590 likes | 973 Views
Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim. Maintainability. OUTLINE. INTRODUCTION. Kemungkinan suatu item yang rusak dapat diperbaiki dalam waktu yang ditentukan pada saat perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. SEJARAH.
E N D
Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G HadiYahya F Hanani F Karnanim Maintainability
INTRODUCTION • Kemungkinansuatu item yang rusakdapatdiperbaikidalamwaktu yang ditentukanpadasaatperbaikandilakukansesuaidenganprosedur yang telahditentukan
SEJARAH • 1901 ketentuantentaraAmerikauntukpesawatterbangbahwapesawatterbangharus “mudahdioperasikandandi-maintain” • 1956 serangkaianartikelmengenaidesign of maintainability and recommendations • 1957 Advisory Group on Reliability of Electronic Equipment (AGREE) mengeluarkan report yang berisirekomendasiuntuksebagianbesar standard-standard maintainability.
TUJUAN • Memaksimalkanequipmentdanfacility availability • Mengurangipredicted maintenance time and costsdengansimplifying maintenance • Menentukanlabor-hoursdansumberdaya lain yang dibutuhkanuntukmelakukanmaintenance • Menggunakan maintainability data untukmenentukanitem availability/unavailability
MANAGEMENT IN SYSTEM LIFE CYCLE • The life cycle of a system dapatdibagimenjadiempattahapberikut
Fasa I: Pengembangan Konsep • Area-area beresiko tinggi diidentifikasi dan kebutuhan sistem operasi diwujudkan menjadi suatu kebutuhan operasional. Kedua hal tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu untuk mengembangkan kebutuhan maintainabilitas sistem: • Detail pekerjaan, mode sistem operasi, dsb • Evaluasi laju sistem utilisasi dan faktor waktu pekerjaan • Detail sasaran dan konsep bantuan logistik global • Evaluasi durasi lifecycle sistem
Fasa II: Validasi • Kebutuhan operasional yang dikembangkan dan diformulasikan pada fasa sebelumnya kemudian diperjelas sesuai dengan kebutuhan disain sistem. • Pekerjaan: • Menyiapkan program maintainabilitas dan pernecanaan demonstrasi sesuai kebutuhan kontrak. • Menentukan realibilitas, maintainabilitas, dan efektifitas sistem-berdasarkan kebutuhan. • Menyiapkan kebijakan dan prosedur maintainabilitas dan upaya tindak lanjut full-scale enjinering. • Mengkordinasi dan memonitoring seluruh upaya maintainabilitas organisasi/perusahaan.
Cont’d • Memprediksi dan mengalokasi maintainabilitas. • Berpartisipasi dalam analisis trade-off • Menyediakan asisten untuk maintenance engineering dalam pelaksanaan analisis terkait dengan pemeliharaan. • Menyiapkan perencanaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. • Menetapkan insentif dan pinalti maintainabilitas. • Turut serta dalam peninjauan disain terkait dengan maintainabilitas. • Mengembangkan pedoman terkait dengan perancangan maintainabilitas untuk digunakan oleh disain enjiner dengan bantuan analisis maintenance engineering
Fasa III: Produksi • Dalam fasa III, sistem dimanufaktur, diuji, serta dikirim, dan dalam beberapa kasus, dipasang untuk setiap paket data teknis yang dihasilkan dari fasa I dan II. • Pekerjaan: • Memonitoring seluruh pekerjaan proses produksi. • Menguji kecenderungan hasil test produksi untuk mengetahui efek yang berlawanan pada maintainabilitas, konsep pemeliharaan, dan perencanaan pembekalan/provisioning. • Menguji perubahan usulan dan melihat dampaknya pada maintainabilitas. • Menjamin perbaikan yang seharusnya pada ketidaksesuaian yang dapat berdampak buruk pada maintainabilitas. • Mengambil bagian dalam pembentukan pengendalian variasi proses, error dan sebagainya.
Fasa IV: Operasional • Pada fasa IV, sistem digunakan, didukung dalam logistik, dan dimodifikasi yang tepat. • Selama pelaksanaan fasa pemeliharaan, overhaul, training, suplai, dan kebutuhan ketersediaan material serta karakteristik sistem menjadi jelas. • Fasa ini merupakan fasa yang paling krusial karena keefektifan biaya dan dukungan logistik dari sistem diperlihatkan dan data yang berhubungan dengan maintainabilitas didapatkan dari praktik langsung yang dapat digunakan untuk keperluan di masa yang akan datang.
Karakteristik Disain dan Pertimbangan Spesifik • Karakteristik alat/sistem yang terkait dengan maintainabilitas yang harus ditekankan selama perancangan: • Accessibility • Modularization • Disposable modules • Interchangeability • Standardization • Test points • Controls • Weight • Displays • Human factors, etc.
Aksebilitas • Merupakan tingkat kemudahan suatu alat dapat dijangkau untuk diganti atau diperbaiki • Faktor-faktor yang mempengaruhi aksebilitas: • Lokasi didapatkannya alat dan lingkungannya • Jarak yang harus ditempuh untuk mendapatkan alat • Frekuensi masuknya akses alat • Tipe pemeliharaan yang dilakukan • Kebutuhan visual pekerja • Tipe peralatan dan aksesoris yang dibutuhkan pekerja • Tingkat bahaya • Waktu yang dibutuhkan • Tipe pakaian yang digunakan.
Modularisasi • Modularisasi merupakan pembagian suatu produk berdasarkan fungsi dan bentuk fisik untuk memudahkan pemindahan dan pergantian. • Tingkat modularisasi dalam suatu sistem atau produk bergantung pada faktor seperti biaya, kemudahan, dan fungsi
Keuntungan Modularisasi • Kemudahan dalam memelihara konfigurasi yang telah dibagi • Berkurangnya waktu dan biaya untuk pelatihan staf pemeliharaan • Menyederhanakan rancangan baru peralatan dan mengurangi waktu perancangan • Kemudahan untuk membagi-bagi tanggung jawab pemeliharaan • Kebutuhan tingkat kemampuan yang tidak perlu terlalu tinggi • Kebutuhan peralatan lebih sedikit
Disposable modules • Modul ini dirancang untuk dibuang saat terjadi kegagalan dan tidak memerlukan perbaikan • Modul ini digunakan apabila perbaikan modul sangat mahal dan tidak praktis
Interchangeability • Interchangeability merupakan aspek yang disengaja dalam suatu perancangan, yang berarti tiap bagian/komponen/unit dapat digantikan dengan bagian yang serupa
Standarisasi • Standarisasi dapat dideskripsikan sebagai pencapaian dari keseragaman praktis maksimum dalam suatu perancangan alat • Keuntungan dari standarisasi: • Pengurangan dalam waktu Perancangan,biaya manufaktur, serta waktu dan biaya pemeliharan • Mengurangi kebutuhan bagian khusus dari komponen • Berguna untuk mengurangi probabilitas dari kecelakaan menahan dari prosedur yang tidak jelas atau tidak benar • Pengurangan dalam kesalahan penggunaan alat atau komponen
Maintainability: perhitungan & fungsi • Perhitungan: (digunakandalamanalisiswaktupemeliharaan) • Mean Time To Repair (MTTR) • Mean Preventive Maintenance Time • Mean Maintenance Downtime • Fungsi: (digunakanuntukprediksiprobabilitaswaktupemeliharaanhasilperhitungan) • Exponential Distribution • Weibull Distribution • Gamma Distribution • Erlangian Distribution • Normal Distribution
Mean Time To Repair (MTTR) • Mengukurberapa lama waktu yang dibutuhkanuntukmelakukanpekerjaanpemeliharaan
Contoh 1 • Sebuah peralatan elektronik terdiri dari lima subbagian yang dapat diganti, 1-5, dengan 1 = 0.0004 failure/hour 2= 0.0005 failure/hour 3= 0.0006 failure/hour 4= 0.0007 failure/hour 5 = 0.0008 failure/hour. Waktu pemeliharaan korektif yang berhubungan dengan subsistem 1-5 adalah T1= 2h, T2= 3h, T3= 4h, T4= 5h, dan T5= 6h. Hitung MTTR dari alat tersebut.
Jawaban • Dengan mengsubstitusi data yang diberikan ke dalam persamaan di atas, maka di dapatkan = 4.33 h MTTR Peralatan elektronik tersebut adalah 4.33 jam.
Mean Preventive Maintenance Time (MPMT) • Berdasarkanpemeliharaanpreventif
Mean Maintenance Downtime (MMD) • Merupakan total waktu yang dibutuhkanuntukmemperbaikisistemkeperforma yang diinginkanataumenjaganyapadaperforma yang sama • Terdiridariwaktuuntukpemeliharaankorektif, preventif, jedaadministratif, danjedalogistik
Maintainability Function • Persamaanumum:
Exponential Distribution • Seringdigunakandalampekerjaanmaintainabilitasuntukmerepresentasikanwaktuperbaikan
Cont’d • Probability Density Function fR(t)
Cont’d Maintainability function M(t)
Contoh 2 • Asumsikan jika MTTR dari suatu sistem elektronik adalah 4 h. Tentukan probabilitas suatu aksi perbaikan akan selesai dilakukan dalam 8 h, jika waktu perbaikan terdistribusi eksponensial.
Jawaban • Sehingga diperkirakan 87% peluang perbaikan dapat diperbaiki dalam waktu 8 jam.
DistribusiWeibull • Digunakanuntukmenggambarkanwaktuperbaikan
Weibull Distribution (Cont’d) • Probability Density Function
Weibull Distribution(Cont’d) • Maintainability Function
Distribusi Gamma • Distribusi gamma terkadang digunakan untuk menyatakan berbagai tipe data waktu pemeliharaan.
Gamma Distribution (Cont’d) • Probability Density Function
Gamma Distribution (Cont’d) • Maintainability Function
DistribusiErlangian • KasuskhususdariDistribusi Gamma parameter bentukdistribusi gamma beradadalambilanganbulatpositf
Distribusi Normal • Digunakanuntukmenggambarkanwaktuperbaikan
Normal Distribution (Cont’d) • Probability Density Function
Normal Distribution (Cont’d) • Maintainability Function
Beberapakesalahanumum yang berhubungandengandesainmaintainibilitas • Penyesuaian ditempatkan jauh dari personel pemeliharaan dan tidak tersedianya ruangan untuk pekerja untuk melakukan penyesuaian yang seharusnya • Sulit untuk menemukan skrup yang ingin disesuaikan. • Tes kehandalan peralatan yang rendah meghasilkan kegagalan produk. • Bagian yang mudah pecah ditempatkan diantara ujung rendah dari suatu rangka, membuat bagian tersebut dapat terlihat pecah akibat kecelakaan. • Bagian yang dapat dipindahkan dipasang dalam suatu keadaan dimana personel tidak dapat memindahkannya tanpa membongkar seluruh unit sistem.
Thanks Please maintain yourself………