1.73k likes | 5.4k Views
PENYAKIT AKIBAT KERJA. Penyakit Akibat Kerja. Setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Faktor Penyebab. Golongan Fisik Suara pekak atau tuli Sinar-sinar radioaktif Suhu yang terlalu tinggi heat stroke, heat cramps, hyperpyrexia
E N D
Penyakit Akibat Kerja Setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
Faktor Penyebab • Golongan Fisik • Suara pekak atau tuli • Sinar-sinar radioaktif • Suhu yang terlalu tinggi heat stroke, heat cramps, hyperpyrexia Suhu yang terlalu rendah frostbite • Tekanan yang tinggi caisson disease • Penerangan lampu yang kurang baik kelainan indra penglihatan, kesilauan menyebabkan kecelakaan
Golongan Kimia • Debu pneumoconioses ( silicosis, absestosis ) • Uap “metal fume fever”, dermatitis, keracunan • Gas keracunan CO,H2S • Larutan dermatitis • Awan & kabut racun serangga, racun jamur
Golongan infeksi bibit penyakit anthrax atau brucella • Golongan fisiologis sikap badan kurang baik, salah melakukan pekerjaan, kesalahan konstruksi mesin • Golongan mental-psikologis keadaan monoton
Diagnosa Cara menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja berbeda dengan mendiagnosa penyakit umum, karena pemeriksaan klinis dan laboratoris belumlah cukup. Melainkan harus memeriksa tempat, cara dan syarat-syarat kerja. Sebagai tambahan, saat anamnesis harus ditanyakan riwayat pekerjaan pasien.
Add. Langkah-langkah diagnosa • Anamnesis (dg wawancara) sepert riwayat penyakit. Epilepsi salah satu penyakit yg dpt diidentifikasi hanya dg diagnosa. • Pemeriksaan klinis, ex keracunan logam Pb Sindroma: org pucat, gusi bergaris htm, ggn pd kolik usus, wrist drop=ggn syaraf ditgn • Pemeriksaan laborat, meliputi kualitatif dan kuantitatif • Beberapa penyakit ditunjang dg pemeriksaan rontgen, ex ISPA • Pemeriksaan tempat kerja
Terapi Seperti halnya untuk penyakit umum, maka terapi penyakit akibat kerja haruslah ditekankan kepada penyebab penyakit yang berarti terapi kausal disertai terapi simptomatis seperlunya.
Pencegahan Terhadap Gangguan- Gangguan Kesehatan dan Daya Kerja • Substitusi: mengganti bhn yg beracun dg yg tdk beracun • Ventilasi Umum • Ventilasi keluar setempat ( local exhauster ) • Isolasi, ex ptgs rongten, bising mesin, bhn kimia • Pakaian pelindung ex operator • Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja • Pemeriksaan kesehatan berkala • Penerangan sebelum purna kerja • Pemeriksaan spesifik ex. Karyawan dg paparan tertentu • Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kepada pekerja secara kontinu • Add. Self limiting disease penykt smbh dg sdrinya
Bidang Penyakit Kulit Bidang Neurologi Bidang Penyakit Dalam Bidang Psikiatri Bidang THT Bidang Orthopaedi Bidang Penyakit paru Bidang Penyakit Mata Bidang Penyakit Akibat Radiasi Mengion Jenis Penyakit atau Cacat Akibat Kerja
Epidemiologi Penyakit Akibat Kerja Epi : “permukaan, diatas, menimpa” Demo : “orang,manusia, populasi.” Ologi : “ilmu tentang” Definisi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat (karakteristik), penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia.
Epidemiologi • Tdk hanya pada penyakit, epid kecelakaan, epid merokok • Penyebab penyakit: tunggal (cacar, campak, HIV), multipel (jantung, hipertensi)
Tujuan Epidemiologi Menurut Lilienfeld, ada 3 tujuan umum studi epidemiologi: • Untuk menjelaskan etiologi, satu atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan,sindrom, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi. Add. Etiologi:penyebabnya hrs ada, faktor risiko: faktor2 yg memungkinkan tjdnya suatu penyakit ex HIV(etiologi:Virus), FR (sex bebas, jarum suntik, narkoba)
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru.
Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko, menentukan kegiatan masyarakat yang diperlukan, yang nantinya digunakan untuk evaluasi keberhasilan langkah-langkah, kegiatan, dan program intervensi.