430 likes | 671 Views
PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN KELOR ( Moringa Oleifera ) TERHADAP EKSPRESI IL-6 JARINGAN HEPAR TIKUS WISTAR ( Rattus Norvegi c us ) MODEL KARSINOMA HEPATOSELULER DENGAN INDUKSI DMBA ( 7,12-dimethylbenz(a) anthracene ).
E N D
PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN KELOR (MoringaOleifera) TERHADAP EKSPRESI IL-6 JARINGAN HEPAR TIKUS WISTAR (Rattus Norvegicus) MODEL KARSINOMA HEPATOSELULER DENGAN INDUKSI DMBA (7,12-dimethylbenz(a)anthracene) Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, MSDr. Dr. EndangSriwahjuni, MSDr.dr.WisnuBarlianto, Msi. Med, SpA(K) Alicia Yolandra 0910710031
Hipotesis Pemberianekstrakmetanoldaunkelor (Moringaoleifera) dapatmenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepartikuswistar (Rattusnorvegicus)model karsinomahepatoselulerdenganinduksi DMBA (7,12-dymethylbenz (a) anthracene).
Tumor/ Kanker • Tumor/ kankerdapatterbentukmelaluibeberapajalurkarsinogenesisantara lain: inflamasi, peningkatanproliferasi, danpenghambatan apoptosis. (Ulrich et al, 2006)
Inflamasi • Inflamasiadalahbagiandarirespontubuhterhadaprangsanganlingkungan internal maupuneksternal • Saatterjadiinflamasiakutataudemamdalamjangkawaktupendek, halinimemilikikonsekuensiterapetik. Namunbilainflamasiberlangsungsecarakronisatauterlalu lama, makahasilnyadapatberbahayadandapatmenimbulkanberbagaipenyakit, termasukkanker (tumor ganas) (Aggarwalet al, 2006) • Inflamasikronismendukungterjadinya mutagenesis onkogenikmelaluiproduksiradikalbebasreactive oxygen species (ROS). (Grivennikovet al, 2009).
Interleukin-6 • IL-6 adalahsalahsatusitokinmultifungsi yang pentingdalamresponimun, pertahanansel, apoptosis, danproliferasi. (Grivennikovet al, 2009) • IL-6 dapatdihasilkandiselendothel sinusoid danselKupffer • Peningkatan ROS mengaktifkanprosescyclooxygenase 2 (COX-2) memproduksi prostaglandin E2 (PGE2) mensintesissitokinproinflamasi, seperti TNF-α Upregulationdari TNF-α akanmemicufaktor NF-кB regulasiberbagaisitokin, kemokin (termasuk IL-6)
DMBA • DMBA sebagaikarsinogen yang spesifik organ, memediasikarsinogenesisdenganmenginduksikerusakan DNA, danmembentuk ROS berlebihan, sertamemediasiprosesinflamasikronis (Manoharanet al, 2008) • Dan dalampenelitianini, kamimenggunakan DMBA untukmenginduksikankerhepar, sebabberdasarkanpenelitianFauzi et al penggunaanzatiniterbuktisecarakuantitatifmampumeningkatkanproliferasiselberlebih, yang menujukearahkarsinogenesis (Fauziet al, 2011)
KarsinomaHepatoseluler • Karsinomahepatoselulermunculkarenaadanyaluka yang berkepanjangan, inflamasi, atau pun proliferasiberlebihandarihepatosit. (Chen et al, 2011) • Perubahanhepatocellular yang mendahuluimunculnyaKarsinomahepatoselulermelibatkanperubahan focus hepatositsecarafenotipik (foci of phenotypically altered hepatocyte), yang kemudianmenyebabkan dysplasia hepatosit, membentuknodul. (Thorgeirssondan Grisham, 2002)
KarsinomaHepatoseluler • pilihanpenangananmeliputipembedahan, ablasi, embolisasi, radiasi, kemoterapi. Dalambeberapakasus, doktermungkinmerekomendasikanlebihdarisatumacampenanganan. Namunperludiingatjuga, setiappenangananmemilikiresikodanefeksampingnyasendiri. (ACS 2011). • kombinasi herbal saatinijugadapatdigunakansebagaialternatifantikanker. (Sagardan Wong, 2001)
Moringaoleifera • TanamankeloratauMoringaoleiferaadalahtanaman yang mampubertumbuhdengancepat. Kelorberupapohon yang selaluadasepanjangtahun (perennial) (Foidlet al., 2001).
Moringaoleifera • Kandunganantioksidandalamkelorantara lain: • Karotenoid • Senyawapolifenol: KaempferoldanQuercetinmemilikiaktivitas antiradical yang lebihtinggidibandingkandengansenyawaflavonollainnya. (Bennett et al., 2003)
KonversiObat • BSA berhubunganeratdengan parameter daribiologismamalia, yang membuatnormalisasidengan BSA layakuntukdipertimbangkan, mengingatcarakerjakebanyakanobatberhubungandenganprosesataufungsifisiologis (Reagan-Shaw et al, 2007).
KontrolNegatif Diet Normal 104 hari • KontrolPositif • Diet normal + DMBA Perlakuan 1 Diet normal + Kelor 20mg/hari • Perlakuan 2 Diet normal + Kelor 40 mg/hari Perlakuan 3 Diet normal + Kelor 80 mg/hari 60hari Tikus Adaptasi (7 hari) Diet Normal + DMBA 10 mg/hariselama 44 hari Tikus Diterminasi DenganEter Pemeriksaan IL-6 jaringanhepardengan IHK AnalisaData
Pengecatan IHK Imunohistokimiamerupakansuatuprosesmengidentifikasi protein spesifikpadajaringanatauseldenganmenggunakanantibodi. Tempatpengikatanantaraantibodidengan protein spesifikdiidentifikasidengan marker yang biasanyadilekatkanpadaantibodidanbisadivisualisasisecaralangsungataudenganreaksiuntukmengidentifikasi marker. Penelitianinimenggunakan marker senyawaberwarna, yaitu Mayer hematoxilen
Analisis Data • Ujinormalitas data:p>0,05 distribusi data adalah normal • Ujihomogenitasvarian: p=0,001 data berasaldaripopulasi yang memilikivarian yang tidakhomogen • Uji non parametrik Kruskal Wallis • d. Uji post-hoc Mann-Whitney
InterpretasiAnalisis Post-Hoc - Mann-Whitney Terdapatperbedaansignifikan (Asymp.Zig.(2-tailed)/ p<0,05) pada: - Kontrolnegatif & positif - Kontrolnegatif & pemberiankelordosis 20 mg - Kontrolpositif & pemberiankelordosis 40 mg - Kontrolpositif & pemberiankelordosis 80 mg - pemberiankelordosis 20 mg & pemberiankelordosis 40 mg - pemberiankelordosis 20 mg & pemberiankelordosis 80 mg
Pembahasan • DMBA meningkatkanekspresi IL-6 jaringanhepar. 2. Quercetindalamekstrakmetanoldaunkelormenekanekspresi IL-6 jaringanhepar. 3. Dosis 80 mg/harimerupakandosisefektifpemberianekstrakmetanoldaunkelordalammenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepar
Kesimpulan • Ekstrakmetanoldaunkelor (Moringaoleifera) dapatmenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepartikuswistar (Rattusnorvegicus)model karsinomahepatoselulerdenganinduksi DMBA (7,12-dymethylbenz (a) anthracene) • Dosisefektifekstrakmetanoldaunkelor (Moringaoleifera) dalammenurunkanekspresi IL-6 jaringanhepartikuswistar (Rattusnorvegicus)model karsinomahepatoselulerdenganinduksi DMBA (7,12-dymethylbenz (a) anthracene) adalah 80 mg/ml/hari.
Saran • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis optimum dari pemberian kelor. • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konversi dosis pemberian kelor dari tikus wistar ke manusia
SebelumPenelitian • 5 kelompokacak • beratbadan • masaadaptasidalamsebuahkotakdaribaskomplastikberukuran 40x20 cm berisisekam, tutupdarikawat, • label identitaskelompok. • Pakansamayaitu diet normal yang terdiridaritepung, comfeed, dan air 50 gram ad libitum. Minumbotolbercorong. 7 haritidakdiberiperlakuanapapun
SelamaPenelitian • kontrolnegatif diet normal. • Tikuspadakelompok 2 (kontrolpositif) sampaikelompok 5 diberi diet normal dan DMBA dengandosis 10 mg/haridisonde per oral setiapharipada jam 10 pagiselama 45 hari. • tikuspadakelompok 2 diberipakan normal selama 60 hari. kelompok 3, 4, dan 5 diberi diet normal danekstrak methanol daunkelormasing-masingdengandosis 20, 40, 80 mg/ml/haridisonde per oral selama 60 hari. • Minggudilakukanpengukuranberatbadan, penggantiansekam. Minumuntuktikusdigantijikasudahkurangdarisetengah
SetelahPenelitian • Setelahmasapemeliharaanselesai (104 hari), tikus-tikusdibedahdilaboratoriumfaalolehpetugaslaboratorium yang sudahberpengalaman. • Terminasidenganetermenggunakandosis 300mg/kgBBsecaraintraperitoneal, danditunggusampaitikustidakbernafaslagibarukemudiandibedaholehpetugasuntukmengambiljaringanhepar. • Bangkaitikuskemudiandikumpulkanuntukdikuburolehtimlaboratoriumfaalditamansekitarlaboratorium.
Prosesekstraksi methanol daunkelor Proses ekstraksi menggunakan 42 gram tepung daun kelor (Moringa oleifera) kemudianrendamdengan methanol sampai volume 900 ml, dikocok 30 menit lalu di biarkan semalam. Ambillapisanatascampuranmetanoldenganzataktif.Tunggusampaialiranmetanolberhentimenetespadalabupenampung (1,5 sampai 2 jam untuk 1 labu). Hasil yang diperolehkira-kirasepertigadaribahanalamkering. Simpandalam freezer. (Laboratorium Farmakologi FKUB).
Protocol IHK DeparaffiniseHydrate sections twiceSoak sections Blocking solution. Primary antibody solutionovernight. Wash sections with PBS, methanol containing 0.3 % hydrogen peroxide Wash sections with PBS Anti IgG horseradish peroxidase conjugate, Wash sections with PBSDAB solution Wash sectionsCounterstain as required. Mount coverslip and examine by microscope.