220 likes | 1.06k Views
AKUNTANSI BIAYA METODE BIAYA STANDAR. STIE MANDALA 2008 M. DIMYATI Sumber : Manajemen Biaya , Hansen&Mowen , edisi 2. MENGEMBANGKAN STANDAR. Pengalaman historis
E N D
AKUNTANSI BIAYAMETODE BIAYA STANDAR STIE MANDALA 2008 M. DIMYATI Sumber: ManajemenBiaya, Hansen&Mowen, edisi 2
MENGEMBANGKAN STANDAR • Pengalaman historis • Penentuan standar dari pengalaman masa lalu harus digunakan secara hati-hati, karena jika proses masa lalu dilakukan secara tidak efisien, maka ketidak efisienan itu akan terus dilanjutkan • Engeenering • Akan menghasilkan cara yang paling efisien dan sangat ketat, tapi bisanya standar dengan engeenering seringkali terlalu ketat. • Input dari personalia kegiatan operasi • Partisipasi dari personalia produksi dapat diandalkan dalam menentukan standar
JENIS-JENIS STANDAR • STANDAR IDEAL • Merupakan standar yang menuntut efisiensi maksimum dan dapat dicapai hanya jika segala sesuatu berjalan dengan sempurna • STANDAR YANG DAPAT DICAPAI SAAT INI • Merupakan standar yang dapat dipenuhi di bawah kondisi-kondisi kegiatan operasi yang efisien. • Standar yang terlalu ketat dan tidak pernah dicapai oleh para pekerja, maka akan menimbulkan frustasi dan kinerja menurun. • Standar yang menantang dan dapat dicapai akan menghasilkan kinerja yang lebih baik (khususnya para indifidu ikut dalam penetapan standar tersebut)
MENGAPA SISTEM BIAYA STANDAR DITERAPKAN • Peningkatan perencanaan • Standar unit dipakai dalam penyusunan penganggaran yang fleksibel • Peningkatan kontrol • Anggaran fleksibel dipakai sebagai alat kontrol dengan membandingkannya dengan biaya aktual • Dengan mengembangkan kuantitas standar dan biaya unit, akan dapat ditentukan penyimpangan-penyimpangan (varian-varian) dari harga, efisiensi, dan pemakaian. • Untuk perusahaan yang beroperasi dengan sistem manufaktur tradisional: sistem biaya standar digunakan secara luas. yaitu menghitung varian ditingkat operasional • Untuk perusahaan yang beroperasi dengan sistem manufaktur kontemporer: harus digunakan secara terbatas, yaitu digunakan dalam perencanaan, varian-varian digunakan dalam laporan kepada manajer tingkat tinggi.
Product costing dalam sistem biaya standar Dalam sistem biaya standar, biaya yang dibebankan kepada produk menggunakan standar kuantitasdan harga untuk: biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead Sistem biaya standar selalu menyediakan biaya unit yang dapat digunakan untuk penetapan harga Tidak perlu menghitung lagi biaya per unit untuk setiap kategori biaya unit yang sama Tidak perlu membedakan metode FIFO atau rata-rata tertimbang untuk menghitung biaya persediaan awal.
ANALISIS VARIAN • Varian Harga dan Efisiensi • SP = standar harga per unit input • SQ = standar kuantitas input yang diijinkan untuk output aktual • AP = harga aktual per unit input • AQ = kuantitas aktual input yang dipakai • Biaya per unit input yang dianggarkan = SP x SQ • Biaya Input aktual = AP x AQ • Total Varian = (AP x AQ) – (SP x SQ) • Total varian = [(APXAQ)-(SPXAQ)] + [(SPXAQ)-(SPXSQ)] • Total Varian = (AP-SP)AQ + (AQ-SQ)SP • Dalam sistem biaya standar, total varian dipecah menjadi varian harga dan varian efisensi (pemakaian) • Varian harga merupakan perbedaan antara harga per unit aktual dan standar dikalikan dengan kuantitas aktual • Varian Efisiensi merupakan perbedaan antara kuantitas aktual dan kuantitas standar dikalikan dengan harga standar
VARIAN HARGA BAHAN BAKU (AP-SP)AQ VARIAN EFISIENSI BAHAN BAKU (AQ-SQ)SP
Varian Harga Bahan Baku (material price variance – MPV) MPV = (AP X AQ) – (SP X AQ) MPV = (AP – SP) X AQ Dimana: AP = harga aktual per unit SP = standar harga per unit SP = Kuantitas aktual bahan baku per unit produk
Varian Pemakaian bahan Baku (Materials Usage Variance – MUV) MUV = (SP X AQ) – (SP X SQ) MUV = (AQ-SQ) X SP Dimana: AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang dipakai SQ = kuantitas standar bahan baku SP = harga standar per unit
Varian Tarip tenaga kerja (Labour Rate Variance = LRV) Menghitung perbedaan jumlah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsungdan jumlah yang seharusnya dibayar Varian Efisiensi tenaga Kerja (Labour Efficiensi Variance = LEV) Mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang aktual dengan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan. VARIAN TENAGA KERJA LANGSUNG
VARIAN TARIP TENAGA KERJA (LRV) LRV = (AR x AH) – (SR x AH) LVR = (AR – SR) x AH Dimana : AR = tarip upah pada jam aktual SR = tarip upah pada jam standar AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
VARIAN EFISIENSI TENAGA KERJA (LEV) LEV = (AH x SR) – (SH x SR) LEV = (AH – SH) x SR Dimana: AH = jam aktual tenaga kerja yang digunakan SH = jam tenaga kerja standar yang seharusnya digunakan SR = tarip upah pada jam standar
Diketahui: Produksi aktual = 30.000 unit Pemakaian bahan baku aktual = 780.000 ons Harga aktual bahan baku = Rp. 2.500,- per ons Jam tenaga kerja langsung aktual = 325 jam Tingkat upah aktual = Rp. 8.200 per jam Harga standar bahan baku = Rp. 2.000,- per ons Tingkat upah standar = Rp. 8.000 per jam Kuantitas standar = 25 ons bahan baku untuk 1 unit produk jadi Standar jam tenagakerjalangsung = 0,01 jam per unit produk (output) ILUSTRASI ANALISIS VARIAN
ILUSTRASI ANALISIS VARIAN • VARIAN BAHAN BAKU • Total varian (AP x AQ) – (SP x SQ) • Total varian = (Rp.2500x780000)–[(Rp.2000x(25x30000)] • Total Varian = Rp. 450.000.000 (Unvavorable) • VARIAN HARGA BAHAN BAKU • MVP = (AP –SP) x AQ • MVP = (Rp. 2.500 – Rp. 2.000) x 780.000 • MVP = Rp. 500 x 780.000 • MVP = Rp. 390.000.000,- (Unvavorable) • VARIAN EFISIENSI BAHAN BAKU (MUV) • MUV = (AQ-SQ) x SP • MUV = [(780000 – (25x30000)] x Rp. 2000 • MUV = (780000 – 750000) x Rp. 2000 • MUV = 30000 x Rp. 2000 = Rp. 60.000.000 (Unvavorable)
ILUSTRASI ANALSISI VARIAN • VARIAN TENAGA KERJA LANGSUNG • Total Varian = (AR x AH) – (SR x SH) • Total varian = (Rp. 8200x325) – [(Rp. 8000x(0,01x30000)] • Total Varian = Rp. 265.000 (Unvavorable) • VARIAN TARIP TENAGA KERJA (LRV) • LRV = (AR – SR) x AH • LVR = (Rp. 8200 – Rp 8000) x 325 • LVR = Rp. 200 x 325 • LVR = Rp. 65.000 (Unvavorable) • VARIAN EFISIENSI TENAGA KERJA (LEV) • LEV = (AH – SH) x SR • LEV = [(325 –(0,01X30000)] x Rp. 8000 • LEV = (325 – 300) x Rp. 8000 • LEV = 25 x Rp. 8000 = Rp. 200.000 (Unvavorable)