240 likes | 742 Views
Consumption - Saving - Investment. Pengertian Unsur Berkaitan dengan Konsumsi dan Saving : PTC, PTS, MPC, MPS Paradox of Thrift Investment Function. U nsur yang mempengaruhi turun naiknya tingkat pendapatan nasional :. Consumption atau Konsumsi (C) Saving atau Tabungan (S)
E N D
Consumption - Saving - Investment • Pengertian • Unsur Berkaitan dengan Konsumsi dan Saving : PTC, PTS, MPC, MPS • Paradox of Thrift • Investment Function
Unsur yang mempengaruhi turun naiknya tingkat pendapatan nasional: • Consumption atau Konsumsi (C) • Saving atau Tabungan (S) • Investment atau Investasi (I)
Pendapat mengenai pengertian Consumption, Saving dan Investment : • Pendapat Golongan Klasik : • Meninjau dari arus barang dan jasa • Definisi : • Konsumsi adalah penggunaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa oleh masayarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. • Saving ialah bagian daripada barang-barang dan jasa-jasa yang tidak dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. • S = I
Pendapat mengenai pengertian Consumption, Saving dan Investment : Pendapat Golongan Keynes: • Uang memegang peranan penting • Definisi : • Konsumsi ialah pengeluaran uang yang ditujukan untuk pembelanjaan barang-barang dan jasa-jasa guna keperluan sehari-hari. • Saving ialah bagian daripada pendapatan yang tidak dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi. • Investment ialah pengeluaran yang diarahkan untuk mendapatkan barang-barang modal. • S > I atau S < I
Unsur yang erat hubungannya dengan konsumsi dan saving: 1. Propensity To Consume (PTC) atau Average Propensity ToConsume (APTC) : Adalah bagian yang dikonsumsikan dari suatu tingkat pendapatan yang dapat dinyatakan melalui perbandingan antara jumlah yang dikonsumsikan dengan jumlah pendapatan atau dikatakan juga sebagai hasrat untuk berkonsumsi pada suatu tingkatpendapatan tertentu. Rumus : C Y
Unsur yang erat hubungannya dengan konsumsi dan saving: 2. Propensity To Save (PTS) atau Average Propensity To Save (APTS) : Adalah bagian yang disimpan yang dapat dinyatakan melalui perbandingan antara yang disimpan dengan jumlah pendapatan atau dikatakan juga sebagai hasrat untuk ber-saving pada suatu tingkatpendapatan tertentu. Rumus : S Y
Pendapatan, Konsumsi dan Saving Scale Line C/S C A BEP G 0 Y Y2 Y1
Unsur yang erat hubungannya dengan konsumsi dan saving: 3. Marginal Propensity To Consume (MPC) : Adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan. Rumus : ∆C ∆Y
Unsur yang erat hubungannya dengan konsumsi dan saving: 4. Marginal Propensity To Save (MPS) : Adalah perbandingan antara pertambahan saving dengan pertambahan pendapatan. Rumus : ∆S ∆Y
MPC MPC = 1, menunjukkan semua tambahan pendapatan digunakan untuk tambahan konsumsi. MPC < 1, menunjukan bahwa tambahan pendapatan seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi melainkan sebagian akan disisihkan untuk ditabung (saving). MPC =0, menunjukan bahwa penggunaan tambahan pendapatan tersebut digunakan seluruhnya untuk saving
MPC Faktor-faktor yang mempengaruhi MPC : • Distribution of Income • Pengharapan masyarakat • Tingkah individu (Individual Behaviour) • Pajak
Investment dalam Ilmu Ekonomi Pengertian: Pembelanjaan atau setiap pengeluaran yang berakibat menimbulkan pembentukan modal.
Investasi Dilihat dari sudut arah penggunaannya : a. Real Investmment : investasi yang ditujukan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa denganharapan akan memperoleh laba dari penjualan barang dan jasa yang diprodusir. b. Financial Investment : investasi yang dikeluarkan untuk pembelian surat-surat berharga obligasi, pinjaman dengan harapandikemudian hari diterima berupa balas jasa yaituberbentuk bunga (interest).
Investasi Dilihat dari sudut yang melakukannya : a. Private Investmment : yang dilakukan oleh swasta atau perseorangan. b. Business Investment : yang dilakukan oleh perusahaan. b. Governmental Investment : yang dilakukan oleh pemerintah.
Investasi Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi : • Faktor non-ekonomis. • Faktor tehnik. • Faktor harapan. • Faktor ekonomis. • Pengeluaran Pemerintah. • Aspek laba untuk pihak swasta, aspek politis atau aspek sosial walaupun aspek laba jadi bahan pertimbangan untuk pihak pemerintah (publik).