240 likes | 1k Views
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Kementerian Riset dan Teknologi. Disampaikan oleh :
E N D
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Hari Kebangkitan Teknologi Nasional Kementerian Riset dan Teknologi Disampaikan oleh: Dadan Kusdiana Direktur Bioenergi Jakarta, 11 Juni 2014
KONDISI KEENERGIAN SAAT INI Energi telah menjadi kebutuhan dasar (basic needs); Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5 - 6% per tahun dengan pertumbuhan penduduk 1,2% per tahun Energy Growth 7 – 8% per tahun; KetergantunganterhadapEnergiFosilmasihtinggi, cadangannyasemakinterbatas; Sumber – sumber Energi Baru Terbarukan belum dioptimalkan. INDONESIA SEBAGAI NET OIL IMPORTER TOTAL ENERGI PRIMER: 1176 JUTA BOE
KEBIJAKAN UTAMA PENGEMBANGAN EBTKE: • Undang - undang No. 30/2007 tentang Energi • Undang - undang No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan • Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional “Prioritas penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan” • KONSERVASI ENERGI untukmeningkatkanefisiensipenggunaanenergidisisisuplaidanpemanfaatan(Demand Side), antara lain sektorindustri, transportasi, rumahtangga, dankomersial. • DIVERSIFIKASI ENERGIuntukmeningkatkanpangsaenergibaruterbarukandalambauranenerginasional(Supply Side), antara lain • EnergiBaru • Batubara Tercairkan (Liqiufied Coal) • Gas Metana Batubara (Coal Bed Methane) • Batubara Tergaskan (Gasified Coal) • Nuklir • Hidrogen • Metana yang lain • EnergiTerbarukan • PanasBumi, • Aliran dan Terjunan Air (Hidro), • Bioenergi, • SinarMatahari, • Angin, • Gerakan dan Perbedaan Suhu Lapisan Laut.
CATUR DHARMA ENERGI:Kepmen ESDM No. 4051 K/07/MEM/2013 DARMA PERTAMA TINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: Permudah Eksplorasi; Memberi Insentif Fiskal; Perbaiki Aturan/Regulasi. DARMA KEDUA KURANGI PEMAKAIAN & IMPOR BBM: Gunakan Sumber Energi Alternatif; Mandatori 10% BBN (Nabati); Batubara Bersih (Carbon Capture); Konversi BBM ke Gas; Moratorium PLT yang pakai BBM. CATUR DHARMA ENERGI DARMA KETIGA DORONG MASIF PENGEMBANGAN EBT. Manfaatkan Aneka Sumber Tenaga: Panas Bumi Energi Air Biomassa Surya EnergiSamudera DARMA KEEMPAT HEMAT ENERGI: Jadikan Gerakan Masyarakat; Bila tidak ada yangnonton, matikan TV; Bila Ruangan Kosong, Matikan AC danLampu;
PERAN EBTKE • Untuk meningkatkan kapasitas penyediaan energi; pertumbuhan energi berkisar 8% per tahun, perlu ada penambahan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan. • Untuk mensubstitusi penggunaan BBM; ketergantunganterhadap BBM semakintinggisejalandengantingginyapertumbuhanekonomidanpertumbuhanpenduduk. Sementaraitumenurunnyacadangandidalamnegerimenyebabkankebutuhanterhadapdevisauntukimporsemakinbesar. • Untuk mempercepat penyediaan akses energi modern di daerah pedesaan, terpencil dan pulau kecil; Energi terbarukan tersedia di seluruh wilayah tanah air, sebagai sumber energi untuk penyediaan listrik pedesaan. Program yang berjalan: Listrik/energi pedesaan dengan mikrohidro, surya, biomassa, biogas. • Peningkatan Efisiensi Energi dan kontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca.Peningkatan efisiensi energi dan pemanfaatan energi terbarukan meminimalkan emisi gas rumahkaca (GRK).
STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN EBT Peningkatan pasokan tenaga listrik nasional melalui pengembangan PLT Panas Bumi dan PLT Air. Peningkatan akses energi listrik pada daerah terpencil, pulau kecil, dan daerah perbatasan melalui PLT Mikro Hidro dan PLT Surya. Pengembangan PLT Bioenergi termasuk yang berbasis limbah pertanian dan sampah kota untuk penyediaan listrik sekaligus peningkatan kebersihan lingkungan. Pembangunan percontohanPLT Angin, PLT Arus laut dan gelombang dalam rangka menyiapkan tahapan komersialisasinya. Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (dalam bentuk padat, gas dan cair) untuk subtitusi Bahan Bakar Minyak. Pengembangan energi baru (CBM dan shale gas) secara komersial dan langsung mengikuti aturan energi konvensional dalam pengusahaannya.
PROYEKSI BAURAN ENERGI KEN TARGET DAN ROADMAP EBT PROYEKSI BAURAN EBT KEN
CAPAIAN PENGEMBANGAN EBT S.D 2013 PEMANFAATAN EBT MASIH KECIL POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN MASIH BESAR..... 18% dari kapasitas terpasang kumulatif pembangkit listrik nasional pada tahun 2013 yang sebesar 50.006 MW MANDATORI PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI Kapasitas terpasang BBN untuk jenis biodiesel sebesar 5,6 juta KL/tahun dari 25 Izin Usaha Niaga BBN (yang masih aktif berproduksi sebanyak 14 produsen dengan kapasitas 4,47 juta KL/tahun). Sedangkan kapasitas terpasang untuk BBN jenis bioetanol sebesar 416 rbu KL/tahun dari 9 Izin Usaha Niaga BBN (yang siap produksi fuel grade ethanol sebesar 166 ribu KL/tahun). Produksi BBN dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 adalah 7,271 Juta KL, dimana 33% diantaranya dipergunakan untuk konsumsi domestik, sedangkan sisanya diekspor. Sejak 1 September 2013, persentase pemanfaatan biodiesel dalam solar meningkat dari 7,5% menjadi 10%, sesuai Permen ESDM No. 25 Tahun 2013.
KERJASAMA DAN SINERGITAS PENCAPAIAN EBTKE KEMENKEU KEMENHUT KEMENTAN KEMEN PU KEMENDAG BPPT ITB IPB BADAN LITBANG BADAN DIKLAT PERTAMINA PLN FINANCING, TECHNOLOGY DAN STRATEGIC PARTNERSHIP: WB, UNDP, USAID, JICA, NEDO, KEMENTAN, BPPT, BAPPENAS, USA, RRC, JEPANG, JERMAN, TURKI
Terima Kasih Go Green Indonesia ! • MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES • DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE ENERGY AND ENERGY CONSERVATION Pegangsaan Timur Street No. 1A Cikini, Jakarta 10320; Phone/Fax : +6221-31924540 e-mail: bahan_ebtke@yahoo.com www.ebtke.esdm.go.id
PETA SEBARAN KEGIATAN FISIK TA 2012 PAPUA Kapasitas 105 Kw 516 KK + 132 Fasum KALBAR: Kapasitas : 60 Kw 357 KK + 11 Fasum SULTENG Kapasitas : 60 Kw 390 KK + 11 Fasum KALTENG: Kapasitas : 90 Kw 416 KK + 42 Fasum BABEL: Kapasitas 75 Kw 402 KK + 21 Fasum PAPUA BARAT Kapasitas : 120 Kw 496 KK + 29 Fasum GORONTALO Kapasitas : 60 Kw 370 KK + 11 Fasum MALUKU UTARA Kapasitas : 60 Kw 355 KK + 11 Fasum RIAU: PLTS Terpusat : 6 Unit Total Kapasitas : 90 Kw 363 KK + 13 Fasum SUMBAR: Kapasitas : 75 Kw 472 KK + 16 Fasum BENGKULU: Kapasitas : 75 Kw 419 KK + 19 Fasum JAMBI: Kapasitas : 60 Kw 384 KK + 17 Fasum NTT: PLTS Terpusat : 5 Unit Total Kapasitas : 75 Kw 413 KK + 13 Fasum PLT Hybrid : 2 Unit Total Kapasitas : 40 Kw 240 KK JATENG: Kapasitas 45 Kw 283 KK + 12 Fasum BALI: Kapasitas 90 Kw 599 KK + 11 Fasum PLTS Interkoneksi : 2 X 1 MW DIY: Kapasitas : 15 Kw 64 KK + 2 Fasum SUMSEL: Kapasitas : 105 Kw 830 KK JABAR: Kapasitas : 60 Kw 228 KK + 1 Ponpes NTB: Kapasitas 75 Kw 407 KK PLTS Interkoneksi : 1 MW JATIM: Kapasitas : 45 Kw 249 KK + 8 Fasum MALUKU: Kapasitas : 90 Kw 451 KK + 9 Fasum SULBAR: Kapasitas : 75 Kw 453 KK + 26 Fasum DKI Jakarta : Kapasitas : 15 Kw 110 KK Total Kap. : 4.828 kW KK Terpasang: 10.592 BANTEN: Kapasitas : 30 Kw 228 KK + 14 Fasum SULTRA: Kapasitas : 105 Kw 700 KK + 22 Fasum
SUMUT: LAMPUNG: KALBAR: PAPUA PLTS terpusat: 6 Unit PLTS terpusat: 9 Unit PLTS terpusat: 3 Unit KALSEL: SULUT PLTS terpusat: 8 Unit PLTS terpusat: 7 Unit PLTS terpusat: 4 Unit KK: 563 PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit KK: 1.640 KK: 697 KK: 727 KK: 341 KK: 3837 ACEH: PLTS terpusat: 5 Unit BABEL: KALTENG: KALTIM: PAPUA BARAT GORONTALO MALUKU UTARA KK: 331 PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 3 Unit PLTS terpusat: 6 Unit PLTS terpusat: 7 Unit PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 1 Unit PLTMH: 1 Unit KK: 820 PLTMH: 2 Unit PLTMH: 1 Unit KK: 53 KK: 178 KK: 920 KK: 486 KK: 186 RIAU: PLTS terpusat: 3 Unit KK: 666 SUMBAR: PLTS terpusat: 2 Unit PLTMH : 1 Unit KK: 247 JAMBI: PLTS terpusat: 4 Unit KK: 333 SULSEL: JATENG: SUMSEL: NTT: PLTS terpusat: 6 Unit DIY: PLTS terpusat: 2 Unit BALI: PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 5 Unit PLTS Interkoneksi 1 MWp KK: 320 PLT Hybrid: 1 Unit PLTS terpusat: 2 Unit KK: 646 PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit KK: 90 KK: 175 KK: 1229 KK: 964 KEPRI: NTB: PLTS terpusat: 4 Unit JATIM: PLTS terpusat: 4 Unit SULBAR: SULTRA: KK: 434 KK: 537 JABAR: PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 1 Unit KK: 554 PLTMH: 2 Unit PLTMH: 1 Unit BANTEN: KK: 106 KK: 1.003 KK: 343 PLTS terpusat: 1 Unit KK: 270 PETA SEBARAN PROGRAM KEGIATAN FISIK TA 2013 PETA SEBARAN KEGIATAN FISIK TA 2013 PLTS Interkoneksi 1 MWp Total Kap. : 6.596 kW KK Terpasang: 19.591 KK
SUMUT: LAMPUNG: KALBAR: PAPUA PLTS terpusat: 3 Unit PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 2 Unit KALSEL: PLTS terpusat: 9 Unit PLTS terpusat: 2 Unit PLTMH: 1 Unit PLTMH: 3 Unit KALTIM: PLTS terpusat: 3 Unit BABEL: KALTENG: PAPUA BARAT GORONTALO MALUKU UTARA PLTMH 1 UNit PLTS terpusat: 2 Unit PLTS terpusat: 2 Unit PLTS terpusat: 3 Unit PLTS terpusat: 3 Unit PLTS terpusat: 4 Unit PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit RIAU: PLTS terpusat: 3 Unit PLTMH: 1 Unit SUMBAR: PLTS terpusat: 2 Unit PLTMH : 2 Unit BENGKULU: PLTS terpusat: 1 Unit PLTMH: 1 Unit JAMBI: PLTS terpusat: 2 Unit PLTMH: 2 Unit SULSEL: JATENG: SUMSEL: NTT: PLTS terpusat: 3 Unit PLTS terpusat: 2 Unit BALI: PLTS terpusat: 23Unit PLTS terpusat: 4 Unit PLTS terpusat: 2 Unit PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit PLTMH: 1 Unit KEPRI: NTB: PLTS terpusat: 3 Unit JATIM: PLTS terpusat: 4 Unit SULBAR: SULTRA: PLTS terpusat: 3 Unit PLTS terpusat: 2 Unit PLTS terpusat: 2Unit MALUKU: PLTMH: 1 Unit PLTMH: 2 Unit PLTMH: 1 Unit PETA SEBARAN RENCANA PROGRAM KEGIATAN FISIK TA 2014 PETA SEBARAN KEGIATAN FISIK TA 2013 SULUT PLTS terpusat: 3 Unit PLTGB: 1 Unit PLTS terpusat: 2 Unit Total Unit PLTS : 77 unit Total Unit PLTMH : 21 Unit
PETA SEBARAN RENCANA KEGIATAN FISIK DI PULAU – PULAU TERLUAR DAN KAWASAN PERBATASAN T.A 2014 PETA SEBARAN KEGIATAN FISIK TA 2012 • ACEH: • Kota Sabang 1 X 50 kWp • SUMUT: • Serdang Bedagai 1 X 50 kWp • KALBAR: • Sambas 1 X 50 kWp • Bengkayang 2 X 50 kWp • Sanggau 2 X 50 kWp • Sintang 1 X 50 kWp • Kapuas Hulu 2 X 50 kWp • KALTIM: • Malinau 2 X 50 kWp • Nunukan 5 X 50 kWp • Kutai Barat 2 X 50 kWp • SULUT : • Kep. Sangihe 1 X 50 kWp • Kep. Talaud 2 X 50 kWp • PAPUA : • Merauke 3 X 50 kWp • Bovendigul 2 X 50 kWp • Peg. Bintang 3 X 50 kWp • Keerom 4 x 50 kWp • Kota Jayapua 1 x 50 kWp • RIAU: • Rokan Hilir 1 X 50 kWp • Bengkalis 3 X 50 kWp • Indragiri Hilir 3 x 50 kWp • Kep. Meranti 2 X 50 kWp • Kota Dumai 1 X 50 kWp • NTT: • Belu 3 X 50 kWp • Rote Ndao 1 x 50 kWP • Alor 1 X 50 kWp • Kupang 1 X 50 kWp • TTU 4 x 50 kWp • KEPRI: • Natuna 1 X 50 kWp • MALUKU: • MBD 1 X 50 kWp • MTB 1 X 50 kWp Total Unit PLTS : 58 unit
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) CURUG MUNCAR 1 & 2 DI DESA CURUG MUNCAR, KEC. PETUNGPRIONO, KAB.PEKALONGAN, PROV. JATENG BAGAIMANA MEWUJUDKAN HAL SEPERTI INI.? • PLTMH Curug Muncar 1 Kapasitas 60 kW • Dibangun oleh KESDM tahun 2006, dan beroperasi tahun 2006; • Dengan biaya investasi sebesar 900 juta. • PLTMH Curug Muncar 2 Kapasitas 60 kW • Dibangun oleh Pemda Jateng tahun 2008, dan beroperasi tahun 2009; • Biaya investasi sebesar 800 juta. • Kedua Unit PLTMH diatas digunakan untuk menerangi 200 KK di Desa Curug Muncar dan Songgodadi
KONTRIBUSI PLTS DAN PLTMH BAGI PENURUNAN EMISI GRK BAYANGKAN ......UNTUK MENYERAP EMISI KARBON SEBESAR INI DIPERLUKAN 541 POHON TREMBESI DALAM KURUN WAKTU 2012-2014 PEMANFAATAN PLTMH DAN PLTS MAMPU UNTUK MENURUNKAN EMISI GRK SEBESAR 15.142 ton CO2...... • Asumsi: • Faktor kapasitas (CF) PLTS = 0,17 • Faktor kapasitas (CF) PLTMH = 0,6 • Pembangunan PLTS dan PLMH sebagai replacement PLTD, sehingga faktor emisi yang digunakan adalah PLTD = 0,8 ton CO2/MWh 1 POHON TREMBESI MAMPU MENYERAP 28 TON CO2 PER TAHUN
ROADMAP EBTKE pada tahun 2025, bauran energi baru terbarukan pada Roadmap EBTKE sedikit lebih tinggi dibandingkan pada Draft KEN sebesar 2,77 Juta TOE (0,45%)