230 likes | 484 Views
PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Bahaya dalam pengeloaan terdistribusi Strategi manajemen Aplikasi terpusat Perancangan data Perangkatlunak tingkat rendah Implementasi yang tidak profesonal Pemeliharaan Produktifitas yang rendah Kompleksitas yang bertambah Keamanan. PERHATIAN!!!
E N D
PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Bahaya dalam pengeloaan terdistribusi Strategi manajemen Aplikasi terpusat Perancangan data Perangkatlunak tingkat rendah Implementasi yang tidak profesonal Pemeliharaan Produktifitas yang rendah Kompleksitas yang bertambah Keamanan PERHATIAN!!! MENCONTEK DAPAT MENYEBABKAN KEBODOHAN, MALAS, DAN LAMBAT LULUS
Pendahuluan • Evaluasi kembali terhadap fungsi-fungsi yang harus dikoordinasi, diintegrasi, dan disentralisasi. • Penerapan PDT yang dirancang dan diatur dengan tepat dapat menghindari bahaya-bahaya yang mengancam PDT. • Top manajemen bertangung jawab terhadap manajemen PDT. • Strategi dari top manajemen diperlukan untuk mengimplementasikan PDT. • Namun pengolahan data merupkan bagian yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan • Reorganisasi perusahaan menjadi penting untuk menunjang PDT
Bentuk Bahaya PDT • Tujuan dari strategi PDT haruslah memaksimalkan euntungan yang dihasilkan PDT, khususnya membuat setiap pemakai terlibat dan menghindari bahaya-bahaya yang utama seperti: • Hilangnya kontrol manajemen • Hilangnya kontrol dari ruang SIM • Sub optimasi • Data inkompatibel • hardware inkompatibel • Softwate inkompatibel • Ketidakmampuan dalam distribusi • Kegagalan penggunaan database
Bentuk Bahaya PDT • Biaya perawatan berlebihan • Duplikat usaha • Produktivias rendah • Tenaga manusia yang tinggi • Kurangnya perancagan jaringan • Kurangnyakeamanan • Kurangnya backup file • Biaya perbaikan tinggi • Biaya telepon bertambah • Biaya total tidak terkontrol
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI a.Hilangnya Kontrol manajemen : Manajemen pengolahan data kehilangan kontrol keseluruhan dari pengolahan data karena kelompok pemakai yang membutuhkan komp mini sendiri semakin bertambah. PDT berkembang secara random, tidak terancang dan terkontrol. b.Hilangnya kontrol dari ruang SIM ( Sistem Informasi Manajemen) : Pengumpulan informasi manajemen yang sangat mempengaruhi organisasi menjadi sangat sulit. c.Sub optimasi : developer lokal memenuhi kebutuhan lokal,bukan keseluruhan pengolahan datayang dibutuhkan untuk mengontrol perusahaan dengan efisien. d.Data Inkompatibel : Data yang sama direpresentasikan dengan cara yang berbeda pada sistem yang berbeda. e. Hardware Inkompatibel : mesin yang dipilih oleh tiap kelompok berbeda. Floppy disk dan program tidak dapat digunakan di tempat lain, mesin tidak dapat dihubungkan dengan telekomunikasi, dan lain-lain.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI f. Software inkompatibel : mesin yang berbeda mempunyai software yg berbeda pula. seperti kontrol link datanya, arsitektur manajemen jaringan, pelayanan tiap session, pelayanan manajemen data base,dan lain-lain. Pilihan software yang kompatibel diperlukan untuk hubungan antar mesin, transfer data dan penggunaan database jarak jauh. g. Ketidakmampuan dalam distribusi : komputer mini digunakan tidak secara profesional,tanpa standar,teknik yang terstruktur, dan dokumentasi yang cukup.Perancangan PDT yang buruk. h. Kegagalan menggunakan database : Mesin-mesin pemakai sering menggunakan file yg on-line,bukan manajemen database.Keuntungan teknologi dan teknik database tidak digunakan,padahal ini dapat mengembangkan produktivitas dan fleksibilitas aplikasi.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI i. Biaya perawatan berlebihan : Program sering harus dituliskan kembali karena alasan yg tersebut di atas. Biaya yg tidak diharapkan seperti untuk penulisan kembali program dan data, konversi restrukturisasi sistem dapat meningkatkan hingga lebih dari 80 % dari biaya pengembangan instalasi. j.Duplikat usaha : Fungsi yang sama diprogram berkali-kali oleh kelompok yg berbeda. Masalahnya orang-orang yg pandai dalam komputer semakin banyak dicari. k.Produktivitas rendah : Rendahnya produktivitas dalam pengembangan aplikasi dapat disebabkan oleh pemrograman dalam bahasa tingkat rendah, kurangnya software yang baik, kegagalan penggunaan database, usaha perawatan yg tinggi dan duplikat program. l. Tenaga manusia yg tinggi : lebih banyak tenaga manusia yg digunakan. Mereka akan semakin lama dalam bekerja dan meminta fasilitas yg lebih baik lagi.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI m. Kurangnya perancangan jaringan : jaringan tidak dirancang dgn kemampuan menghubungkan prosesor-prosesor kecil yg semakin berkembang. n. Tidak ada perencanaan evolusi : Perkembangan sistem kecil yg inkompatibel sangatlah sulit berintegrasi. Pengembangan dari sistem terdistribusi yg inkompatibel ke arah fasilitas jaringan yg terintegrasi dgn database menjadi sangat rumit dan mahal dan biasanya jarang berhasil. o. Macetnya migrasi : jalur migrasi dari perusahaan pembuat komputer ke arah teknologi yg lebih baik kebanyakan tidak dapat diikuti. p. Kurangnya keamanan : beberapa sistem peralatan diinstalasi tanpa perhatian keamanan yg cukup. q. Kurangnya backup file : data dapat hilang bila file tidak cukup backup.Dapat disebabkan oleh kerusakan pada penyimpan data tersebut.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI r. Kurangnya auditibilitas : auditor mendapatkan beberapa sistem terdistribusi yg tidak dapat diaudit.Disebabkan oleh tidak cukupnya audit trail atau record yg mencatat siapa saja yg menggunakan sistem atau file-file yg sudah di-update. s. Biaya perbaikan tinggi : karena banyaknya komputer kecil yg tersebar yg tidak mempunyai tempat perbaikan staf perawatan atau backup yg terpusat. t. Peningkatan yg semakin kompleks : komputer mini pada lokasi pemakai semakin besar,kompleks dan mahal. Sistem pemakai ygsederhana menjadi rumit dan membutuhkan lebih banyak tenaga dan keahlian. u. Pertentangan politik (kebijaksanaan) : banyak perencanaan PDT yg melangkahi struktur kebijakan perusahaan. Komputer mini menjadi tempat persaingan kebijakan untuk menghindari pengontrolan dari pengolahan data pusat.
BAHAYA DALAM PENGOLAHAN TERDISTRIBUSI p. Biaya telepon bertambah : untuk menangani masalah organisasi yg terdistribusi. w. Biaya total tidak terkontrol : ternyata biaya total lebih rendah bilai dikontrol di pusat.Teknik perancangan untuk meminimumkan biaya sitem keseluruhan tidak digunakan.
Strategi manajemen • Perancangan dan pengontrolan yang terpusat dalam hal tertentu diperlukan. sebagai penentu adalah bagian perancangan strategi yang diperlukan PDT. • PDT dapat terdiri dari mesin-mesin yang stand-alone, tetapi suatu saat tetap perlu mesin yang diinterkoneksikan untuk melakukan pertukaran data. • Beberapa bahaya yang berhubungan dengan strategi manajemen • Hilangnya kontrol manajemen • Penggunaan mesin yang interkompatibel • Hilangnya otoritas pengolahan data pusat • Hal tersebut mungkin terjadi karena kekecewaan akan pelayanan,penjadwalan, biaya, ataupun pengembangan aplikasi
Aplikasi terpusat • Beberapa aplikasi sangat baik dijalanka pada mesin yang terpusat, demikian juga beberapa datanya sangat baik bila disimpan terpusat. • Beberapa aplikasi juga angat baik bila dijalankan pada lokasi pemakai dan seringkali aplikasi ini membutuhkan data dari tempat lainnya • Perancangan pengolahan terdistribusi disadari oleh perancang aplikasi dan data mana yang harus dipusatkan atau dilokasi pemakai. • Konsep aplikasi strategi yang terpusat dan aplikasi fungsional yang terdistribusi menjadi bagian penting
Perancangan data • Data mungkin hanya digunakan pada satu departemen dan mungkn juga digunakn di tempat lain tergantung dari aplkasinya. • Timbul bahaya jika data yang digunakan pada lokasi yang berbeda dirancang oleh kelompok yang berbeda dan tidak terkoordinasi. Kemungkinan data yang sama direpresentasikan dengan cara yang bereda. • PDT yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berkembangnya mesin dan data yang tidak kompatibel.
Perangkat Lunak Tingkat Rendah • Berkembangnya software yang sangat pesat pada banyak instalasi komputer mini namun tidak menggunakan software yang efektif seperti sstem manajemen database. • Software yang efektif dirancang untuk meningkatkan produktifitas pengembangan aplikasi, jadi produktifitas dengan instalasi komputer-komputer mini kurang kurang dari instalasi pusat. • Pengembangan aplikasi perperal lebih mudah dan felksibel bila mesn periperalnya dihubungan dengan database pusat dan developernya diberi bahasa yang efektifuntuk membuat aplikasi yang menggunakan dan meng-update dta tersebut.
Implementasi yang tidak profesional • Keahlian pemrograman yang profesional sedikit dimiliki oleh kelompok pemakai dibandingkan dengan istalasi pusat. Pemecahannya , pemrogram yang ahli dapat ditempatkan pada kelompokpemakai. • Namun perkembangan komputer mini seringkali tidak profesiona, yaitu: • Tidak mengikuti standar • Tidak menggunakan pemrograman terstruktur • Menggunakan bahasa tingkat rendah • Kode diperbaiki berulang-ulang, sehingga sukar diikuti oleh pemrogram lainnya • Tidak menggunakan komentar program yang baik • Pemeliharaan program merupakan hal yang utama dan harus direncanakan
Pemeliharaan • Maintenance atau pemeliharaan dimaksudkan sebagai penyesuaian program dan fasilitas komputer yang ada. • Termasuk di dalamnya konversi, perancangan kembali data dan software, penulisan kembali program yang sudah ada.
Pemeliharaan • PDT yang tidak terkontrol akan membuat masalah pemeliharaan ini menjadi lebih buruk, karena: • Penyebaran komputer mini yang acak mendukung sistem yang dirancang untuk dipelhara. • Tidak menggunakan software yang meminimumkan pemeliharaan. • Inkompatibilitas menyebabkan rekonfigurasi, konversi, danperubahan sistem menjadi mahal • Pemakai merancang data mereka tanpa berkoordinasi dengan pusat. Perancangan data akan sering diubah. • Pemrograman sering tidak profesional.
Produktifitas yang rendah • Jumlah total pemrogram pada PDT dapat jauh lebih besar daripada pengolahan data yang terpusat. • Bersamaan dengan software yang rendah, kode yang tidak profesional, dan kebutuhan pemeliharaan yang tinggi, hal ini akan menyebabkan rendahnya produktivitas pengembangan.
Kompleksitas yang bertambah • Pada komputer mini aplikasi yang pertama mungkin mudah diinstalasi, namun kemudian penambahan aplkasi selanjutnya dapat menjadi lebih rumit dan biayanya lebih mahal • Komputer mini membutuhkanpenambahan memori utamadan juga multiprogramming • Penamahan penyimpanan data juga harus diatur.fasilitas manajemen data menjadi lebih rumit. • Departemen pemakai yang tidak mempunyai cukup keahlian tentunya akan sangat merasakan kerumitannya dan memerlukan waktu yang banyak sekali. • Pengolah data pusat biasanya sulit menolong, karena mereka tidak mengetahui apa yang telah dikerjakan departemen pemakai. Kadang-kadang mereka menghapus dan memulainya dari awal lagi. • Jarang sekali sistem PDT yang peralatan komputernya tidak menjadi lebih mahal dari pada yang mereka perkirakan.
Keamanan • Jika tekniknya sesuai, instalasi komputer dapat menjadi aman. Namun, jarang sekali ditemukan instalasi periperal pemakai yang benar-benar aman. • Keamanan yang ketat membutuhkan manajemen keamanan yang profesional seperti yang ada pada instalasi pusat. • Sekali lagi, pada PDT hal ini didukung oleh kontrol keseluruhan yang baik.
Beberapa kesimpulan • Kunci keberhasilan PDT adalah perancangan struktur sistem dan manajemen yang mendukung kerjasama antar bagian-bagian otonomi (yang berdiri sendiri) • Apa yang harus dipusatkan dan apa yang harus didistribusikan haruslah diperhatikan • Strategi yangka panjang juga diperlukan untuk mendukung evolusi pengolahan data dan database.