180 likes | 399 Views
Laporan. Consultative Expert Working Group on Research and Development (CEWG on R&D): Financing and Coordination Laksono Trisnantoro Geneva: 5 -7 April 2011 dan 7-8July 2011. Pengantar. Akses untuk obat dan teknologi kesehatan masih buruk, khususnya di negara sedang berkembang.
E N D
Laporan Consultative Expert Working Group on Research and Development (CEWG on R&D): Financing and Coordination Laksono Trisnantoro Geneva: 5 -7 April 2011 dan 7-8July 2011
Pengantar • Akses untuk obat dan teknologi kesehatan masih buruk, khususnya di negara sedang berkembang. • Berbagai intervensi terhadap obat dan peralatan medik tidak banyak membahas mengenai akses ini. • WHO membentuk kelompok kerja dengan menggunakan pendekatan pembiayaan dan koordinasi riset dan pengembangan
Sejarah • 2003: WHO mengembangkan Intellectual Property Rights dan Innovasi di Primary Health Care. • Salahsatunya hasil adalah bagaimana meningkatan pembiayaan untuk Research and Development di berbagai negara berkembang. • 2008: Expert Working Group ini terdiri atas 24 anggota dari 21 negara. • EWG ini berhenti pada tahun 2010 • 2010: Consultative Expert Working Group Research and Development: Financing and Coordination.
Mandat CEWG • Meneruskan pekerjaan EWG; • Menyeleksi lebih lanjut proposal yang ada, • menyusun call for proposal agar ada lebih banyak proposal lagi: dan • meningkatkan minat negara-negara anggota untuk mengembangkan pendanaan riset dan koordinasi penelitian.
Proposal • Berisikan kebijakan global, regional, dan nasional untuk meningkatkan pembiayaan dan koordinasi untuk research and developement khususnya di negara-negara sedang berkembang • WHO tidak mendanai, namun akan melakukan semacam endorsment.
Tujuan Kegiatan Hari Ini • Melaporkan hasil kegiatan CEWG sampai pada bulan Juli 2012 dan kegiatan mendatang • Membahas relevansi untuk Indonesia • Membahas antisipasi respon berbagai kelompok R&D kesehatan di Indonesia.
Bagian 1: • Laporan Kegiatan April 2011: Lihat website. http://www.who.int/phi/news/cewg_2011/en/index.html • Laporan Kegiatan Juli 2011 http://www.who.int/phi/news/cewg_2011/en/index.html
CEWG • Menyiapkan laporan pembahasan berbagai proposal , dan • mengembangkan platform untuk kerjasama R&D global dan regional. Tujuan akhir: Mendapatkan berbagai obat, vaksin, alat diagnostik dll secara lebih baik, merata (equitable) cepat dan murah.
Bagian 2: Membahas relevansi untuk Indonesia • Sistem apa yang diacu dalam R&D di Indonesia? • Apakah birokratis (berbasis pada anggaran pemerintah dan motivasi peneliti), ataukah mekanisme pasar, ataukah keduanya?
Sistem Inovasi TeknologiIncentives Pull Push • Government and Global R&D Funding • Tax break for private sector R&D • Blended value venture capital • Liability protection for manufacturers • Patent pooling: open source innovation • Entrepreneurship training • Public interest technology management • Product Development Partnership • Fast track regulatory aprroval vouchers • Transferable patent extension • Market analyzes and disease burden data • Commerzialisation assistance • Local pooledprocurement • Advance Market Commitments • Prizes for successful products Regulation of Safety and Efficacy Product Delivery Intelectual Property Research Manufacture Regulatory harmonization and integration
Apa yang akan dihasilkan? Mengembangkan kapasitas untuk kerjasama R&D antara pemerintah dan swasta dan manajemen IP berbasis public interest grants Innovasi Spesifik: Obat-obatan, vaksin, diagnostik, model pelayanankesehatan, aplikasi e-Health, dll Mengembangkan local business dan kapasitas kewirausahaan Menunjukkan insentif yang pro masyarakat miskin untuk mempengaruhi kebijakan pusat dan praktek-praktek profesi serta lembaga secara lintas sektor
Analisis • Sistem Innovasi Teknologi dan Pengembangan produk selalu berdasarkan pada mekanisme pasar • Pemerintahtidak melepaskan samasekali ke pasar • Mengatur regulasi agar penelitian tidak terperangkap hanya untuk penyakit yang mempunyai pasien mampu. • Mengatur pendanaan, termasuk kerjasama antar negara dan dengan swasta. • Mengembangkan Sistem Inovasi Sosial.
Sistem Inovasi SosialIncentives Pull Push • Government and Global R&D Funding • Tax break for private sector R&D • Support for Social entrepreneurship • Research policy leadership training • Encourage experimentations • Social innovation managers • Knowledge Translation platforms • Market analysis and disease burden data • Civil society and community participation • Educate policy maker on value of evidence • Recognize and reward social entrepreneur • Information/communication technology • Performance based financing for services • Prizes for successful social innovations Product and Service Delivery Research Kebijakan Praktek Pengetahuan
Catatan: • Untuk memahami dasar-dasar ilmu ekonomi dalam industri farmasi,d apat membaca buku : Trisnantoro L. 2005. Manajemen Rumahsakit. Gadjah Mada University Press. BAB XIV INDUSTRI FARMASI, PROFIT, DAN ETIKA • Dapat diakses di www.kebijakankesehatanindonesia.net. Klik di Publikasi. atau di www.manajemen-rs.net; http://manajemen-rs.net/dmdocuments/MRS_BAB%20XIV%20-%20INDUSTRI%20FARMASI,%20PROFIT,%20DAN%20ETIKA.pdf
Bagian 3: Membahas antisipasi respon berbagai kelompok R&D kesehatan di Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan kritis • Apakah R and D dirancang untuk rakyat atau untuk karir peneliti? • Apakah ada dana yang cukup. Atau hanya kecil-kecilan saja • Apakah aspek business sudah berjalan sejak awal atau tidak? • Apakah ada misi sosial dalam R&D • Apa peran Menteri Ristek • Apa peran Balitbang Kes • Apa peran PT • Apa peran perusahaan farmasi? • Bagaimana koordinasinya? • Apakah ada pooling sistem • Bagaimana tata kelolanya?
Tim kecil yang terbentuk • ICEEBM • Balitbang • PMPK FK UGM • AMPUH (Aliansi Masyarakt Peduli Hepatitis) • IPMG • Prof Sudigdo dan Tifa • KaBadan dan Kapus II. • Laksono dan Jarir At-Thobary • Endro Aribowo ST (02198864667) dan Adri (02192526333)