250 likes | 423 Views
TEKNOLOGI JARINGAN KECEPATAN TINGGI. 1. Evolusi Perkembangan Jaringan. Jaringan komputer lokal terus berkembang secara evolusi, baik kemampuan maupun kecepatannya. Jaringan komputer lokal terdiri dari 2 tipe : a. Jaringan komputer lokal yang terpisah
E N D
1. Evolusi Perkembangan Jaringan Jaringan komputer lokal terus berkembang secara evolusi, baik kemampuan maupun kecepatannya. Jaringan komputer lokal terdiri dari 2 tipe : a. Jaringan komputer lokal yang terpisah b. Jaringan komputer lokal yang berhubungan
Untuk mengintegrasikan jaringan lokal tersebut dibutuhkan media yang memiliki - kemampuan - keamanan - kecepatan yang tinggi Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja jaringan tersebut.
2. Jaringan Backbone (Backbone) Jaringan Backbone adalah jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan lokal yang memiliki kecepatan rendah melalui Gateway. Keuntungan menggunakan jaringan Backbone - kemampuan jaringan lebih tinggi - instalasi lebih sederhana dan mudah Tetapi penggunaan jaringan backbone membutuhkan biaya yang relatif tinggi, baik untuk instalasi maupun perawatannya.
Teknologi yang digunakan untuk membangun suatu jaringan backbone • Bridge backbone ring • Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring • Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch Alasan yang mendasari digunakannya jaringan backbone antara lain • Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi antar jaringan lokal yang ada • Meningkatnya kecepatan transfer data khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena kecepatan transfer data FDDI dapat mencapai 100 Mbps • Konsep instalasi dan manajemen jaringan backbone lebih sederhana , tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh • Jaringan backbone dapat meningkatkan kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer • Dengan sistem dual ring, FDDI memiliki fault tolerance ( ketahanan kegagalan ) yang lebih tinggi
3. Fiber Distributed Data Interface (FDDI ) FDDI merupakan protokol yang digunakan untuk transmisi pada jaringan yang mempunyai Token Passing Ring yang dapat meningkatkan kinerja jaringan. FDDI menggunakan serat optik dengan kecepatan transmisi mencapai 100 Mpbs FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km
Jaringan FDDI memiliki dua ring counter-rotating yaitu : • Ring Pertama disebut dengan Primary Ring yaitu yang secara logika terhubung ke semua stasiun. • Ring Kedua disebut dengan Secondary Ring yaitu yang hanya terhubung ke stasiun - stasiun hubungan ganda.
FDDI mempunyai 2 macam pelayanan transmisi data, yaitu • Service sinkron, yaitu suatu pelayanan yang digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan bandwidth dan response time yang terjamin • Service asinkron, suatu pelayanan yang digunakan untuk aplikasi yang tidak kritis terhadap kebutuhan bandwith dan response time.
4. Asynchronous Transfer Model (ATM) • Teknologi ini dikembangkan pada awal tahun 1990-an. • Prinsip pada ATM adalah setiap informasi harus ditransfer ke dalam bentuk sel. • ATM memiliki kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu mencapai 150 Mpbs • Teknologi ini sangat cocok digunakan dalam pengiriman data dalam bentuk suara atau gambar (multimedia)
5. 100 VG-Any LAN 100 VG-Any LAN merupakan standar IEEE 802.12 yang memiliki bit rate 100 Mbps. Komponen pembentuk jaringan 100 VG-Any LAN antara lain : VG-Any Hubs, VG-Any LAN End Nodes, Media penghubung terdiri dari kabel UTP, STP dan serat optik, peralatan Inter Jaringan (tidak harus) yang digunakan seperti Bridge dan Router.
Protocol pada 100 VG-Any LAN sebagai berikut : a. Logical link control pada 100 VG-Any LAN yang terdiri dari LLCI = Conection Less. Uncecknowledge dan LLC2 = Conection Oriented b. Medium Access Control 1. Demand Priority Protocol : merupakan protocol yang bertugas untuk menentukan urutan proses berdasarkan prioritasnya.
2. Link Training untuk memverifikasi kabel, jenis device dan menentukan alamat dari end mode 3. MAC Frame Preparation yang menyiapkan format frame Ethernet atau Token Ring
6. Fast Ethernet 100 Base T • Fast Ethernet 100 Base T adalah standard IEEE 802.3u. • Teknologi ini menggunakan prinsip 10 Base - T dengan protocol CSMA/CD tetapi memiliki bit rate 100 Mbps. • Fast Ethernet menggunakan kabel UTP, STP, atau serat optik • Jarak optimum antara 2 node kurang dari 220 m, sedang jarak optimum antara 2 hub kurang dari 10 m
Fast Ethernet menggunakan 2 jenis Hub, yaitu a. Shared Hub ( single conversation ) Pada Share Hub, kecepatan transmisi data dari server dan terminal sama, yaitu 100 Mbps dibagi rata - rata untuk semua port. Jadi masing - masing port yang ada bersifat dependent.
b. Switched Hub ( Multiple Conversation ) Pada Switched Hub, kecepatan transmisi data maksimum antara server dan terminal tidak dibagi rata untuk semua port dan dimungkinkan masing - masing port memiliki kecepatan yang berbeda, misalnya 10 atau 100 Mbps. Jadi masing - masing port bersifat independent dan hub yang ada berfungsi sebagai jalan tol .
7. Gigabit Ethernet Teknologi Ethernet 1 GBps atau yang populer disebut Gigabit Ethernet terwujud karena migrasi dari keluarga Ethernet atau Fast Ethernet ke ATM tidak mudah untuk dilakukan. Untuk migrasi diperlukan beberapa server guna menjembatani antara backbone ATM dan segmen jaringan dari keluarga Ethernet
Pada awalnya Gigabit Ethernet ini belum memperoleh standar dari IEEE. Namun tahun 1998 IEEE akhirnya mengeluarkan standard spesifikasi teknis untuk Gigabit Ethernet dengan sebutan IEEE 802.3Z Kelebihan utama Gigabit Ethernet adalah kecepatan yang maksimal dengan biaya relatif lebih hemat yang disebabkan oleh tingkat kompatibilitas dari Gigabit Ethernet terhadap generasi sebelumnya sehingga tidak perlu mengubah infrastruktur yang sudah ada secara keseluruhan, melainkan hanya sebagian saja yang perlu.
Saat ini Gigabit Ethernet masih digunakan untuk gedung yang memerlukan bandwidth yang lebih besar antara router, switch, hub, reater dan server sehingga paling tidak ada 4 metode utama untuk migrasi ke Gigabit Ethernet, yaitu a. Upgrade link - switch ke server b. Upgrade link - switch ke switch untuk mendapatkan channel 1 GBps antara switch 1000/100 c. Upgrade speed pada Switch 100/10 dan 100/100 untuk menghindari kondisi bottleneck. d. Upgrade jaringan backbone FDDI ke link dengan router Ethernet / Switch Ethernet