310 likes | 783 Views
Pertumbuhan Molar Bacillus cereus. Kelompok 2 : Pradana Gilang 1040700 3 Heidy Dwiyanti Utami 10407007 Meillya Fitrianti 10407012 Ivanna 1040701 5 Desi Suryani 104070 24 Bastian Saputra 10407029 Waode Nur Zahra 104070 30. Hasil Pengamatan. TPC (Total Plate Count). 0 jam
E N D
Pertumbuhan Molar Bacillus cereus Kelompok 2 : Pradana Gilang 10407003 Heidy Dwiyanti Utami 10407007 Meillya Fitrianti 10407012 Ivanna 10407015 Desi Suryani 10407024 Bastian Saputra 10407029 Waode Nur Zahra 10407030
0 jam Pengenceran : 10-5 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 4 jam Pengenceran : 10-6 Deskripsi : Terdapat 2 koloni 4 jam Pengenceran : 10-7 Deskripsi : Terdapat 6 koloni
6 jam Pengenceran : 10-8 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 6 jam Pengenceran : 10-9 Deskripsi : Terdapat 6 koloni 8 jam Pengenceran : 10-9 Deskripsi : Terdapat 1 koloni
16 jam Pengenceran : 10-13 Deskripsi : Terdapat 3koloni 16 jam Pengenceran : 10-14 Deskripsi : Terdapat 2 koloni
18 jam Pengenceran : 10-14 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 18 jam Pengenceran : 10-15 Deskripsi : Terdapat 1 koloni
20 jam Pengenceran : 10-14 Deskripsi : Terdapat 1 koloni 22 jam Pengenceran : 10-16 Deskripsi : Terdapat 5 koloni 24 jam Pengenceran : 10-17 Deskripsi : Terdapat 2 koloni
Plating gagal • Dilakukan pengukuran OD untuk membuat kurva tumbuh • Menurut literatur (Rajkovic, 2005), untuk kultur Bacillus cereus di medium PDA, pada pengukuranOD (λ = 620 nm), OD 0,1 setara dengan 106 CFU.
T0 – T2 penurunan drastis T2 – T3 peningkatan drastis T3 – T5 penurunan
Total Plate Count (TPC) • Terdapat plate ditumbuhi oleh koloni bakteri Bacillus cereus dan yang tidak ditumbuhi pada T dan tingkat pengenceran tertentu • Tidak tumbuhnya koloni bakteri ini mungkin disebabkan : 1. kurangnya homogenisasi antara kultur dengan larutan NaCl (saat pengenceran) saat akan dispread 2. kurangnya pemeratan saat melakukan spread pada plate
pH medium yang diukur mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu. Bisa disimpulkan bahwa penurunan pH dikarenakan meningkatnya produksi metabolit dari bakteri yang bersifat asam, seiring dengan pertumbuhan bakteri. • Berdasarkan data OD yang diukur, terlihat peningkatan OD dari tiap titik yang diambil. Bisa disimpukan bahwa terjadi peningkatan jumlah bakteri dari waktu ke waktu. • Berdasarkan hasil perhitungan CFU (Colony Form Unit), terjadi peningkatan jumlah koloni dari T0 hingga T12.
Penentuan Kadar Glukosa dengan Metode Somogyi Nelson • Reagent Somogyi / Fehling alkaline, Tembaga Sulfat (CuSO4), Kalium Natrium Tartrat (KNaC4H4O6·4H2O). • Reagent Nelson Ammonium Molibdat ((NH4)6Mo7O24), Natrium Arsenat (NaAsO2)
Kompleks Tembaga Tartrat Tembaga Oksida (merah) Gula pereduksi Tembaga Oksida (merah) Kompleks arsenomolibdat Molidenum biru
T0 – T2 penurunan drastis • konsumsi glukosa sangat tinggi,produksi glukosabelum dimulai, konsentrasi glukosa dari 0,849 ppm menjadi 0,548 ppm • Glukosa yang tersedia pada PDB dicerna lebih dahulu T2 – T3 peningkatan drastis • Jumlah sel meningkat, butuh tambahan glukosa baru • Hidrolisis pati dari sari kentang (PDB) menjadi glukosa secara maksimum, konsentrasi meningkat dari 0,545 ppm menjadi 0,976 ppm
T3 – T5 penurunan • konsumsi glukosa untuk menghasilkan biomassanya, sesuai dengan kurva tumbuh dimana dari T4 ke T5 jumlah sel meningkat kembali • konsentrasi glukosa menurun dari 0,976 ppm menjadi 0,768 ppm T6 – T11 Statis • pertumbuhan bakteri sudah memsuki fase stasioner , konsumsi glukosa statis T11 – T12 penurunan • kadar glukosa turun lebih rendah dari T5 yaitu sebesar 0,765 ppm • Susbtrat menurun, jika diteruskan sel akan kehabisan nutrisi dan memasuki fase kematian.
Sakarifikasi: pemecahan gulakompleks(pati dalam medium potato dextrose broth) dihidrolisis menjadi oligosakarida, disakarida dan akhirnya monosakarida (mis. Glukosa) oleh enzim amylase Glukosa aldoheksosa gula pereduksi karena memilki gugus aldosa Pengukuran kadar glukosa dalam medium PDB aktivitas penggunaan substrat oleh bakteri jumlah sel hidup bakteri yang aktif Metode tidak langsung
Pengukuran pH Awal pertumbuhan (t0) pH medium paling tinggi, belum ada fermentasi asam dari mikroba pH t1 naik 0,01 menyesuaikan terhadap medium pH t5 metabolisme aktif asam tinggi pH t6 stasioner pH t7 fase awal kematian pH t8 mikroba mati sebagai nutrisi Selanjutnya terus berulang fluktuasi pH
# pada awal pertumbuhan jumlah glukosa tinggi dan turun substrat fermentasi pH turun drastis # substrat meningkat fermentasi asam tinggi pH semakin rendah seiring dengan dengan berkurangnya substrat # kurva pertumbuhan bakteri meningkat pH rendah # kurva tumbuh menurun pH meningkat
Data kurva tumbuh Bacillus cereus Mencari Umur Inokulum Optimum
Kurva Lineweaver Burk nilai μmax dimasukan ke persamaan kurva baku μ terhadap waktu sehingga akan didapatkan umurinokulum yang optimum.
Dari hasil perhitungan, maka didapatkan umur inokulum optimum adalah 24.51 jam.
Kurva tumbuh Bacillus cereus (Chorin, 1996)
Pertumbuhan Bacillus cereus, kandungan glukosa, dan pH saling berkaitan. Secara umum, semakin banyak sel, maka kandungan glukosa akan semakin berkurang dan pH akan ikut turun. • Umur inokulum optimum B. cereus pada percobaan ini adalah 24,51 jam.