0 likes | 16 Views
undang kesehatan terhadap mutu pelayanan tenaga kesehatan terhadap masyarakat
E N D
Hukum, Etika, Profesikesehatan, peraturanperundangan k3 • Nama Kelompok 3: • Ira Novita • Muhammad Tarkhi
HukumEtika PengertianHukumadalahsuatusistemperaturan yang di dalamnyaterdapatnorma-normadansanksi-sanksi yang bertujuanuntukmengendalikanperilakumanusia, menjagaketertibandankeadilan, sertamencegahterjadinyakekacauan. Keberadaanhukumbertujuanuntukmelindungisetiapindividudaripenyalahgunaankekuasaansertauntukmenegakkankeadilan. Kata etikaberasaldari kata Yunani ethos , yang berarti "karakter", dandari kata Latin mores , yang berarti "adatistiadat". Sedangkanpengertianetikasecaraumumadalahaturan, norma, kaidah, ataupuntatacara yang biasadigunakansebagaipedomanatauasassuatuindividudalammelakukanperbuatandantingkahlaku. Secarateoretisataupunfilosofis, etikadanhukum (dalampendekatannonpositivis) adalahduaentitas yang sangatberkaitan, tetapiberbedadalampenegakannya. Etikaadalahladangtempathukumditemukandanhukumsendirimerupakanpengejawantahanhukum yang telahdiberisanksidandiformalkan. (Agustina, Enny, 2020, Etika Profesi dan Hukum Kesehatan, Bandung: PT. Refika Aditama)
PengertianhukummenurutVantKant : hukumadalahserumpunanperaturan yang bersifatmemaksa yang diadakanuntukmengaturdanmelindungikepentingan orang dalammasyarakat. Pengertianhukummenurut E.M. Meyers: hukumadalahsemuaperaturan yang mengandungpertimbangankesusilaanditujukanpadatingkahlakumanusiadalammasyarakatdanmenjadipedomanpemimpinataupenguasanegaradalammelakukantugasnya. HukumdanEtikamemilikipengertian yang mirip, yaitusama-samaperaturan. Namun, adaperbedaanmendasarantarakeduanya. Dalampengertianpraktis, hukumadalahaturan yang bersifat formal danmemilikisanksitegas. Etikaituaturannonformaldanlebihmerupakansopan-santu, adab, atautatakramasifatdansikapmanusiaitusendiri. Dengan kata lain, apa yang diizinkan oleh hukum belum tentu benar secara etika. (Aprita, Serlika. 2019. Etika Profesi Hukum. Bandung: Refika Aditama)
KodeEtik Kodeetikmerupakanperumusannorma moral yang menjaditolakukuratauacuanbagikodeperilakukelompokprofesibersangkutan. Kelompokprofesitersebutharusmenaatiataumematuhisekaligussebagaiupayatindakanpencegahandanmerupakansanksihukumanatasperbuatan yang tidaketissebagaipenyandangprofesionaluntukberbuatatauberitikadbaikdalammelakukankegiatannya. Kodeetikberasaldaridua kata yaitukodedanetik. Kodememilikiartisebagaitanda yang disetujuidenganmaksudtertentu. SedangkanetikberasaldaribahasaYunaniyaitu "ethos" yang berartiwatak, adab, ataucarahidupsehinggakodeetikdapatdiartikansebagaitatasusilaatauhal-hal yang berhubungandenganketatasusilaandalammengerjakansuatupekerjaan. (Anonim, HimpunanEtikaProfesi: BerbagaiKodeEtikAsosiasi Indonesia. Yogyakarta: PustakaYustisia. 2018).
Kodeetikjugadapatdipahamisebagainormaatauasas yang diterimaolehsuatukelompoktertentusebagailandasantingkahlakusehari-hari di masyarakatmaupun di tempatkerja. MenurutBerten L, kodeetikmerupakannorma yang telahditetapkandanditerimaolehkelompokprofesidanuntukmengarahkanataumemberikanpetunjukkepadaparaanggotanyamengenaiberbuat yang seharusnyadansekaligusmenjaminkualitas moral profesi yang bersangkutan di matamasyarakatuntukmemperolehtanggapan yang positif. Adanyakodeetikakanmelindungiperbuatan yang tidakprofesional. Dalamkaitannyadenganprofesi, bahwakodeetikmerupakantatacaraatauaturan yang menjadistandartkegiatananggotasuatuprofesi. (Bertens, K. Etika, Jakarta: GramediaPustakaUtama. 1997).
Kodeetikprofesimerupakansuatutatananetikayantelahdisepakatiolehsuatukelompokmasyarakattertentu. Kodeetikumumnyatermasukpadanormasosial. Kodeetikjugadiartikansebagaipolaaturan, tatacara, tanda, pedomanetisdalammelakukankegiatanataupekerjaan.Tujuankodeetik agar profesionalmemberikanjasaterbaikkepadapemakaiJasa.
Etikaprofesiadalahsikaphidupberupakeadilanuntukmemberikanpelayanan professional terhadapmasyarakatdenganpenuhketertibandankeahliansebagaipelayanandalamrangkamelaksanakantugasberupakewajibanterhadapmasyarakat. JadiKodeetiksangatpenting di terapkandalamsuatuprofesikerja, karenakodeetikmampumenjadipagarpelakuprofesionaldalamsetiaptindakankerja yang dilakukan. ( SuhrawardiLubis, 1994:6-7 ) Tujuandarikodeetikadalah : supayaprofesionalmemberikanjasa yang sebaik-baiknyakepadaparapemakaiatauparanasabahnya, melindungiperbuatandari yang tidak professional, meningkatkanmutupengabdianprofesi, memeliharalingkunganprofesi yang kondusif. SementaraitufungsidariKodeEtikyaitu : saranakontrol social, menghubungkannilaidannormadenganpelayanan (keprofesian), pencegahancampurtanganpihak lain yang dapatmerugikan, pencegahankesalahpahamandankonflik. (Widyadharma, Ignatius Ridwan. EtikaProfesiHukum. Semarang: BadanPenerbitUniversitasDiponegoro. 2015).
ProfesiKesehatan Profesiadalahsuatujabatanataupekerjaan yang menuntutkeahlian (expertise) dariparaanggotanya. Artinya, tidakbisadilakukanolehsembarang orang yang tidakterlatihdantidakdisiapkansecarakhususuntukmelakukanpekerjaanitu. Profesikesehatanadalahprofesi yang berkenaandengankesehatan, misalnyadokter, perawat, penyuluhkesehatan, dandosendanlainnya. . Profesikesehatan(health professional atau healthcare professional)adalah orang-orang yang secaraprofesionalmemberikanpelayanankesehatansetelahmenempuhpendidikandanpelatihan formal dalamdisiplinilmutertentu. Profesionalismemerupakankomitmenparaanggotasuatuprofesiuntukmeningkatkankemampuannyasecaraterusmenerus. “Profesionalisme” adalahsebutan yang mengacukepadasikap mental dalambentukkomitmendariparaanggotasuatuprofesiuntuksenantiasamewujudkandanmeningkatkankualitasprofesionalnya. (ManajemenSumberDayaManusiaKesehatan. Padang: Andalas University Press; 2015).
UNDANG-UNDANG K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) KesehatandanKeselamatanKerja (K3) merupakanupayakitauntukmenciptakanlingkungankerja yang sehatdanaman, sehinggadapatmengurangiprobabilitaskecelakaankerja /penyakitakibatkelalaian yang mengakibatkandemotivasidandandefisiensiproduktivitaskerja.
KeselamatandankesehatankerjadiaturdalamPasal 86 danPasal 87 UU Ketenagakerjaan, yang berbunyi: Pasal86 Ayat 1 Nomor 13 Tahun 2003 (Setiappekerja/buruhmempunyaihakuntukmemperolehperlindunganatas) : keselamatandankesehatankerja; moral dankesusilaan; dan perlakuan yang sesuaidenganharkatdanmartabatmanusiasertanilai-nilai agama. Pasal86 ayat (2) UU Ketenagakerjaan memberikanjaminankeselamatandanmeningkatkanderajatkesehatanparapekerja/buruhdengancarapencegahankecelakaandanpenyakitakibatkerja, pengendalianbahaya di tempatkerja, promosikesehatan, pengobatan, danrehabilitasi.
Pasal 87 ayat 1 berbunyi :(Setiapperusahaanwajibmenerapkansistemmanajemenkeselamatandankesehatankerja yang terintegrasidengansistemmanajemenperusahaan). Ketentuanmengenaipenerapansistemmanajemenkeselamatandankesehatankerja. PP 50 pasal 1 Ayat 2 Tahun 2012 jugaberisitentang K3 “KeselamatandanKesehatanKerja Yang disingkat K3 adalahsegalakegiatanuntukmenjamindanmelindungikeselamatandankesehatantenagakerjamelaluiupayapencegahankecelakaankerjadanpenyakitakibatkerja (EndahPujiastuti, PengantarHukumKetenagakerjaan, Semarang: Semarang University Press, 2008, hal. 37)
Kesimpulannya, aturanmengenaikeselamatandankesehatankerjadiaturdalam UU Ketenagakerjaandanbertujuanuntukmelindungipekerjadaririsikokecelakaankerja, meningkatkanderajatkesehatanparatenagakerja, menjaminkeselamatantenagakerja, danmenjaga agar sumberproduksidipeliharadandipergunakansecaraamandanberdayagunasertamelindungihak-haktenagakerjadalamperlindunganhukum. Selainitu, produktivitaskerjadapatterwujudjikakeselamatandankesehatantenagakerjajugadilindungi.