mampu melakukan penyelidikan epidemiologi • Mampu menentukan adanya kejadian LB dari hasil penyelidikan epidemiologi • Mampu melakukan pelaporan kasus DBD • Menjelaskan berbagai cara penanggulangan DBD di Indonesia • Mampu menentukan tindakan penanggulangan yang harus diambil dari hasil penyelidikan epidemologi • Mampu menentukan cara evaluasi penanggulangan KLB-DBD
Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah Virus dengue
Penyebaran Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Indonesia Kasus ini tersebar di seluruh 33 propinsi di Indonesia; di 357 dari total 480 kabupaten
Vektor penyakit Siklus hidup nyamuk aedes aegypti
Cara Penularan Nyamuk Aedes aegypti Penderita Virus dengue masuk lambung Aedes Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur Menularkan ke orang lain. Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup
PENEGAKAN DIAGNOSA DBD(2 KRITERIA KLINIS + 2 KRITERIA LABORATORIS) SUMBER : (Sudarmo et al, 2002)
Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue KETERANGAN: TROMBOSITOPENIA (<100.000µL) (Suhendro et al, 2009)
Penyelidikan epidemiologi Kegiatan pencarian penderita/tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di rumah penderita, dalam radius sekurang-kurangnya 100meter, serta tempat-tempat umum yang diperkirakan menjadi sumber penyakit lebih lanjut (Depkes RI, 2006)
Langkah-langkah PE • Catat identitas • Menyiapkan peralatan PE • Datang ke Lurah atau kades di wilayah dengan penderita DBD • Menanyakan ada tidaknya penderita panas dalam kurun waktu 1 minggu sebelumnya • Memeriksa jentik di tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah • Hasil pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir PE
AngkaBebasJentik • Persentase tempat yang ditemukan jentik pada pemeriksaan jentik.
Rumus ABJ • Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi
Kejadian Luar Biasa (KLB DBD) timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (Depkes RI, 2006)
Penentuan KLB DBD • Terjadi peningkatan jumlah kasus DBD dan DSS di suatu wilayah lebih luas • ≥ 2x dalam kurun waktu 1 minggu/bulan dibanding minggu/bulan sebelumnya ≥2x dibanding minggu/bulan yang sama tahun lalu
Alur Penanggulangan KLB-DBD Penderita/Tersangka DBD PenyelidikanEpidemiologi • Ditemukan 1 ataulebihpenderita DBD lainnyadanatauadapenderitapanas ≥ 3 orangtersangka DBD • Ditemukanjentik (≥ 5%) YA TIDAK • PSN • LarvasidaSelektif • Penyuluhan • Fogging radius +/- 200 m • PSN • LarvasidaSelektif • Penyuluhan
CARA PENANGGULANGAN KASUS DBD DI INDONESIA • Pengobatan/perawatan penderita • Penyelidikan epidemiologi • Pemberantasan vektor • Penyuluhan kepada masyarakat • Evaluasi/penilaian penanggulangan KLB Yang harus dilakukan jika terjadi KLB
PEMBERANTASAN VEKTOR • Pemberantasanvektor stadium dewasa Dilakukanfogging ataupenyemprotanlingkungandenganinsektisidamalathion • Pemberantasanvektor stadium jentik • Denganinsektisida Denganlarvasidayaitu Abate (temephos) abatisasi • Tanpainsektisida Lebihdikenaldengan PSN Dengantindakan 3M (menguras, menutup, mengubur)