220 likes | 418 Views
Melakukan proses casting. Menjelaskan kriteria pemain. Seni acting Acting (peran) berasal dari kata “to act” yang berarti “beraksi”. Acting dalam konteks ini adalah perpaduan antara atraksi fisikal (kebertubuhan), intelektual (analisis karakter dan naskah) dan spiritual (transformasi jiwa).
E N D
Menjelaskan kriteria pemain • Seni acting Acting (peran) berasal dari kata “to act” yang berarti “beraksi”. Acting dalam konteks ini adalah perpaduan antara atraksi fisikal (kebertubuhan), intelektual (analisis karakter dan naskah) dan spiritual (transformasi jiwa).
Usaha seorang aktor dalam melakoni seni akting adalah • mengembangkan kemampuan berekspresi • menganalisis naskah • mentransformasi diri ke dalam karakter yang ia mainkan.
Stanislavski dalam bukunya “prepare for the actor” (persiapan seorang aktor) Bagaimana cara menyatukan dirinya kedalam personal si tokoh yang akan dimainkan??? “Peran adalah sebuah seni” Stanislavski mengajarkan bagaimana seorang aktor terbawa kedalam keseluruhan lakon dengan mempertunjukan gaya pemeranan yang artistik.
Stanislavski lahir di moscow 17 januari 1863 Ia mengabdikan hidupnya untuk teater dan seni akting. Pembelajaran yang dilakukannya bertahun-tahun adalah sebuah kebenaran dalam dunia seni, terutama segala hal tentang akting dan drama. Ajaran stanislavski ini dikatagorikan sebagai metode akting presentasi, yakni akting yang berusaha untuk menyajikan sikap dan laku manusia umum melalui jiwa-tubuh-intelektual diri si aktor, lewat tafsiran terhadap dirinya sendiri dan karakteristik tokoh yang diperankan.
Aktor juga diasah intuisinya untuk mempelajari sifat-sifat manusiawi dalam kehidupan si tokoh yang akan dimainkan serta menuangkannya kedalam batin atau dikenal dengan proses inner-act.
Tujuan pokok seni acting adalah menciptakan kehidupan batin manusia serta mengungkapkannya dalam bentuk yang artistik
Seni acting itu berorientasi pada proses penciptaan. Ia menciptakan kehidupannya sendiri, indah dalam abstraksi dan melampaui batas ruang dan waktu. Ketika berproses menjadi aktor, kita harus menghindari persepsi “aktor mekanis” yang cenderung menampilkan topeng beku tanpa ekspresi.
Seorang aktor harus mampu meramu sejumlah besar efek-efek dramatik yang artistik untuk menggambarkan berbagai perasaan dengan cara-cara natural. Permainan mekanis cenderung mempergunakan pola-pola yang sudah aus dalam menjiwai peran dan berakibat pada gaya over-acting atau permainan yang dibuat-buat Antisipasi terhadap hal ini adalah bagaimana kita berusaha untuk mengelakkan semua pendekatan yang salah terhadap kerja kreatif kita.
Percayakah kamu, bahwa sesungguhnya kamu adalah aktor yang hebat, natural, mendramatisasi, menjiwai dan manusiawi?????
Psikologi • Pendekatan fungsi jiwa • Persepsi merupakan potensi psikis yang membuka hubungan antara diri individu dengan lingkungannya, berupa benda-benda, manusia, pikiran dan gagasan. Disini terjadi proses membeda-bedakan sesuatu dari yang lainnya dan menafsirkan maknanya lewat stimulus (rangsangan). persepsi ini melampaui proses pengindraan dan tingkah laku, sehingga tidak dapt dilihat dan diamati secara langsung
2. Motivasi adalah sesuatu kekuatan yang mendorong timbulnya suatu tindakan atau tingkah laku (action). motive berasal dari berbagai macam sebab, pertama bisa timbul dari kebtuhan (need) sebagai kekurangan terhadap sesuatu yang diperlukan untuk bertahan, berjuang dan berupaya meningkatkan kualitas hidup.
Motivasi humanistik ajaran abraham maslow terdapat 5 tingkat motivasi, yakni: • Motivasi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis • Kebutuhan akan rasa aman • Kebutuhan akan masuk ke satu komunitas sesuai minat atau profesinya. • Kebutuhan untuk dihargai • Kebutuhan untuk aktualisasi didi di lingkungan sosialnya.
3. Emosi adalah luapan perasaan atau suasana hati yang dikeluarkan. Emosi berarti bergerak keluar dan meluapkan perasaan hatinya. Sebaliknya “feeling” yaitu perasaan yang cenderung “ke dalam” dan bersifat menerima. Orang yang emosional gampang menyatakan diri ketika ia dihadapkan pada sesuatu hal atau situasi sehingga terkesan tidak ada pengendapan terlebih dahulu. Seseorang yang rasional, jika ada suatu masalah, ia akan terlebih dahulu mengendapkannya, lalu berfikir dan setelah itu barulah menyatakan reaksinya.
4. Belajar adalah intensitas kegiatan belajar seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni faktor asosiasi (menghubungkan suatu kejadian atau gejala dengan lainnya), motivasi (dorongan untuk bertindak, termasuk kemauan untuk belajar), kebiasaan (bertingkah laku sama secara berulang-ulang), sensifitas (kepekaan dalam proses belajar), pemolaan (latihan terus menerus secara teratur) inhibisi (kegagalan belajar karena terlalu diforsir).
5. Berfikir adlah kemampuan untuk membentuk konsep dan menggunakannya melalui kemampuan merangkai makna. Kemampuan berpikir dan cara berpikir setiap manusia.
Pendekatan kepribadian Tipologi berdasarkan kosmologi (ilmu semesta), alam semesta didukung oleh 4 unsur yakni tanah, air, api dan udara yang masing-masing mendukung sifat kering, basah, dingin, panas, maka hippocrates menyatakan unsur dan sifat itu ada juga pada manusia. Unsur-unsurnya adalah cairan chole yang bersifat kering, melanchole yang bersifat basah, phlegmatic yang dingin dan sanguis yang panas.
Choleric optimis,bersemangat,daya juang kuat,mudah meluap perasaannya,tindakanya cepat tapi tidak stabil,terkadang berbasa-basi,berpakaian rapi hanya sebatas butuh pengakuan. Melankolis pesimistik,mudah kecewa,daya juang lemah,egois,selalu curiga terhadap orang lain,kurang percaya dan tidak mudah menerima keramahan orang lain,tidak mudah membuat janji.
Phlegmatic tenang,tekun,lambat panas,tidak gampang terpengaruh,cenderung setia pada apa yang dicintainya,penyabar,apatis terhadap lingkungan sosialnya. Sanguinic hidup,ramah,supel,cepat bertindak dan berhenti,mudah menerima kesan,mudah ganti haluan,sering janji tapi tak ditepati,suka menolong orang lain,bukan tipe penakut.
Seorang ahli psikologi lain bernama kretschmer membagi manusia menurut tipe berdasarkan konstitusi tubuh dengan temperamen.
Pemanfaatan teori konstitusi-temperamen ini sangat penting dalam menentukan postur tubuh dalam pemilihan pemain dengan kostum plus make-up-nya. Yang utama dalam hal ini adalah menafsirkan dari dialog,bagaimana sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut.