240 likes | 2.08k Views
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU. Bantuan Hidup Dasar (BHD) & Langkah Tindakannya. Bantuan hidup (life support) merupakan sebuah upaya sederhana mengatasi keadaan yang mengancam nyawa seseorang sehingga dapat m empertahankan hidup nya untuk sementara.
E N D
Bantuan Hidup Dasar (BHD) & Langkah Tindakannya Bantuan hidup (life support) merupakan sebuah upaya sederhana mengatasi keadaan yang mengancam nyawa seseorang sehingga dapat mempertahankan hidupnya untuk sementara. Disebut Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support) karena tanpa menggunakan intervensi obat atau alat kejut jantung, jika sebaliknya disebut dengan bantuan Hidup Lanjut (Advance Life Support). Langkah tindakan BHD : A : Airway Control (Penguasaan Jalan Napas) B : Breathing Support (Bantuan Pernapasan) C : Circulatory Support (Bantuan Sirkulasi)
Mati Klinis Keadaan tidak ditemukannya napas & denyut nadi. Sifatnya reversibel jika berhasil ditolong sebelum 4-6 menit sejak henti jantung. Mati Biologis keadaan matinya sel-sel tubuh, terutama sel otak, bersifat irreversibel & biasanya terjadi 8 – 10 menit sejak henti jantung. Tanda-Tanda Kematian Lebam mayat (20-30 menit) Kaku mayat (1 – 2 jam) Pembusukan (6 – 12 jam) Cedera mematikan Mati & Tanda Kematian HANYA DOKTER YANG BERHAK MENYATAKAN SESEORANG TELAH MENINGGAL
Rantai Survival • Memanggil bantuan medis. • Melakukan Resusitasi Jantung Paru. • Defibrilasi (dengan alat kejut jantung) • Pertolongan Hidup Lanjut.
Sumbatan jalan Napas Oleh Benda Asing Sumbatan Parsial Tandanya adalah masih ada upaya bernapas, muncul suara napas tambahan seperti mengi, mengorok, kumur dll. Mungkin tidak memerlukan tindakan khusus, namun harus secepatnya dibawa ke rumah sakit Sumbatan Total Tandanya secara umum penderita terkesan mencekik lehernya sendiri dengan kedua tangan. Keadaan ini harus segera mendapat pertolongan karena udara pernapasan samasekali tidak bisa masuk ke paru.
Manuver Heimlich Manuver heimlich : Upaya mem-bebaskan jalan napas karena tersumbat benda asing, berupa : • Hentakan Perut (abdominal thrust) pd. penderita dewasa ada respon. • Hentakan dada (Chest Thrust) pada penderita dewasa ada respon yang gemuk & ibu hamil. • Hentakan Dada / hentakan perut pada penderita dewasa tidak ada respon.
Adekuat Dada dan perut bergerak naik turun seirama dengan pernapasan Udara terdengar dan terasa saat keluar dari mulut/hidung Penderita tampak nyaman Frekuensinya cukup (12-20 x/mnt) Tidak Adekuat Gerakan dada kurang baik Ada suara tambahan Kerja otot bantu napas Sianosis Frekuensi kurang atau lebih Perubahan status mental BREATHING SUPPORT(Bantuan Pernapasan)
Memberikan Bantuan Pernapasan Buatan Teknik memberikan bantuan napas buatan • Melalui mulut penolong menggunakan masker RJP/APD atau secara langsung ke hidung/mulut penderita. • Menggunakan alat bantu berupa masker berkatup (BVM) Frekuensi pemberian napas buatan : • Dewasa : 10-12 x/mnt(1,5 -2 dtk/nafas) • Anak (1-8th) : 20 x/mnt (1-1,5 dtk/nafas) • Bayi (0-1 th) : > 20 x/mnt(1-1,5 dtk/nafas) • Bayi (BBL) : 40 x/mnt(1-1,5 dtk/nafas)
CIRCULATORY SUPPORT(Bantuan Sirkulasi) • Pemeriksaan denyut nadi orang dewasa dan anak pada nadi karotis, sedangkan bayi pada nadi brakialis. • Pemeriksaan denyut nadi min. 5 – 10 detik menggunakan 2 -3 jari (dg. telapak jari, bukan punggungnya, juga bukan dengan ibu jari) • Tindakan bantuan sirkulasi dikenal sebagai resusitasi jantung paru, yakni suatu tindakan kombinasi antara pijatan jantung dari luar dengan pernapasan buatan yang dilakukan pada saat seseorang mengalami henti napas & henti jantung. • Penekanan jantung dari luar diharapkan menimbulkan efek pompa pada jantung yang dinilai cukup untuk mengatur sirkulasi darah minimal pada saat mati klinis. Melakukan kontrol perdarahan besar juga merupakan bagian penting dari bantuan sirkulasi
Menentukan Titik KompresiPijatan Jantung Luar Temukan pertemuan lengkung rusuk kiri & kanan. Raba lengkung rusuk paling bawah geser sampai bertemu dengan rusuk sisi berlawanan. Berikan jarak 2 - 3 jari di atas tulang dada. Titik kompresi RJP ter-letak tepat di atas tulang dada, 2 – 3 jari di atas pertemuan kedua tulang rusuk kanan dan kiri
Skema Tindakan Resusitasi Jantung Paru CekNafas LDR 3-5 detik CekRespon Air Way control Periksamulut & Finger Sweep RJP 30:2 5 siklus Ceknadikarotis 5-10 detik BantuanNafas 2x
Analisis situasi keamanan Periksa kesadaran / respon korban Buka / jaga jalan napas Beri napas bantuan 2x Tdk. ada napas Tdk.masuk Cek napas Ada napas • Reposisi kepala • Ulangi napas bantuan 2x Tidak ada nadi Cek nadi masuk • Lakukan RJP dengan Rasio 30 : 2 (1 siklus). • 5 siklus pertama (12menit), cek nadi • Bila belum muncul, lanjutkan RJP • Jika nadi timbul, hentikan RJP lalu cek napas • Jika napas belum ada, lakukan re-susitasi napas dg. Kec. 10–12x/mnt. Ada nadi Tetap tdk.masuk • Ada Sumbatan jln. napas, lakukan manuver heimlich : • Hentakan perut pd. korban dewasa/anak-anak • Hentakan dada pd. Ibu hamil & orang gemuk/obesitas • Tepukan punggung pd anak-anak & bayi - Jika tdk ada napas beri resusitasi napas dg. Kec. 10 – 12 x /menit - Jika ada napas, lanjutkan pemeriksaan fisik / Pemeriksaan riwayat penderita Skema Tindakan Resusitasi Jantung Paru