1 / 27

Leptospirosis

Leptospirosis. Dr H.Armen Ahmad SpPD KPTI Sub Bag Tropik Infeksi Penyakit Dalam FK Unand. Pendahuluan. Penyakit yang disebabkan leptospira sp. Termasuk zoonosis Masalah di negara berkembang (tropis & subtropis) ec.curah hujan tinggi dan sanitasi lingkungan buruk.

troy-david
Download Presentation

Leptospirosis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Leptospirosis Dr H.Armen Ahmad SpPD KPTI Sub Bag Tropik Infeksi Penyakit Dalam FK Unand

  2. Pendahuluan • Penyakit yang disebabkan leptospira sp. • Termasuk zoonosis • Masalah di negara berkembang (tropis & subtropis) ec.curah hujan tinggi dan sanitasi lingkungan buruk. • Resiko tinggi pd pekerja tambang, petani, petugas survei hutan, dokter hewan, ptgs Lab & tentara. • Resevoar : tikus,babi,sapi,kuda,anjing,kucing, kelelawar,musang,tupai dan landak.

  3. Epidemiologi • Seringkali tidak terdiagnosa & tidak dilaporkan. • Insidens di Amerika 0,02-0,04 kasus/ 100.000 penduduk (th 1985-1994). • Daerah resiko tinggi : Kep.Caribia, Amerika tengah & Selatan, Asia tenggara & kep. Pasifik.

  4. Patofisiologi • Penularan dari hewan bisa langsung atau melalui air dan tanah yg tercemar urin hewan. • Sering terjadi saat banjir,membersihkan selokan atau sungai. • Kuman masuk melalui kulit yang tidak intake atau selaput lendir mata,mulut & hidung, masuk dalam darah, proliferasi dan menyebar ke organ2 & jar,tubuh. • Pada ginjal,menetap di tubulus, membentuk koloni, masuk dalam urin

  5. Gejala klinis • Gejala amat bervariasi, mulai ringan seperti sakit flu sampai berat & menyebabkan kematian. • Masa inkubasi sekitar 2-20 hari, rata-rata 10 hari

  6. Fase gejala leptospira • Stadium Pertama(fase leptospiremia) :• Demam menggigil • Sakit kepala • Malaise • Muntah • Konjungtivitis • Rasa nyeri otot betis dan punggung • Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari • Gejala yang Kharakteristik :• Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan pada mata) • Rasa nyeri pada otot-betis

  7. Stadium Kedua (fase imun) :• Terbentuk antibodi di dalam tubuh penderita • Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama • Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi meningitis. • Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat. • Stadium ketiga (rekonvalesen) : - terjadi pada minggu ke-2 sampai ke-4 - demam dan nyeri otot berangsur hilang.

  8. Anicteric leptospirosis First stage 3 -7 days (septicemic) Second stage 0 days - 1 month (immune) Fever myalgia headache abdominal pain vomiting conj. suffusion meningitis uveitis rash Blood culture CSF culture Urine culture:

  9. Penyakit Weil • Satu jenis leptospirosis dengan tampilan klinis berat (10% kasus). • Penyebab L.Interrogans serovar icterohaemorrhagia. • Gejala pd fase I seperti leptospirosis biasa, muncul pd hari ke-3 smp ke-6, penurunan demam bias bersamaan dgn kekambuhan,bertahan smp beberapa minggu. • Hati membesar, transaminase,bilirubin,proteinuri meningkat dan azotemia. • Dapat terjadi perdarahan spt epistaksis, hemoptisis, hematemesis-melena,perdarahan adrenal dan pneumonitis hemorargik.Bila terjadi perdarahan otak dpt menyebabkan kematian

  10. Icteric leptospirosis (Weil’s disease) Second stage 10 - 30 days (immune) First stage 3 -7 days (septicemic) Fever jaundice hemorrhage renal failure myocarditis Blood culture CSF culture Urine culture

  11. Komplikasi leptospirosis • Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6 • Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian. • Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak. • Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas. • Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva). • Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.

  12. Pemeriksaan laboratorium • Darah rutin mungkin ditemukan lekositosis, peningkatan LED,ureum kreatinin, transaminase, bilirubin serta anemia. • Mikroskop lapangan gelap atau imunofluoresen dapat menemukan leptospira. • Kultur darah atau cairan spinal dapat positif pd 7-10 hari pertama, selanjutnya leptospira dapat ditemukan dalam urin. • Serologi dengan MAT atau IHA • Pemeriksaan lain : ELISA,PCR,Dipstik

  13. Mikroskop lapangan gelap Mikroskop imunofluoresen

  14. Terapi • Obat : - Penisilin G 1,5 jt U/6 jam selama 7 hari • - Doxysiklin 2x100 mg selama 7 hari • - Ampisilin 750 mg/6 jam selama 7 hari • - Amoksilin 4x500 mg/hari selama 7 hari • Dialisis atau ventilator jika diperlukan. • Pencegahan pada yg beresiko tinggi seperti pekerja tambang atau tentara yang bertugas didaerah endemis dengan doxysiklin 200 mg sekali seminggu

  15. Terima kasih

  16. Leptospirosis

  17. Treatment for leptospirosis • Organisms are susceptible to penicillin • Penicillin is clinically useful only if given early in the septicemic phase.

  18. Leptospirosis Leptospira interrogans Reservoir: Dogs and rats Transmitted by skin/mucosal contact from urine-contaminated water Diagnosis: Isolating bacteria or serological tests Figure 26.4

  19. Leptospirosis • <100 cases per year in US • symptoms • flu-like • severe systemic disease • kidney • brain • eye

  20. Transmission • infected urine • rodents • farm animals • water • through broken skin.

  21. Leptospirosis • finely coiled spirochetes with hooked ends • reservoirs: rodents, dogs, livestock, wild mammals, cats • may persist in renal tubules (excreted in urine by asymptomatic animals) • Recent outbreaks in Illinois, Nicaragua

  22. Laboratory Diagnosis • serology • most readily culturable of spirochetes • culture still extremely difficult

More Related